Viskositas Pasta ANALISA SIFAT FISIKO KIMIA TEPUNG KASAVA

54 termodifikasi. Uji lanjut Duncan yang dilakukan memperlihatkan perlakuan perendaman dengan bakteri asam laktat berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan perendaman tanpa starter tidak berbeda nyata dengan perendaman dengan ragi roti. Perlakuan rava dan gari tidak berbeda nyata dengan perlakuan perendaman dengan ragi tape dan kombinasi bakteri asam laktat dan ragi roti. Dapat disimpulkan proses pengolahan tepung kasava tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil viskositas tepung kasava modifikasi. Penggunaan starter terbaik dalam mempertahankan nilai viskositas Brookfield adalah menggunakan bakteri asam laktat.

8. Sifat Amilografi

Sifat amilografi berkaitan dengan pengukuran viskositas tepung dengan konsentrasi tertentu selama pemanasan dan pengadukan. Pengukuran dilakukan secara kontinu menggunakan alat Brabender amylograph . Pengukuran sifat amilografi meliputi pengukuran suhu gelatinisasi, laju peningkatan viskositas pemanasan, suhu granula pecah, viskositas maksimum, viskositas jatuh, laju peningkatan viskositas pendinginan dan viskositas balik. Suhu awal gelatinisasi merupakan suatu fenomena sifat fisik pati yang kompleks, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh ukuran molekul amilosa dan amilopektin serta keadaan media pemanasan. Tidak ada hubungan yang nyata antara gelatinisasi dengan ukuran granula patinya, tetapi mempunyai hubungan dengan kekompakan granula dan amilopektin berdasarkan derajat polimerisasinya Winarno, 1992. Menurut Ciptadi 1978, suhu awal gelatinisasi adalah suhu pada saat pertama kali viskositas mulai naik. Peningkatan viskositas disebabkan karena terjadinya pembengkakan granula pati yang irreversible di dalam air, dimana energi kinetik molekul-molekul air lebih kuat daripada daya tarik menarik pati di dalam granula pati Winarno, 1992 Suhu dimana viskositas maksimum tercapai disebut suhu akhir gelatinisasi. Pada suhu ini granula pati telah kehilangan sifat birefringence 55 dimana granula sudah tidak mempunyai sifat kristal lagi Winarno,1992. Viskositas maksimum adalah viskositas tertinggi dimana granula sudah mulai pecah. Breakdown viscosity adalah selisih antara viskositas balik dan viskositas maksimum. Setback viscosity adalah selisih antara viskositas akhir dengan viskositas balik dimana telah terjadi retrogradasi. Dari Gambar 17 dapat dilihat viskositas tertinggi dimiliki oleh tepung kasava termodifikasi perlakuan perendaman dengan bakteri asam laktat A-4, sedangkan untuk tepung kasava termodifikasi perlakuan rava C tidak terbaca nilai viskositasnya dikarenakan pasta yang dihasilkan terlalu cair. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa suhu awal gelatinisasi pasta tepung kasava termodifikasi berkisar antara 73,5 – 90 C. Dimana pada tepung kasava termodifikasi perlakuan rava C tidak terhitung nilai dari sifat amilograf. Hal ini dikarenakan pasta yang terbentuk terlalu cair sehingga tidak terbaca pada alat. Balagopalan et al., 1988 mengatakan bahwa suhu gelatinisasi pati ubi kayu berkisar antara 58,5-70°C. Hal yang mempengaruhi suhu gelatinisasi adalah penambahan surfaktan, penggunaan pelarut, adanya gugus hidroksil dari molekul pati, dan ikatan silang antar granula pati. Tabel 8. Sifat amilografi tepung kasava termodifikasi Perlakuan Suhu awal gelatinisasi C Viskositas maksimum BU Breakdown viscosity BU Setback viscosity BU Viskositas akhir BU A-1 82.5 500 110 100 490 A-4 87 590 90 260 760 A-5 87 510 60 160 610 B 90 380 40 100 440 K 73.5 360 110 90 340 Keterangan : A-1 : Perendaman tanpa starter A-4 : Perendaman dengan bakteri asam laktat A-5 : Perendaman dengan kombinasi bakteri asam laktat dan ragi roti B : Gari K : Kontrol 25 100 200 300 400 500 600 700 800 900 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 waktu menit B r a b e n d er U n it B U 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 S u h u o C A-1 A-4 A-5 B C K Suhu Keterangan : 1 : Suhu awal gelatinisasi ° C 2: Viskositas maksimum BU 3: Breakdown viscosity BU 4: Viskositas akhir BU Gambar 17. Grafik amilografi tepung kasava termodifikasi 5 2 1 2 3 4