TEPUNG UBI KAYU TINJAUAN PUSTAKA

Proses I Proses II Gambar 1. Proses pembuatan tepung ubi kayu cara basah dan kering Departemen Perindustrian, 1989 Di dalam umbi ubi kayu, HCN tidak terdapat bebas melainkan terikat dalam bentuk senyawa yang disebut linamarin atau glukosida aseton sianohidrin Winarno, 1992. Senyawa ini baru bersifat toksik bila telah terurai. Linamarin oleh enzim linamerase yang secara alami terdapat dalam ubi kayu dapat terurai dan melepaskan HCN. Menurut Winarno 1984, batas aman kandungan HCN adalah sekitar 0,5-3,5 mg HCNkg berat badan, sedangkan jumlah HCN di dalam umbi, menurut FAO cukup aman bila kurang dari 50 mgkg umbi kering. Ubi kayu segar Dikurangi kadar airnya Diparut Dicuci Dikupas Ubi kayu segar Dikeringkan dijemur Dipotong diiris Dikupas Dikeringkandijemur Ditepungkan TEPUNG UBI KAYU Ditepungkan Tepung ubi kayu dapat digunakan sebagai bahan baku utama atau sebagai bahan campuran untuk pembuatan berbagai jenis makanan antara lain roti, mie, kue-kue, donat, biskuit, dan lain-lain Departemen Perindustrian, 1989. Tabel 2. Spesifikasi Persyaratan Mutu Tepung Ubi kayu SNI 01-2997-1992 Kriteria Uji Satuan Persyaratan Keadaan - Bau - Rasa - Warna - - - Khas Ubi kayu Khas Ubi kayu Putih Benda-benda Asing - Tidak boleh ada Derajat putih bb BaSO 4 =100 Min. 85 Air bb Maks. 12 Abu bb Maks. 1,50 Derajat Asam ml. NaOH100 g Maks. 3 Asam sianida mgkg Maks. 40 Kehalusan lolos ayakan 80 mesh Min. 90 Pati bb Min 70 Bahan tambahan pangan Sesuai SNI 01-0222-1995 Cemaran Logam : - Pb - Cu - Zn - Raksa Hg mgkg mgkg mgkg mgkg Maks. 1,00 Maks. 10,00 Maks. 40,00 Maks. 0,05 Arsen mgkg Maks. 0,50 Cemaran mikroba - Angka lempeng total - E. coli - Salmonella Kolonig Kolonig Kolonig Maks. 1 x 10 6 Maks. 3 x 10 1 Maks. 1 x 10 4

C. TEPUNG KASAVA TERMODIFIKASI

Tepung kasava telah banyak digunakan dalam pembuatan produk- produk pangan, antara lain seperti roti, biskuit, mie instan, dan lain-lain. Tepung kasava dapat dimodifikasi untuk memperoleh mutu produk yang lebih baik dan sesuai dengan keinginan. Muharam 1992 telah melakukan modifikasi tepung kasava dengan cara pengukusan, penyangraian, dan penambahan GMS Glyceril Mono Stearat. Tepung kasava termodifikasi merupakan produk turunan dari tepung kasava yang menggunakan prinsip modifikasi sel ubi kayu secara fermentasi Subagio, 2006. Secara teknis, cara pengolahan tepung kasava termodifikasi sangat sederhana, mirip dengan cara pengolahan tepung kasava biasa, namun disertai dengan proses fermentasi. Ubi kayu dibuang kulitnya, dikerok lendirnya, dan dicuci sampai bersih. Kemudian dilakukan pengecilan ukuran ubi kayu dan dilanjutkan dengan tahap fermentasi selama 12-72 jam. Setelah fermentasi, ubi kayu tersebut dikeringkan dan ditepungkan sehingga dihasilkan produk tepung kasava termodifikasi. Tepung kasava termodifikasi merupakan produk hasil olahan dari ubi kayu yang dapat dimakan edible cassava. Oleh karena itu, syarat mutu tepung kasava termodifikasi dapat mengacu kepada CODEX STAN 176-1989 Rev. 1-1995 tentang edible cassava flour yang ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Syarat mutu edible cassava flour dalam CODEX STAN 176-1989 Rev. 1-1995 Jenis Uji Satuan Persyaratan Mutu Air Maks. 13 Abu Maks. 3 Serat kasar Maks. 2 HCN mgkg Maks. 10 Residu pestisida - Sesuai dengan aturan yang berlaku Logam berat - Tidak terdeteksi Bahan tambahan - Tidak terdeteksi Modifikasi tepung kasava bertujuan untuk mendapatkan produk asam yang diinginkan seperti gari, agbelima, kivunde, fufu Ngaba dan Lee, 1979, Okafor dan Uzuegbu, 1987 ; Adegoke dan Babalola, 1988 ; Budu, 1990 ; Oyewole dan Odunfa, 1990 ; Meraz et al., 1992 ; Amoa-Awua et al., 1996, Kimaryo et al., 2000, menghilangkan kandungan sianida dalam jumlah banyak dari varietas ubi kayu yang tinggi kandungan sianida melewati proses perendaman dan penumpukan O’Brien et al., 1991 ; Essers, 1995, serta untuk memodifikasi tekstur dari produk yang akan dihasilkan Obilie et al., 2003. Gari adalah makanan berbentuk butiran yang berwarna putih krem atau kuning jika ditambahkan dengan minyak palem dalam masakan. Gari dengan kualitas bagus biasanya berwarna kuning krem dengan bentuk yang seragam dan akan mengembang tiga kali dari volume awal saat dicampur dengan air. Batas kadar air yang aman untuk penyimpanan gari adalah dibawah 12 Balagopalan et al., 1988. Rava adalah makanan berbasis tepung yang biasa digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai macam resep sarapan seperti uppuma dan halwa. Proses pembuatan rava terdiri dari gelatinisasi parsial umbi ubi kayu yang berbentuk irisan, pengeringan dan penghancuran. Dengan gelatinisasi parsial, granula mengembang sedikit dan menghasilkan produk yang berbentuk butiran Balagopalan et al., 1988.

D. FERMENTASI UBI KAYU

Fermentasi ubi kayu dilakukan dengan merendam umbi di dalam air selama 3-4 hari. Akibat dari proses fermentasi adalah melembutnya umbi dan akan hancur jika digenggam. Proses fermentasi dimulai sebagai hasil reaksi mikroorganisme dari lingkungan. Adanya mikroorganisme yang tidak diketahui dapat mengganggu pengontrolan proses fermentasi dan mengakibatkan timbulnya bau yang tidak diinginkan Achi dan Akomas, 2006. Fermentasi ubi kayu dilakukan untuk menghasilkan roti dan biskuit spesial bebas gluten yang terkenal di beberapa negara di Amerika Selatan. Hasil dari fermentasi memberikan adonan ketika dipanggang menghasilkan produk roti yang berkualitas. Proses ekstruksi yang dilakukan untuk mendapatkan volume spesifik yang tinggi dari biskuit dan makanan berbahan roti tidak diperlukan ketika tepung kasava termodifikasi digunakan Demiate et al ., 1999. Interaksi dari mikroorganisme di dalam bubur ubi kayu dipengaruhi oleh kandungan air dari bubur tersebut. Karena itu diperlukan pengurangan kandungan air sebanyak mungkin untuk mencegah perkembangbiakan mikroorganisme di dalamnya Achi dan Akomas, 2006.