80 diterima oleh peternak hal ini apabila dibandingan dengan penjualan susu keluar
PT Cimory tentunya diimbangi dengan kualitas susu yang baik. Agar lebih jelas mengenai sumber penerimaan peternak responden di Desa Cipayung, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Rata-Rata Penerimaan Usahaternak Sapi Perah Per Ekor Laktasi di
Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor Bulan Januari Tahun 2012
No Jenis Penerimaan
Jumlah Harga Rp
Total Rp 1
Penjualan Susu Ke KUD liter 272,71
3.500,00 954.489,04
2 Penjualan Susu Keluar KUD liter
7,24 4.500,00
32.598,70 3
Susu untuk Minum Pedet liter 55,24
3.500,00 193.332,11
Total Penerimaan 1.180.419,85
Berdasarkan Tabel 20 diketahui bahwa rata-rata penerimaan total peternak responden adalah sebesar Rp 1.180.419,85, nilai tersebut tidak terlepas dari
bervariasinya jumlah liter susu yang dihasilkan oleh setiap peternak terutama yang berasal dari peternak dengan jumlah populasi sapi yang cukup besar. Tingkat rata-
rata penerimaan peternak ini belum mencerminkan pendapatan peternak hal ini karena belum dikurangi dengan tingkat pengeluaran peternak. Harga yang
diberikan PT Cimory kepada peternak adalah sebesar Rp 3.500,- per liternya, sedangkan susu yang djual keluar koperasi sebesar Rp 4.500,- per liternya hal ini
karena susu dijual secara eceran kekonsumen yang memang sudah menjadi pelanggan para peternak di sekitar wilayah Desa Cipayung, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor.
7.2 Analisis Struktur Biaya Usahatani
Biaya usahternak sapi perah terdiri dari dua komponen, yaitu biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai meliputi jumlah uang yang
dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi usahatani. Sedangkan biaya diperhitungkan meliputi pengeluaran tidak tunai yang dikeluarkan oleh petani
seperti opportunity cost lahan milik pribadi, tenaga kerja dalam keluarga dan
81 penyusutan dari sarana produksi Soekartawi et al, 2011. Berikut ini merupakan
pembagian biaya usahaternak sapi perah berdasarkan biaya tunai dan biaya diperhitungkan.
A. Biaya Tunai
Dalam usahaternak sapi perah, biaya tunai terdiri dari biaya pembelian pakan hijauan, pakan konsentrat, ampas tahu, mineral, vaselin, obat-obatan dan
vitamin, tenaga kerja luar keluarga, transportasi, listrik, dan biaya iuran koperasi. Biaya tunai yang dikeluarkan peternak berbeda-beda tergantung jumlah ternak
yang dipeliharanya. Biaya listrik dan iuran koperasi merupakan biaya yang bersifat tetap yang harus dikeluarkan oleh responden. Biaya tetap merupakan
biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya tidak berpengaruh langsung terhadap jumlah output yang dihasilkan.
1. Biaya untuk Pembelian Pakan Biaya pakan yang dikeluarkan peternak responden dalam usataternak sapi
perah terdiri dari pembelian hijauan, pembelian konsentrat, pembelian ampas tahu dan mineral. Responden memperoleh pakan hijauan selain dari membeli dari
penjual rumput dengan harga Rp 150 per kilogram juga mendapatkan dengan cara mencari rumput liar disekitar wilayah tempat tinggal. Rata-rata pengeluaran biaya
pakan hijauan untuk satu ekor sapi laktasi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp
179.909,33
. Pakan penguat berupa konsentrat diperoleh peternak responden dari KUD Giri Tani dengan harga rata-rata sebesar Rp 2.000 per kilogram. Rata-
rata pengeluaran peternak untuk biaya pakan konsentrat per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp
387.942,86
. Ampas tahu biasanya diperoleh peternak dengan membeli dari produsen tahu disekitar daerah Cisarua dan Ciawi
dengan harga rata-rata sebesar Rp 300 per kilogram, rata-rata pengeluaran peternak untuk biaya pakan ampas tahu per ekor sapi pada bulan Januari tahun
2012 sebesar Rp 69.457,71. Sedangkan untuk pembelian mineral peternak biasanya memberli di KUD Giri Tani dengan harga sebesar Rp 11.000 per
kilogram, rata-rata pengeluaran untuk biaya mineral per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 5.037,06.
