Unsur Faktor pada Tingkat Kedua

Pengolahan horizontal dilakukan untuk menghitung besarnya bobot antar unsur dalam suatu tingkat terhadap satu tingkat unsur di atasnya. Bobot prioritas pada pengolahan horizontal ini disebut dengan prioritas lokal, karena hanya melibatkan sebuah hal pembanding yang merupakan anggota dari unsur di atasnya. Sedangkan pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun bobot prioritas setiap unsur dalam hirarki terhadap unsur sasaran utamanya fokus.

4.8.1 Pengolahan Horizontal

Pengolahan horizontal ini dibagi menjadi empat 4 bagian tingkat unsur, yaitu 1 pengolahan antar unsur faktor pada tingkat kedua, untuk melihat pengaruh unsur faktor terhadap fokus yaitu strategi pengembangan usaha sayuran organik Cibo Agro, 2 pengolahan antar unsur aktor pada tingkat ketiga, untuk melihat pengaruh suatu unsur aktor terhadap unsur faktor di tingkat kedua, 3 pengolahan unsur tujuan pada tingkat keempat, untuk melihat pengaruh suatu unsur tujuan terhadap unsur aktor di tingkat ketiga dan 4 pengolahan unsur alternatif strategi pada tingkat kelima, untuk melihat pengaruh suatu unsur alternatif strategi terhadap unsur faktor tujuan di tingkat keempat.

4.8.1.1 Unsur Faktor pada Tingkat Kedua

Pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa faktor yang memiliki tingkat prioritas yang tinggi dalam strategi pengembangan usaha ayuran organik adalah potensi pasar dengan bobot 0,269. Faktor berikutnya adalah produk bermutu, modal, peningkatan arana prasarana, peningkatan SDM dan promosi Tabel 4.12. Tabel 4.12 Bobot dan prioritas unsur faktor terhadap fokus Faktor Bobot Prioritas Potensi Pasar 0,269 1 Produk Bermutu 0,181 2 Modal 0,167 3 Peningkatan Sarana Prasarana 0,156 4 Peningkatan SDM 0,122 5 Promosi 0,115 6 Faktor potensi pasar menjadi prioritas utama karena dalam pengembangan usaha sayuran organik, Poktan Cibo Agro masih memiliki peluang pasar yang cukup besar untuk memasarkan produk-produknya ke masyarakat luas khususnya di Kabupaten Garut. Posisi Poktan Cibo Agro yang merupakan satu-satunya poktan sayuran organik yang ada di Kabupetan Garut memberikan keuntungan yang cukup besar untuk dapat meraih peluang pasar sayuran organik di Kabupaten Garut. Faktor potensi pasar ini semakin dapat dicapai dengan adanya dukungan dari faktor produk bermutu yang menduduki prioritas kedua. Masih besarnya peluang pasar yang dimiliki, serta didukung dengan produk-produk bermutu yang dihasilkan diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap produk organik, terutama masyarakat yang peduli akan kesehatannya. Faktor modal dan peningkatan sarana dan prasarana menduduki prioritas ketiga dan keempat. Kedua faktor ini juga penting dalam mencapai pengembangan sayuran organik di Poktan Cibo Agro. Dalam menjalankan usaha sayuran organik ini petani Cibo Agro menggunakan modal pribadi, tidak menutup kemungkinan petani Cibo Agro, juga membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan usaha sayuran organik ini. Modal yang didapatkan bisa didapatkan dari pinjaman dari lembaga keuangan, sehingga diharapkan petani dapat melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Garut untuk bisa mendapatkan modal. Modal yang didapatkan nantinya bisa digunakan untuk peningkatan saran dan prasarana dalam proses produksi sayuran organik. Faktor yang kelima dan keenam berdasarkan prioritas adalah peningkatan SDM dan promosi. Peningkatan SDM sangat penting diperhatikan karena usaha sayuran organik yang berhasil didukung oleh SDM yang memadai. Jumlah petani aktif yang tergabung dalam poktan Cibo Agro sekarang ini hanya berjumlah empat 4 orang, jumlah ini dirasa masih sangat kurang, mengingat potensi pasar yang masih sangat besar akan menuntut Cibo Agro untuk dapat memproduksi sayuran organik sesuai dengan permintaan kosumen. Jika petani yang terlibat masih sangat kurang, sedangkan permintaan dari konsumen meningkat, maka akan mengakibatkan banyaknya permintaan sayuran organik yang tidak dapat terpenuhi. Peningkatan SDM bukan hanya dilihat dari segi kuantitas saja, tetapi juga melihat mutu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Selain peningkatan SDM, faktor promosi juga penting dilakukan karena untuk dapat mengembangkan usaha sayuran organik ini, poktan Cibo Agro dituntut untuk dapat mempromosikan produk-produk yang dihasilkan secara kontinu, atau terus menerus agar produk Cibo Agro dikenal oleh masyarakat serta dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari mengkonsumsi sayuran non organik ke sayuran organik.

4.8.1.2 Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga