39 Dimana :
βi = Koefisien regresi ke-i yang diduga
Sβi = Standar deviasi dari βi
Kriteria uji : T hitung T tabel
α 2; n– k, maka tolak H , artinya ada pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. T hitung T tabel α 2; n – k, maka terima H
0,
artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dimana : n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel
4.5.3 Hipotesis
Suatu kegiatan penelitian perlu dilakukan suatu hipotesis ataupun kesimpulan sementara berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi
perah. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : 1.
β
1
0 artinya apabila semakin lama masa laktasi sapi produksi maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
2. β
2
0 artinya apabila semakin banyak pemberian pakan konsentrat maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
3. Β
3
0 artinya apabila semakin banyak pemberian pakan hijauan maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
4. Β
4
0 artinya apabila semakin banyak pemberian ampas tahu maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
5. Β
5
0 artinya apabila semakin banyak pemberian mineral maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
6. Β
6
0 artinya apabila semakin banyak pemberian air maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat.
7. Β
7
0 artinya apabila semakin banyak penggunaan tenaga kerja maka, produksi susu sapi perah akan semakin meningkat..
40
4.5.4 Analisis Pendapatan Usahaternak Sapi Perah
1 Penerimaan Usahaternak Sapi Perah
Analisis penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah total hasil produksi dan harga jual susu per liternya. Analisis penerimaan usahaternak
merupakan penerimaan peternak sebelum dikurangi biaya-biaya usahaternak. Analisis penerimaan terdiri dari analisis penerimaan tunai, penerimaan tidak tunai
yang diperhitungkan, dan penerimaan total. Penerimaan tunai usahaternak diperoleh dari nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahaternak yaitu
susu, sedangkan penerimaan tidak tunai adalah produk hasil usahaternak yang tidak dijual secara tunai, melainkan digunakan untuk konsumsi sendiri maupun
sebagai pakan ternak susu untuk pedet. Penerimaan total adalah penjumlahan antara penerimaan tunai dengan penerimaan tidak tunai.
2 Biaya Usahaternak Sapi Perah
Menurut Hernanto 1988 pengeluaran atau biaya usahatani farm expenses adalah semua biaya operasional dengan tanpa memperhitungkan bunga
dari modal usahatani dan nilai kerja pengelola usahatani yang meliputi pengeluaran tunai current expenses, penyusutan benda fisik, pengurangan nilai
inventaris serta nilai tenaga kerja yang tidak dibayar. Biaya total dalam usahaternak sapi perah terdiri dari biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.
Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, seperti biaya sarana-sarana produksi yang digunakan untuk usahaternak sapi perah, sedangkan biaya yang
diperhitungkan adalah untuk menghitung berapa besarnya pendapatan kerja peternak dan modal. Komponen biaya tunai seperti, rumput, konsentrat, ampas
tahu, vaselin, mineral, biaya kesehatan hewan keswan, listrik, transportasi dan tenaga kerja luar keluarga, sedangkan komponen biaya diperhitungkan seperti,
sewa lahan milik sendiri ha, tenaga kerja dalam keluarga dan penyusutan peralatan.
3 Pendapatan Usahaternak Sapi Perah
Analisis pendapatan usahatani merupakan hasil pengurangan antara total penerimaan usahaternak sapi perah dengan total pengeluaran biaya yang
digunakan dalam usahaternak sapi perah. Penerimaan total diperoleh dari hasil perkalian antara total produksi yang dihasilkan dengan harga jual per satuan yang
41 diterima peternak. Sedangkan total biaya usahaternak merupakan penjumlahan
antara biaya tunai dengan biaya diperhitungkan. Pendapatan usahatani terdiri dari pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas
biaya tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dengan biaya tunai. Sementara itu, pendapatan atas biaya total adalah selisih antara penerimaan total dengan
biaya total. Selain itu,
juga dilakukan analisis mengenai penilaian besarnya
penerimaan kotor yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam usahaternak sapi dapat digunakan dengan menggunakan analisis ratio penerimaan
atas biaya RC rasio. Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan relatif dari kegiatan usahaternak sapi perah atau indeks efisiensi
usahaternak yang dilakukan. Analisis ini dibedakan menjadi dua, yaitu RC rasio atas biaya tunai yang diperoleh dari hasil pembagian antara total penerimaan
dengan total biaya tunai sedangkan RC rasio atas biaya total diperoleh dari hasil pembagian antara total penerimaan dengan total biaya penjumlahan antara biaya
tunai dan biaya diperhitungkan Analisis pendapatan usahaternak sapi perah perlu dilakukan oleh peternak
responden untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari usahaternak sapi perah dan mengetahui keuntungan dari kegiatan usahaternak
yang diusahakan. Secara rinci, komponen pendapatan usahaternak sapi perah dapat dilihat pada Tabel 7.
42
Tabel 7. Komponen Pendapatan Usahaternak Sapi Perah
No Keterangan
Componen A
Penerimaan tunai Harga Rp x Hasil yang dijual Liter
B Penerimaan yang
diperhitungkan Harga Rp x Hasil yang dikonsumsi
Liter C
Penerimaan Total A + B
D Biaya tunai
a. Biaya sarana produksi : hijauan, konsentrat, ampas tahu, mineral,
vitamin dan obat-obatan, vaselin. b. Biaya tenaga kerja luar keluarga
TKLK E
Biaya yang diperhitungkan a. Biaya tenaga kerja dalam keluarga
TKDK b. Penyusutan kandang dan peralatan
c. Lahan milik sendiri sewa F
Biaya Total D + E
G Pendapatan atas biaya tunai
A – D H
Pendapatan atas biaya total C – F
I RC atas biaya tunai
C : D J
RC atas biaya total C : F
Dalam analisis pendapatan usahatani perlu diperhitungkan biaya
penyusutan alat-alat dan bangunan yang mempunyai daya tahan lama. Dalam penelitian ini metode penghitungan nilai penyusutan digunakan Metode Garis
Lurus yaitu membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomis barang tersebut. Terdapat asumsi nilai sisa bernilai
nol tidak ada karena barang habis dipakai hingga umur ekonomisnya berakhir. Biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut Soekartawi et.al. 2011:
Penyusutan = Keterangan:
NB : Nilai Beli AlatBangunan Rp
NS : Nilai Sisa AlatBangunan Rp
UE : Umur Ekonomi Tahun
43
V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1