72 produksi susu per hari akan mulai menurun setelah mencapai masa laktasi dua
bulan, penurunan jumlah produksi susu ini juga akan diikuti dengan menurunnya kadar lemak. Maka dari itu masa laktasi akan berpengaruh terhadap produksi susu.
2. Faktor Konsentrat X2
Konsentrat merupakan makanan penguat ternak yang berasal dari biji- bijian dan limbah pertanian seperti jagung, menir, bulgur, hasil ikutan pertanian
dari pabrik seperti dedak, katul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah dan molases. Berdasarkan nilai P-value faktor produksi pakan konsentrat mempunyai
nilai sebesar 0,415. Jika taraf nyata sebesar 20 persen maka variabel konsentrat tidak berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi perah. Sedangkan nilai
koefisien regresinya sebesar 0,1259. Nilai koefisien regresi tersebut mempunyai arti bahwa apabila terjadi penambahan faktor produksi berupa pemberian pakan
konsentrat sebesar satu persen maka akan menyebabkan peningkatan produksi sapi perah sebesar 0,1259 dengan menganggap bahwa faktor lain tetap cateris
paribus. Pernyataan tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa penambahan pakan konsentrat satu satuan akan meningkatkan
produksi sapi perah. Elastisitas produksi berada antara 1 dan 0 0Ep1 menujukkan bahwa faktor produksi berupa pemberian pakan konsentrat berada
pada daerah rasional. Pakan konsentrat merupakan ransum pakan ternak yang mengandung
kadar energi dan protein tinggi namun kandungan serat kasarnya rendah. Pakan konsentrat merupakan bahan makanan pelengkap bagi ternak sebab tidak semua
zat makanan dan nutrisi dapat terpenuhi dari rumput atau hijauan, maka dari itu diperlukan adanya pakan tambahan berupa konsentrat yang berfungsi untuk
melengkapi nutrisi yang dibutuhkan ternak. Namun, berdasarkan hasil
pengamatan dilapangan diketahui bahwa para peternak responden di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor
kurang begitu memperhatikan mengenai jumlah pemberian pakan konsentrat. Peternak tidak
menggunakan takaran yang pasti dan tetap, sehingga hanya menggunakan perkiraan saja. Peternak kurang memahami berapa sebenarnya kebutuhan
konsentrat untuk sapi produksi sehingga menyebabkan adanya ketidakseimbangan nutrisi. Menurut Sudono et al 2003 pemberian konsentrat pada sapi produksi
73 adalah 50 persen dari susu yang dihasilkan rasio 1:2. Selain itu pada bulan
Januari pihak KUD Giri Tani mengganti jenis konsentrat dengan konsentrat dari produsen lain dengan harga lebih murah, dari hasil wawancara diketahui bahwa
terdapat beberap peternak yag mengeluh karena konsentrat yang dipakai kualitasnya kurang bagus.
Sapi yang sedang berada pada masa produksi masa laktasi membutuhkan nutrisi yang cukup untuk proses pertumbuhan, reproduksi serta berpengaruh
terhadap kualitas produksi. Penggunaan konsentrat oleh responden rata-rata delapan kilogram perhari dengan rata-rata penggunaannya pada bulan Januari
tahun 2012 sebesar 248,9 kilogram untuk per ekor sapi produksi. Pakan konsentrat diberikan sebanyak dua kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore setelah sapi
diperah. Biasanya peternak responden di Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor memberikan pakan konsentrat dengan dicampur
ampas tahu. Konsentrat ini diperoleh peternak responden dari KUD Giri Tani.
3. Faktor Hijauan X3