Pemeliharaan Sapi Perah Tatalaksana Usahaternak sapi Perah .1

56 Genetik sapi berpengaruh terhadap kemampuan sapi dalam memproduksi susu, kualitas air susu serta keteraturan beranak. Kualitas dan jumlah produksi susu yang mempunyai sifat menurun biasanya dapat diperbaiki melalui proses seleksi. Maka dari itu perlu kecermatan dalam menentukan sapi untuk dijadikan bakalan atau induk dengan mengetahui asal usul keturunannya. Sifat-sifat sapi sangat berpengaruh terhadap produksi susu. Calon induk yang mempunyai sifat jinak dan tenang, penurut, nafsu makan tinggi akan sangat mudah dipelihara dan dikuasai. Berbeda dengan sapi yang mempunyai sifat yang gugup dan tidak dapat beradaptasi dengan cara-cara yang dipergunakan dalam pengelolaan dapat mengakibatkan kurangnya ketenangan dalam kelompok sehingga produksi susu secara keseluruhan menurun. Selain berdasar bentuk tubuh, genetik dan sifat-sifat sapi perlu diperhatikan pula kondisi kesehatan sapi karena sapi yang tidak sehat akan mudah terserang infeksi suatu penyakit seperti Brucellosis, kemandulan, TBC, radang ambing dan lain-lain.

5.3.2 Pemeliharaan Sapi Perah

Kegiatan usahaternak sapi perah dilakukan mulai dari kegiatan pemeliharaan hingga pada proses penanganan susu. Jadwal kegiatan pemeliharaan sapi serta penanganan susu murni yang dilaksanakan oleh peternak sapi perah di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 16. 57 Tabel 16. Jadwal Kegiatan Pemeliharaan Sapi Perah di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor Tahun 2012 Waktu Kegiatan Jam Jenis Kegiatan Pagi 04.00 - 05.00 1. Membersihkan Kandang sapi 2. membersihkan ambing sapi sebelum diperah 3. memberi pakan hijauan 05.00 - 08.00 1. Pemerahan susu 2. penyetoran susu ke TPS 3. Membersihkan Peralatan 4. memandikan sapi 5. memberi pakan konsentrat dan air minum 08.00 - 11.00 1. mencari rumput Istirahat Sore 13.30 - 15.30 1. Membersihkan Kandang sapi 2. Memberi pakan hijauan 3. memandikan sapi 4. membersihkan ambing sebelum diperah 15.30 - 16.30 1. Pemerahan susu 2. mengirim susu ke TPS 3. memberi makan konsentrat dan air minum Pada umumnya responden melakukan kegiatan pemeliharaan sapi seperti pada jadwal kegiatan pemeliharaan sapi Tabel 16. Kegiatan tersebut merupakan standar operasional prosedur yang telah diberikan oleh penyuluh peternakan dari koperasi. Jadwal kegiatan tersebut disusun dan dilakukan secara rutin agar tujuan dan mutu yang diharapkan oleh peternak menjadi lebih baik. Selain itu dengan adanya jadwal kegiatan yang tersusun jelas akan mengurangi tingkat stress pada sapi karena sapi pada akhirnya mempunyai kebiasaan kapan harus dimandikan, kapan harus makan dan kapan pula harus di perah. a Pembersihan Kandang, Tempat Pakan dan Tempat Minum Ternak Kandang ternak harus selalu dalam keadaan bersih dan kering agar tidak menjadi sarang kuman dan penyakit. Responden biasanya membersihkan kandang dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari sebelum sapi akan diperah. Kandang harus dibersihkan dari kotoran, urin serta sisa-sisa makanan yang tidak temakan sapi. Kegiatan pembersihan kandang biasanya dilakukan bersamaan pada saat sapi dimandikan. Kotoran sapi yang menumpuk dibuang dengan menggunakan sekop 58 dan ditampung ditempat penampungan kotorang sapi. Selanjutnya, lantai dibersihkan dengan menyemprotkan air dan air kotor dialirkan keparit yang nantinya mengalir ketempat pembuangan. Peralatan yang digunakan juga harus dibersihkan setiap hari, hal ini agar mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Sesudah digunakan peralatan dicuci bersih dengan menggunakan sabun lalu dikeringkan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit akibat sanitasi yang kurang baik. b Memandikan Sapi Kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan dalam pemeliharaan sapi perah adalah memandikan sapi. Responden di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada umumnya memandikan ternaknya sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari setelah sapi di perah. Sapi biasanya di mandikan bersamaan pada waktu membersihkan kandang. Sapi menghabiskan hari-hari berada dikandang sehingga menyebabkan kandang menjadi mudah kotor yang diakibatkan oleh kotoran dari sapi itu sendiri yang menempel pada kulitbulu pada saat sapi berbaring. Ktoran yang melekat pada bagian tubuh sapi tersebut banyak mengandung kuman penyakit dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit salah satunya adalah gatal-gatal sehingga membuat sapi gelisah dan tidak tenang. Maka dari itu, sapi harus dimandikan minimal dua kali sehari dengan cara menggosok kulit sapi terutama pada bagian-bagian lipatan kulit dan sekitar ambing lalu menyemprotnya dengan air hingga bersih. Pengalaman para peternak apabila sapi tidak dimandikan, maka produksi susu akan menurun 10 persen Sudono, 1999. Semua sapi usia dewasa dimandikan kecuali untuk pedet, hal ini karena daya tahan tubuh pedet masih lemah dan rentan. Kegiatan memandikan ternak dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.3.3 Kandang

Dokumen yang terkait

Analisis Saluran Pemasaran Susu Sapi (Kasus: Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

17 95 70

Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tabungan rumah tangga peternak sapi perah (Kasus pada kelompok tani ternak swadaya Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Kodya Jakarta Timur)

0 9 75

Faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas komunikasi denan aktivitas komunikasi anggota kelompok peternak (studi kasus kelompok peternak sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes, Kota Bogor )

0 17 75

Analisis pendapatan dan faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah di tingkat peternak Kasus Anggota Koperasi Serba Usaha "Karya Nugraha" Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat

14 52 138

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Susu dan Pendapatan Peternak Sapi Perah di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

4 38 322

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Peternak Desa Cibeureum Kabupaten Bogor

0 20 247

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA SUMOGAWE, KECAMATAN GETASAN, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA SUMOGAWE, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH TAHUN 2015.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA TAMBAK, KECAMATAN MOJOSONGO, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI DI DESA TAMBAK, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TAHUN 2008.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

1 3 26

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA PRODUKSI SUSU : Studi Pada Usaha Peternak Sapi Perah Seluruh Anggota KPSBU Lembang.

0 0 81