1.2 Perumusan Masalah
Permintaan produk sayuran organik di Indonesia terus meningkat, khususnya di daerah Bogor Jawa Barat, menurut penelitian yang dilakukan
oleh Alamsyah 2010 dari data penjualan sayuran organik di Giant Taman Yasmin, dimana dari bulan November 2009 sampai dengan Januari 2010
Untuk memasuki pasar baru, maka Poktan Cibo Agro harus bekerja lebih keras untuk memproduksi sayuran bersertifikat pangan organik berdaya
saing tinggi dengan cara memanfaatkan kekuatan-kekuatan dan peluang- peluang yang dimiliki untuk dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan
serta mengatasi ancaman yang dihadapi, serta memperhatikan mutu produk dengan mengikuti standar pangan organik yang telah ditetapkan dan
memproduksi sayuran organik yang sesuai dengan keinginan pasar, sehingga Poktan Cibo Agro dapat meningkatkan pendapat, meningkatkan kemampuan
produksi, meningkatkan manajemen usaha, serta meluasnya jaringan distribusi. Untuk dapat mencapai semua peluang dan tujuan tersebut, petani
memerlukan strategi pengembangan dalam mengembangkan usaha sayuran organik.
Produk pertanian secara umum mempunyai karakteristik Yandra dalam Setiawan 2009 yaitu : 1 produk mudah rusak, 2 budidaya dan
pemanenan sangat tergantung iklim dan musim, 3 mutu bervariasi dan 4 bersifat kamba, beberapa produk sangat sulit diangkut dan dikelola sebab
ukuran dan kompleksitas dari produk. Keempat 4 faktor ini sangat perlu dipertimbangkan dalam merancang dan menganalisis rantai pasok.
Menurut Setiawan 2009, peningkatan daya tahan dan daya saing sangat penting dan merupakan faktor kunci untuk mengembangkan usaha
sayuran di Indonesia mengingat persaingan yang ketat produk sayuran organik di pasar domestik. Penyebab utamanya adalah produk sayuran
dataran tinggi masih berkendala dalam jaminan kesinambungan atas mutu produk, minimnya jumlah pasokan dan ketepatan waktu pengiriman.
tinggi dengan usaha sejenis juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh poktan Cibo Agro karena makin meningkatnya permintaan sayuran
organik maka akan makin banyak usaha sayuran organik yang berkembang.
terjadi peningkatan penjualan dari Rp8.475.898 menjadi Rp12.673.161. Semakin meningkatnya permintaan sayuran organik maka peluang untuk
mengembangkan bisnis pertanian sayuran organik semakin meningkat. Hal ini akhirnya mendorong para petani untuk beralih dari pertanian konvensional
menjadi pertanian organik. Selain untuk meningkatkan pendapatan para petani dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, pertanian organik juga
memiliki peluang besar untuk memasuki pasar internasional ekspor, karena permintaan produk pertanian organik, khususnya sayuran organik di luar
negeri juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dilihat dari data yang didapat dari Organic Monitor 2006 dalam BioCert 2009 bahwa
pasar produk organik, baik makanan maupun minuman mencapai 38,6 milyar US dollar pada tahun 2006, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan
dengan tahun 2000 sebesar 18 milyar US dollar, dimana Eropa dan Amerika Serikat menjadi pasar utama produk organik, serta pasar Asia diperkirakan
mencapai 780 juta US dollar di tahun 2006. Pasar produk organik Asia berada di Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan dan Hongkong. Pada
akhir tahun 2010, pasar organik dunia diperkirakan mencapai 70,2 milyar US dollar.
Namun dalam proses perkembangannya, poktan Cibo Agro sering menghadapi beberapa kendala dalam proses produksi, seperti yang
dinyatakan oleh Rohanah 2010 bahwa kendala yang sering dihadapi adalah adanya keterbatasan penyediaan benih bermutu varietas unggul dan
bersertifikat, kapasitas sumber daya manusia SDM dan kelembagaan masih lemah, serangan organisme pengganggu tanaman, lahan sempit dan terpencar-
pencar, serta masih terbatasnya teknologi dan sarana prasarana produksi. Selain kendala yang telah disebutkan, ada beberapa faktor penghambat
perkembangan produk organik lainnya, yaitu masalah ketersediaan produk di pasaran yang masih rendah, harga yang terlalu tinggi, dan ketidakpercayaan
konsumen atas produk organik sesuai yang tertera di label Setiadharma dan Chrisantine 2006.
Permasalahan dalam manajemen usaha yang sering dihadapi adalah permasalahan Rohanah 2010: 1 Manajemen rantai pasok yang belum
1.3 Tujuan Penelitian