Pakan ternak merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan produktivitas dari usaha peternakan sapi perah. Kombinasi dan komposisi pakan
82 yang tepat akan akan sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas susu
yang dihasilkan. Biaya pembelian pakan dapat mencapai 60 - 70 persen dari total biaya produksi, maka dari itu penyediaan pakan yang mudah diperoleh perlu
diperhatikan. Besarnya nilai presentase biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan membuat peternak harus berusaha mencukupi kebutuhan zat-zat nutrisi
dalam ransum secara seimbang namun dengan harga yang serendah mungkin. Peternak harus memperhatikan kebutuhan pakan ternak khususnya untuk pakan
konsentrat, hal ini karena biaya untuk pembelian konsentrat paling tinggi dibandingkan biaya produksi lain. Konsentrat merupakan pakan penguat yang
wajib diberikan pada sapi produksi karena berfungsi untuk melengkapi nilai gizi pada ternak sapi perah sehingga kadar gizi yang dibutuhkan untuk produksi susu
dapat terpenuhi. Penggunaan ransum yang seimbang, ekonomis namun tetap mempunyai
kandungan nilai gizi yang lengkap akan dapat memaksimalkan produksi susu. Tinggi rendahnya faktor produksi pakan sangat ditentukan oleh situasi harga
bahan-bahan pakan tersebut, selain itu juga dipengaruhi oleh kemampuan, keterampilan, serta pengetahuan peternak dalam cara mendapatkan, menyediakan
serta menyusun bahan pangan secara ekonomis namun tetap sesuai dengan kebutuhan ternak baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Maka dari itu,
pemberian pakan khususnya pada masa laktasi harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan sapi hal ini agar puncak produksi dapat dipertahankan. Jika produksi
produksi susu mulai menurun seiring dengan bertambahnya masa laktasi, maka pemberian pakan juga harus disesuaikan dengan jumlah produksi. Apabila sapi
sudah mengalami penurunan produksi, penambahan pakan tidak akan dapat meningkatkan produksinya, sehingga hal ini dinilai tidak ekonomis karena akan
berpengaruh pada biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak. 2. Biaya untuk Pembayaran Kesehatan Ternak IB, Obar-obatan dan Vitamin
Pelayanan medis ternak dilakukan oleh petugas medis yang dibiasa menangani kesehatan ternak milik peternak anggota Kelompok Ternak Mekar
Jaya. Pelayanan yang diberikan meliputi Inseminasi Buatan, suntik vitamin, suntik obat-obatan, perawatan ternak sakit serta kelahiran ternak. Biaya medis yang
dibebankan bervariasi tergantung dari jenis pelayanan jasa yang diberikan. Suntik
83 obat-obatan dan vitamin biasa dilakukan peternak setiap tiga bulan sekali dengan
harga berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000 tergantung dengan jumlah dan jenis obat atau vitamin yang diberikan. Sedangkan untuk pelayanan Inseminasi
Buatan biayanya sebesar Rp 30.000. Rata-rata biaya yang dikeluarkan peternak untuk layanan medis per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar
Rp 8.333,33. 3. Biaya untuk Pembelian Vaselin
Vaselin digunakan sebagai pelumas atau pelicin untuk mempermudah pada waktu proses pemerahan sehingga susu pada sapi lebih mudah untuk keluar.
Peternak mendapatkan vaselin dengan cara membeli dari KUD Giri Tani dengan harga sebesar Rp 26.000 per kilogram. Rata-rata pengeluaran peternak untuk
biaya pembelian vaselin per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 4.251,78. Penggunaan vaselin untuk membantu mempermudah proses pemerahan
tidah mutlak dibutuhkan. Mengingat harga per kilogram untuk vaselin cukup mahal bagi peternak dengan jumlah kepemilikan ternak sedikit
biasa menggantinya dengan minyak kelapa, hal ini dilakukan agar lebih menghemat
biaya produksi, sehingga biaya untuk pembelian vaselin dapat dialokasikan ke biaya produksi lain.
4. Biaya untuk Pembayaran Upah Tenaga Kerja Luar Keluarga Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan
usaternak sapi perah. Tenaga kerja luar keluarga biasanya digunakan oleh peternak responden yang mempunyai populasi sapi laktasi cukup besar. Rata-rata
upah tenaga kerja sebesar Rp 25.000 per hari. Upah tenaga kerja luar keluarga merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan peternak disetiap bulannya. Rata-
rata pengeluaran peternak untuk biaya upah tenaga kerja luar keluarga per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 27.113,86. Penggunaan
tenaga kerja harus disesuaikan dengan jumlah ternak yang tangani serta jenis kegiatan yang dilakukan. Penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien selain akan
berpengaruh pada produktivitas ternak juga akan berpengaruh pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar upak tenaga kerja diluar keluarga.
84 5. Biaya Transportasi
Biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan peternak responden untuk menitipkan hasil susu di pos atau tempat pengumpulan susu yang nantinya
akan diangkut oleh petugas bagian pengantar susu Kelompok Ternak Mekar Jaya untuk selanjutnya dikirim ke PT Cimory. Biaya pengangkutan susu ini dihitung
berdasar liter susu yang dijual dengan biaya sebesar Rp 100 per liter. Biaya ini merupakan biaya tunai karena dikeluarkan peternak setiap bulannya. Rata-rata
biaya yang dibebankan kepada peternak untuk transportasi per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 27.271,12.
