Kebijakan dan Strategi dalam Pemanfaatan HHBK

10. Pengambilan biji sebagai sumber benih sesuai daya dukung untuk dikembangkan di daerah penyangga.

2.4.1 Kebijakan dan Strategi dalam Pemanfaatan HHBK

Dalam implementasi pelaksanaan pemanfaatan HHBK di lapangan kebijakan operasional yang perlu diperhatikan antara lain meliputi Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam, 2007 : 1. Program pemanfaatan HHBK merupakan salah satu bentuk optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan kelembagaan dan dukungankomitmen para pihak dalam pengembangan pemanfaatannya. 2. Pemanfaatan HHBK merupakan kegiatan pengambilan flora fauna di zona pemanfaatan, zona pemanfaatan tradisional, dan zona khusus kawasan konservasi sesuai ketentuan yang berlaku kecuali cagar alam, zona inti dan zona rimba Taman Nasional untuk kegiatan pengembangan, penangkaran dan budi daya flora fauna di daerah penyangga dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi. 3. Pemanfaatan HHBK merupakan upaya memberikan akses manfaat potensi kawasan konservasi terhadap masyarakat, dalam meningkatkan kualitas kehidupannya sesuai aspek kelestarian kawasan konservasi, nilai-nilai kearifan lokal, potensi sosekbud masyarakat. 4. Program pemanfaatan HHBK merupakan upaya peningkatan pendapatan dari sektor kehutanan non kayu. Kebijakan-kebijakan tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam merumuskan strategi yang dilakukan dalam pemanfaataan hasil hutan bukan kayu di kawasan konservasi. Adapun strategi yang dapat dirumuskan antara lain : 1. Penyusunan Rencana Pengembangan Pemanfaatan HHBK yang terintegrasi dengan rencana pengelolaan kawasan. 2. Membentuk kelembagaan masyarakat di tingkat desa. 3. Menyiapkan tenaga pendampingan. 4. Mendorong tumbuhnya industri HHBK. 5. Peningkatan kuantitas, kualitas dan jenis produk HHBK. 6. Melibatkan masyarakat setempat dalam budidaya tanaman HHBK. 7. Menetapkan wilayah pengembangan dalam bentuk sentra industri di daerah tertentu, sesuai dengan kondisi dan potensinya. 8. Proses industri menerapkan teknologi tepat guna dan efisien untuk memperoleh daya saing. 9. Menetapkan jenis-jenis komoditas binaan untuk meningkatkan intensitas dan efektivitas dalam menyusun rencana dan implementasi program serta kegiatan budidaya, pemanfaatan HHBK. 10. Memfasilitasi terciptanya kesepakatan MoU antara pihak pengelola atau masyarakat dengan pengusaha guna terciptanya pemasaran yang efektif dan saling menguntungkan. 11. Sinkronisasi dengan program pembangunan daerah penyangga.

2.4.2 Tata Cara Permohonan Ijin Pemanfaatan HHBK