Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

30 dapat diketahui tingkat kenaikan dan penurunan maksimum yang boleh terjadi pada usaha peternakan ayam broiler agar memperoleh keuntungan. Pengujian analisis switching value dilakukan sampai mencapai tingkat maksimum, dimana proyek dapat dilaksanakan dengan menentukan berapa besarnya proporsi manfaat yang akan turun akibat manfaat bersih sekarang menjadi nol NPV=0. Nilai NPV sama dengan nol akan membuat IRR menjadi sama dengan tingkat suku bunga yang ditentukan IRR=suku bunga dan Net BC rasio menjadi sama dengan satu Net BC = 1.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha peternakan ayam broiler mandiri skala kecil memilih untuk bekerjasama dengan perusahaan kemitraan dengan harapan bisa mengatasi masalah persaingan pemasaran produk, kenaikan harga input dan penurunan harga jual ayam, agar terhindar dari kerugian bahkan kebangkrutan. Dengan bekerjasama dengan perusahaan kemitraan peternak tidak perlu memikirkan bagaimana pemasaran produk dan penurunan harga jual ayam. Namun, sebagai plasma dari sebuah perusahaan kemitraan pun, peternak tetap menghadapi beberapa tantangan dalam mempertahankan usahanya. Peternak plasma menghadapi harga jual ayam broiler tetap atau kontrak dari perusahaan inti sehingga penerimaan tetap, tetapi harus menutupi biaya produksi yang besar dan cenderung meningkat. Hal tersebut seringkali menyebabkan peternak plasma memperoleh keuntungan tetap bahkan berkurang dari periode sebelumnya, walaupun harga jual di pasar meningkat. Usaha peternakan ayam brolier Agus Suhendar merupakan peternakan ayam broiler skala kecil yang memilih bergabung dengan usaha kemitraan inti plasma untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, peternakan Agus Suhendar bergabung dengan CV. Tunas Mekar Farm TMF sejak tahun 2005 hingga sekarang. Sebagai plasma, peternakan Agus Suhendar menghadapi harga jual ayam broiler tetap atau kontrak dari perusahaan inti sehingga penerimaan tetap, tetapi harus menutupi biaya produksi yang besar dan cenderung meningkat. Untuk itu dibutuhkan analisis kelayakan usaha peternakan ayam broiler pola inti plasma untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dicapai dalam usaha 31 peternakan ayam broiler, apakah usaha peternakan ayam broiler layak dijalankan berdasarkan arus penerimaan dan biaya. Kerangka pemikiran operasional digambarkan pada Gambar 1. Analisis kelayakan usaha peternakan ayam Agus Suhendar dilakukan berdasarkan aspek- aspek studi kelayakan, baik non finansial meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan produksi, aspek hukum, aspek manajemen dan organisasi, serta aspek ekonomi dan sosial maupun finansialnya dengan menggunakan perhitungan NPV, Net BC, IRR, Payback period, dan Switching value untuk menilai apakah usaha peternakan layak dan melanjutkan kerjasama dengan CV. TMF atau melakukan evaluasi. Analisis sensitivitas menggunakan pendekatan Switching value untuk melihat kelayakan usaha ayam broiler dalam menghadapi kenaikan harga DOC dan harga pakan serta penurunan harga jual. Apabila hasil analisis menunjukkan hasil usaha sesuai dengan kriteria kelayakan, maka usaha tersebut layak, dan tetap bekerjasama dengan CV. TMF. 32 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Kemitraan Peternakan Agus Suhendar Mengalami Penurunan Pendapatan Akibat Penerimaan Tetap Harus Menutupi Biaya Meningkat Kerjasama Dilanjutkan Evaluasi Kemitraan Usaha Peternakan Ayam Broiler: - Persaingan pemasaran produk - Kenaikan harga input - Penurunan harga jual ayam Kemitraan Peternakan Agus Suhendar dengan CV. Tunas Mekar Farm - Harga Sapronak Meningkat - Harga jual ayam tetap Analisis Kelayakan Usaha Analaisis Kelayakan Non Finansial - Aspek pasar dan pemasaran - Aspek teknik dan produksi - Aspek hukum - Aspek manajemen dan organisasi - Aspek ekonomi dan sosial Analisis Kelayakan Finansial - NPV - Net BC - IRR - Payback period - Switching value Layak Tidak layak 33

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di usaha peternakan Agus Suhendar, Desa Patambran RT 0204 Semplak Barat, Kemang Utara, Kecamatan Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, plasma dari CV. Tunas Mekar Farm TMF. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive, dengan pertimbangan berdasarkan data CV. Tunas Mekar Farm, peternakan Agus Suhendar adalah plasma yang mengalami permasalahan penurunan pendapatan akibat penerimaan tetap karena harga kontrak tetap tetapi harus menutupi biaya meningkat karena harga sapronak yang meningkat. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari 2011 hingga Maret 2011.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan manajer CV.Tunas Mekar Farm, pemilik peternakan Agus Suhendar, dan karyawan peternakan dan pengamatan. Data Primer yang diperlukan antara lain penerimaan dan biaya yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Data sekunder diperoleh dari catatan peternakan Agus Suhendar Farm dan CV. Tunas Mekar Farm dan literatur lainnya seperti buku, majalah peternakan, Dinas Peternakan Kabupaten Bogor, Perpustakaan IPB, internet dan instansi lainnya. Data sekunder yang diperlukan antara lain keadaan geografis, demografis, dan data lain.

4.3. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode study case. Responden dipilih secara sengaja dan memiliki kontribusi besar dalam pelaksanaan kegiatan usaha peternakan ayam broiler di usaha peternakan Agus Suhendar yang sedang berjalan. Adapun pihak yang dijadikan responden adalah manajer CV. Tunas Mekar Farm, pemilik peternakan Agus Suhendar dan karyawan peternakan. Pemilihan responden dilakukan dengan alasan bahwa responden tersebut memiliki data dan informasi yang dibutuhkan untuk