6. Biaya Listrik Listrik merupakan biaya tetap yang dikeluarkan peternak responden dan
biaya listrik yang dihitung merupakan biaya listrik yang berasal hanya dari kandang sapi. Rata-rata pembayaran penggunaan listrik yang digunakan untuk
penerangan di kandang pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp 2.122,12. 7. Biaya Iuran Koperasi
Membayar iuran koperasi merupakan suatu kewajiban dari anggota koperasi sekaligus merupakan bentuk tanggung jawab yang harus dipenuhi. Rata-
rata iuran koperasi yang dikeluarkan peternak pada bulan Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp 10.000. Pembayaran iuran susu ini biasanya dipotong dari hasil
penjualan susu ke koperasi setelah akhir bulan.
B. Biaya Diperhitungkan
Biaya diperhitungkan terdiri dari biaya upah tenaga kerja dalam keluarga, biaya sewa lahan untuk kandang, penyusutan kandang dan penyusutan peralatan.
1. Upah tenaga Kerja Dalam Keluarga Tenaga kerja dalam keluarga termasuk dalam biaya diperhitungkan maka
dari itu harus dihitung karena kebanyakan responden dalam menjalankan usahaternak sapi perah tidak memperhitungkan pengeluaran biaya tenaga kerja
dalam keluarga. Menghitung pengeluaran untuk biaya tenaga kerja dalam keluarga dimaksudkan untuk mengetahui penerimaan usahaternak yang
sebenarnya. Penghitungan biaya diperhitungan untuk upah tenaga kerja dalam keluarga diukur atau dinilai berdasarkan upah tenaga kerja yang berlaku. Rata-rata
85 pengeluaran tenaga kerja dalam keluarga peternak untuk per ekor sapi pada bulan
Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp
180.231,39.
2. Penyusutan Kandang dan Peralatan Penyusutan kandang dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan
usahaternak sapi perah merupakan biaya diperhitungkan karena dihitung sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak responden untuk pemeliharaan
kandang dan peralatan. Biaya penyusutan dalam penelitian ini digunakan metode garis lurus dimana harga beli dikurangi nilai sisa dan dibagi dengan umur pakai.
Rata-rata pengeluaran responden untuk biaya penyusutan kandang per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012 sebesar Rp
19.496,86
. Sedangkan untuk rata-rata biaya penyusutan peralatan yang dikeluarkan untuk per ekor sapi pada bulan
Januari tahun 2012 adalah sebesar Rp
10.957,05.
3. Sewa Lahan Sewa lahan masuk kedalam biaya diperhitungkan karena lahan yang
digunakan untuk budidaya dalam hal ini adalah kandang ternak merupakan lahan milik sendiri. Lahan milik sendiri tetap diperhitungkan sebagai sewa lahan
sehingga dilakukan penaksiran biaya penggunaan tanah sebesar nilai sewa tanah rata-rata yang berlaku di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten
Bogor. Biaya rata-rata untuk sewa tanah yang berlaku di daerah penelitian yaitu sebesar Rp 4.000.000 per tahun untuk lahan seluas 500 m
2
. Rata-rata pengeluaran peternak untuk biaya sewa lahan per ekor sapi pada bulan Januari tahun 2012
sebesar Rp 9.301,24. Penghitungan komponen biaya responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 21.
86
Tabel 21. Rata-Rata Biaya Tunai dan Biaya Diperhitungkan Usahaternak Sapi
Perah Per Ekor Laktasi di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor Bulan Januari Tahun 2012
Komponen Nilai Rp
Presentase
A. Biaya Tunai
- Pakan hijauan 179.909,33
24,94 - Konsentrat
387.942,86 53,77
- Ampas Tahu 69.457,71
9,63 - Mineral
5.037,06 0,70
- Vitaminobat-obatan 8.333,33
1,15 - Vaselin
4.251,78 0,59
- Tenaga Kerja Luar Keluarga 27.113,86
3,76 - Transportasi
27.271,12 3,78
- Listrik 2.122,12
0,29 - Iuran Koperasi
10.000,00 1,39
Total Biaya Tunai 721.439,17
100,00 B. Biaya Diperhitungkan
- Tenaga Kerja Dalam Keluarga 180.231,39
81,93 - Penyusutan Kandang
19.496,86 8,86
- Penyusutan Peralatan 10.957,05
4,98 - Sewa Lahan
9.301,24 4,23
Total Biaya Diperhitungkan 219.986,54
100,00 Jumlah Biaya Total
941.425,71
7.3 Pendapatan Usahaternak