pertanian organik telah banyak ditemukan, baik usaha organik skala besar maupun poktan kecil, sehingga Cibo Agro dituntut untuk
mengantisipasi ancaman tersebut dengan menjaga mutu produk yang dihasilkan.
3 Iklim dan cuaca yang tidak menentu Iklim dan cuaca yang tidak menentu menjadi ancaman dalam
menjalankan usaha pertanian sayuran organik. Kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan petani sulit mendapatkan air, padahal
kebutuhan utama dalam pertanian adalah air yang mencukupi. Namun jika musim hujan tiba, sering terjadi banjir yang mengakibatkan petani
mengalami gagal panen, serta banyaknya hama dan penyakit yang datang menyerang tanaman. Petani harus benar-benar mengerti dan
memahami apa yang harus dilakukan, jika iklim dn cuaca tidak menentu seperti itu. Salah satunya dengan menyiasati cara budidaya
yang sesuai dengan iklim dan cuaca yang sedang terjadi, sehingga gagal panen dapat di antisipasi.
4.6.3 Analisis Matriks IFE
Faktor-faktor yang menyusun matriks IFE adalah faktor-faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan pada
usaha sayuran organik Poktan Cibo Agro terdiri dari : keberagaman produk sayuran organik, memiliki kemasan dan label sendiri, lahan bersertifikasi dan
sudah memiliki ICS, harga produk terjangkau. Sedangkan faktor kelemahan terdiri dari : kurangnya kegiatan promosi, komitmen anggota poktan masih
rendah, pengetahuan SDM masih rendah, belum adanya sistem kontrak dengan pemasok, keterbatasan modal, teknologi produksi masih sederhana,
belum adanya arsip pembukuan keuangan yang baik. Hasil analisis matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Matriks IFE
Faktor Internal Bobot
A Rating
B Skor
AxB KEKUATAN
Keberagaman produk sayuran organik 0,120
3,5 0,420
Memiliki kemasan dan label sendiri 0,112 4 0,448
Lahan bersertifikasi dan sudah memiliki ICS 0,073
4 0,292
Harga terjangkau 0,096
3,5 0,336
KELEMAHAN
Kurangnya kegiatan promosi 0,097
1,25 0,121
Komitmen anggota poktan masih rendah 0,070
1 0,070
Pengetahuan SDM masih rendah 0,069
1,25 0,086
Belum adanya sistem kontrak dengan supplier 0,099 1,5 0,149
Keterbatasan modal 0,082
1,25 0,103
Teknologi produksi masih sederhana 0,094
1,25 0,118
Belum adanya arsip pembukuan keuangan yang baik 0,089
1 0,089
TOTAL 1,000 23,5
2,231
Sumber : Data primer, diolah kembali 2012
Berdasarkan hasil perhitungan Matriks IFE pada Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa faktor kekuatan yang menduduki peringkat pertama dengan
nilai tertimbang 0,448 adalah memiliki kemasan dan label sendiri. Faktor ini menjadi salah satu kekuatan yang sangat penting dalam pengembangan usaha
sayuran organik di Poktan Cibo Agro. Adanya kemasan dan label sendiri menjadikan produk Cibo Agro memiliki nilai tambah tinggi dan diharapkan
dapat menarik minat masyarakat. Pada faktor kelemahan, belum adanya sistem kontrak dengan pemasok
memiliki nilai tertimbang tertinggi, yaitu 0,149. Belum adanya kontrak ini menjadikan kelemahan Poktan Cibo Agro dalam mengembangkan usahanya.
Bobot skor total diperoleh adalah 2,231. Hal ini menunjukkan bahwa Poktan Cibo Agro memiliki posisi internal yang sedang, dalam artian bahwa Poktan
Cibo Agro memilik peluang untuk berkembang dengan baik, namun belum secara optimal menggunakan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi
kelemahan.
4.6.4 Analisis Matriks EFE