2.5 Gambaran Umum Pinus
2.5.1 Penyebaran dan Tempat Tumbuh Pinus di Indonesia
Menurut Mirov 1964, pinus tersebar di Pulau Sumatera sampai di bagian selatan khatulistiwa. Pinus tumbuh alami dari bagian barat laut sampai tenggara di
selatan Semenanjung Malaya. Di bagian barat laut Sumatera, pinus tumbuh sampai ketinggian 3000 m dpl. Pinus juga tumbuh di Gunung Kerinci di bagian
barat laut Bukit Barisan daerah penyebaran pinus paling selatan. Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis pinus yang secra alami
tumbuh di daerah aceh dan Sumatera Utara. Jenis ini terus tumbuh meluas sejak mulai dikembangkan di Lembang dan Bali pada tahun 1916 kemudian meluas ke
daerah lain pada selang ketinggian 200 – 1500 m dpl Silitonga, 1983.
Penanaman pinus khususnya di Pulau Jawa dimulai pada tahun 70-an dan pada mulanya ditujukan untuk mereboisasi tanah kosong disamping sebagai
persiapan memenuhi bahan baku untuk industri kertas. Dalam perkembangannya kemudian timbul upaya untuk mendapatkan hasil antara lain yaitu getahnya yang
diolah menjadi gondorukem dan terpentin sebagai bahan baku industri cat, kimia, kosmetik, dan lain-lain yang sebagian besar untuk kepenttingan ekspor.
Hutan tanaman pinus di Pulau Jawa tersebar pada ketinggian 200 – 2000
m dpl dan sebagian besar dikelola oleh Perum Perhutani. Sampai saat ini kelas perusahaan pinus di Perum Perhutani menempati urutan kedua setelah kelas
perusahaan jati Priyono dan Siswamartana, 2002.
2.5.2 Pinus merkusii Jungh. et de Vriese
Menurut Benson 1975 dalam Sugiono et al. 2001, Pinus merkusii Jungh. et de Vriese diklasifikasikan ke dalam :
Divisi : Spermatophyta,
Subdivisi : Gymnospermae
Ordo : Coniferales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jungh. et de Vriese
Martawijaya et al. 1989 memberikan keterangan tentang Pinus merkusii sebagai berikut :
a. Nama daerah : damar batu, damar bunga, huyam, kayu sala, kayu sugi, tusam, uyam Sumatera, pinus Jawa.
b. Nama di Negara lain : Sral Cambodia, Thong Mu Vietnam, Tingyu Burma, Tapulan Mindoro Pine Philipina, Indo-Cina Pine, Sumatera
Pine, Mindoro Pine, Merkus Pine UK, USA, Merkustall Swedia, Sumatrakiefer, Merkusfohre Germany.
c. Habitus : tinggi pohon 20 – 40 m dengan panjang batang bebas cabang 2 –
23 m, diameter sampai 10 cm, tidak berbanir. Kulit luar kasar berwarna coklat-kelabu sampai coklat tua, tidak mengelupas, beralur lebar dan
dalam. d. Ciri kayu : kayu teras berwarna coklat-kuning muda dengan pita dan
gambar lebih gelap, kayu gubal berwarna putih atau kekuning-kuningan, tebal 6
– 8 cm, tekstur kayu halus, arah serat kayu lurus, permukaan kayu licin, kayu mengandung dammar terasa seperti berlemak, permukaan kayu
mengkilap, kayu berbau terpentin. e. Kegunaan : kayu tusam dapat dipergunakan untuk bangunan perumahan,
lantai, mebel, kotak dan tangkai korek api, pensil dengan pengolahan khusus, pulp, tiang listrik diawetkan, papan wol kayu dan kayu lapis.
f. Tempat tumbuh : tusam dapat tumbuh pada tanah jelek dan kurang subur, pada tanah berpasir dan tanah berbatu, tetapi tidak dapat tumbuh dengan
baik pada tanah becek. Jenis ini menghendaki iklim basah sampai agak kering dengan tipe curah hujan A sampai C, pada ketinggian 200
– 1700 m dpl, kadang-kadang dapat tumbuh pada ketinggian di bawah 200 m dpl
dan mendekati daerah pantai Aceh Utara.
2.5.3 Getah Pinus