Waktu dan Tempat Penelitian Objek Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian di lapangan dilaksanakan selama satu bulan dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2009. Lokasi penelitian bertempat di salah satu desa yang berbatasan langsung dengan TNGM dimana sebagian masyarakatnya bermatapencaharian sebagai penyadap getah pinus yaitu di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan masyarakat eks Perum Perhutani dan juga kawasan TNGM yang dijadikan lokasi pemanfaatanpengambilan getah pinus oleh masyarakat. Lokasi Desa Ngargomulyo dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 Peta lokasi penelitian pengelolaan hutan pinus di TNGM. Lokasi Penelitian

4.2 Objek Penelitian

Masyarakat sekitar TNGM yang tinggal di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah baik masyarakat penyadap getah pinus maupun non penyadap getah pinus, serta pihak pengelola TNGM dijadikan sebagai objek dalam penelitian yang bersifat sosial kemasyarakatan.

4.3 Alat dan Bahan Penelitian

Adapun peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Peta wilayah TNGM 2. Peta wilayah penyadapan getah pinus di Bagian Hutan Magelang 3. Alat tulis dan hitung 4. Kamera digital untuk dokumentasi 5. Recorder atau alat perekam untuk merekam wawancara dengan responden 6. Data potensi Desa Ngargomulyo 7. Daftar pertanyaan kuisioner

4.4 Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara kuisioner dan observasi langsung. Data primer yang dikumpulkan meliputi wawancara dan diskusi dengan pihak terkait yaitu masyarakat Desa Ngargomulyo serta dengan pihak taman nasional. Jenis data primer yang kumpulkan melalui wawancara terhadap masyarakat seperti terlihat dalam Tabel 9. Tabel 9 Jenis data primer yang dikumpulkan melalui wawancara terhadap masyarakat No. Jenis data Sumber Masyarakat penyadap getah Masyarakat non penyadap getah 1. Karakteristikidentitas responden √ √ 2. Pendapatan masyarakat sebelum dan setelah penutupan akses √ √ 3. Kepemilikan lahan jenis lahan, luas lahan, jenis tumbuhan budidaya √ √ No. Jenis data Sumber Masyarakat penyadap getah Masyarakat non penyadap getah 4. Sumberdaya hutan yang dimanfaatkan tumbuhan, hewan, sumber air sebelum dan setelah penutupan akses √ √ 5. Luas lahan penyadapan getah pinus Perhutani yang masuk kawasan TNGM √ 6. Luas lahan penyadapan yang sudah digarap √ 7. Luas lahan penyadapan yang diinginkan untuk digarap √ 8. Kemampuan produktivitas masyarakat menyadap pinus jamhari √ 9. Kemampuan produktivitas masyarakat menyadap pinus Hatonbulan √ 10. Jarak tempat tinggal dengan lokasi penyadapan getah √ √ 11. Lama waktu perjalanan dari tempat tinggal ke lokasi penyadapan getah √ √ 12. Pemasaran getah pinus proses penjualan getah, harga getah, penampungpembeli √ 13. Konflik antara masyarakat dengan pihak Balai TNGM √ √ 14. Perjanjian tertulistidak tertulis dalam penyadapan getah pinus antara masyarakat dan TNGM √ 15. Mekanisme dan masa berlaku perjanjian √ 16. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan hutan √ √ 17. Akses masyarakat terhadap kawasan hutan di TNGM √ √ Jenis data primer juga dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak pengelola taman nasional. Adapun jenis data primer tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Jenis data primer yang diperoleh dari pihak pengelola taman nasional No. Jenis data yang dikumpulkan 1. Sejarah pemanfaatan kawasan hutan pinus oleh masyarakat sebelum dan setelah penunjukan taman nasional 2. Konflik antara masyarakat dengan pihak BTNGM berkaitan dengan penyadapan getah pinus di dalam kawasan taman nasional 3. Bentuk kebijakan taman nasional terhadap masyarakat berkaitan dengan penyadapan getah pinus di dalam kawasan taman nasional 4. Tujuan kebijakan penyadapan getah bagi taman nasional 5. Perjanjian tertulistidak tertulis dalam pelaksanaan kebijakan penyadapan getah mekanisme dan masa berlaku perjanjian 6. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan hutan di TNGM 7. Akses masyarakat khususnya masyarakat penyadap dalam kegiatan penyadapan getah pinus di kawasan taman nasional 8. Luasan hutan pinus Perhutani yang masuk ke dalam kawasan taman nasional 9. Luasan lahan penyadapan getah pinus di dalam kawasan taman nasional yang diperbolehkan untuk disadap 10. Luas lahan sadapan yang diinginkan oleh masyarakat 11. Potensi lain yang dapat dikembangkan di dalam kawasan penyadapan getah pinus Sedangkan data sekunder adalah data yang menyangkut keadaan lingkungan, baik fisik, sosial ekonomi masyarakat dan informasi lain yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperlukan sebagai data pokok maupun untuk melengkapi data primer yang diperoleh melalui studi literature. Data sekunder yang akan dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Jenis data sekunder yang dikumpulkan No. Jenis data yang dikumpulkan Sumber data Kantor desa Ngargomulyo Balai TNGM 1. Keadaan umum lokasi penelitian √ 2. Data kependudukan dan monografi Desa Ngargomulyo √ 3. Data potensi lahan penyadapan getah pinus √ √ 4. Peta lokasi penyadapan getah pinus √ 5. Peta zonasi TNGM √ 6. Sejarah pengelolaan kawasan hutan √ No. Jenis data yang dikumpulkan Sumber data Kantor desa Ngargomulyo Balai TNGM 7. Perjanjian tertulis antara masyarakat dengan BTNGM berkaitan dengan penyadapan getah pinus √

4.5 Metode Pengumpulan Data