2.6.1 Analisis Lingkungan Internal 2.6 Analisis Lingkungan Perusahaan
Kekuatan dan kelemahan internal menurut David 2010 merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat
baik, atau buruk. Hal tersebut muncul dalam manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta
Analisis internal adalah kegiatan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi atau perusahaan dalam rangka memanfaatkan peluang
dan mengatasi ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa analisis internal sangat berkaitan erat dengan penilaian terhadap sumber daya organisasi Wheelen
dan Hunger 2010. Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua 2, yaitu lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari peubah- peubah ancaman dan peluang yang berada di luar kontrol manajemen
perusahaan. Lingkungan internal terdiri atas peubah-pebuah yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dan berada dalam kontrol manajemen
perusahaan Wheelen dan Hunger 2010. e. Rantai 1-2-3-4-5 adalah Supplier
Æ
Manufacturer
Æ
Distributor
Æ
Retail
Æ
Pelanggan . Pengecer menawarkan barangnya kepada pelanggan atau
pembeli. d. Rantai 1-2-3-4 adalah Supplier
Æ
Manufacturer
Æ
Distributor
Æ
Retail. Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri, atau dapat
juga menyewa dari pabrik lain. c. Rantai 1-2-3 adalah Supplier
Æ
Manufacturer
Æ
Distributor . Barang yang
sudah jadi dari manufaktur disalurkan kepada pelanggan. b. Rantai 1-2 adalah Supplier
Æ
Manufacturer. Manufaktur yang melakukan pekerjaan membuat, mempabrikasi, merangkai, merakit, mengonversikan,
ataupun menyelesaikan barang. a. Rantai 1 adalah Supplier, merupakan sumber penyedia bahan pertama,
mata rantai penyaluran barang akan dimulai. dalam Setiawan 2009. Menurut Indrajit dan Djokopranoto 2002, hubungan
organisasi dalam rantai pasok sebagai berikut :
2.6.3 Analisis Perumusan Strategi 2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Selain lingkungan umum, lingkungan industri juga mempengaruhi lingkungan perusahaan, seperti tingkat persaingan dalam industri, ancaman
dari pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan ancaman produk pengganti.
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani
atau ingin ditangani oleh perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan dan kekurangan sumber daya, keterampilan yang menghalangi kinerja efektif
suatu perusahaan Pearce dan Robinson 1997. aktivitas sistem informasi manajemen suatu bisnis. Faktor-faktor internal
dapat ditentukan dengan sejumlah cara termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja dan membandingkan dengan pencapaian masa lalu dan rataan industri.
a. Tahap Input Tahap ini terdiri dari :
Teknik-teknik perumusan strategi yang penting menurut David 2010 dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga 3 tahap
yaitu : Tujuan dilakukannya analisis eksternal adalah untuk mengembangkan
sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan berbagai ancaman yang harus dihindari. Peluang dan
ancaman eksternal ini meliputi berbagai tren dan kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hukum, pemerintahan,
teknologi dan kompetitif yang secara nyata menguntungkan, atau merugikan suatu organisasi di masa yang akan datang David 2010. Sejalan dengan
pernyataan dari Jauch dan Glueck 1988, lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan umum yang terdiri dari faktor ekonomi, faktor sosial, faktor
teknologi, dan faktor pemerintah.
1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE. Matriks ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman
bagi perusahaan
c. Tahap Keputusan Menurut David 2010 pada tahap keputusan dapat menggunakan
Matriks Perencanaaan Strategis Kuantitatif atau Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM. Namun, dalam penelitian ini tidak b. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas :
2 Matriks Internal-Eksternal IE. Matriks ini memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel yang didasarkan
pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga
bagian besar besar yang mempunyai implikasi strategik yang berbeda- beda, yaitu : 1 Divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat
digambarkan sebagai Tumbuh dan Membangun grow and build; 2 Divisi-divisi yang masuk ke dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani
dengan baik melalui strategi Menjaga dan Mempertahankan hold and maintain
, 3 Divisi yang masuk ke dalam sel VI, VIII, atau IX adalah Panen, atau Divestasi harvest or divest.
2 Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE. Matriks ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.
1 Matriks Strength, Weakness, Opportunities and Threats SWOT. Matriks ini merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang
membantu manajer mengembangkan empat 4 jenis strategi, yaitu 1 Strategi SO kekuatan-peluang memanfaatkan kekuatan internal
perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal; 2 Strategi WO kelemahan-peluang bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal; 3 Strategi ST kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan
sebuah perusahaan untuk menghindari, atau mengurangi dampak ancaman eksternal; 4 Strategi WT kelemahan-ancaman merupakan
taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.
menggunakan QSPM, tetapi menggunakan Analisis AHP Analytical Hierarchy Process