42
VI ANALISIS TATANIAGA KUBIS
6.1. Produsen dan Lembaga Tataniaga
Kubis yang berasal dari Kelurahan Agung Lawangan dipasarkan ke pasar lokal Kota Pagar Alam dan ke luar kota yaitu Kota Prabumulih dan
Kabupaten Lahat. Tataniaga kubis di Kelurahan Agung Lawangan yang dimulai dari produsen petani ke konsumen melibatkan beberapa lembaga tataniaga.
Lembaga-lembaga tataniaga tersebut yaitu pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul pasar luar kota non-lokal, pedagang pengumpul pasar
lokal, dan pedagang pengecer lokal serta pedagang pengecer luar kota non- lokal.
a Petani adalah pihak yang melakukan budidaya kubis dan berperan sebagai
produsen kubis di Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam. Petani kubis yang menjadi responden di Kelurahan
Agung Lawangan sebagian besar merupakan petani yang tergabung dalam kelompok tani. Umumnya petani kubis yang tergabung dalam kelompok
tani merupakan mereka yang berpendidikan sehingga sudah mempunyai pemikiran yang modern yaitu pemikiran untuk memajukan usahataninya.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis Crosstabs-Chi Square pada Lampiran 3 diketahui bahwa tingkat pendidikan petani memiliki
korelasi terhadap keterlibatan petani dalam kelompok tani. Pada Lampiran 3 juga dapat dilihat bahwa petani yang tidak tergabung
dalam kelompok tani memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar SD. Sedangkan petani yang memiliki pendidikan Sekolah Menengah Atas
SMA merupakan petani yang tergabung dalam kelompok tani dengan jumlah responden terbanyak. Disimpulkan bahwa tingkat pendidikan petani
memiliki korelasi signifikan terhadap keterlibatannya dalam kelompok tani. Hal ini dijelaskan melalui nilai Asymp. Sig. 2-sided yaitu 0,002 yang
kurang dari α 0.05. b
Pedagang pengumpul tingkat desa adalah lembaga tataniaga yang tinggal di Kelurahan Agung Lawangan dan berperan sebagai perantara dalam
menyalurkan kubis ke lembaga selanjutnya.
43 c
Pedagang pengumpul pasar lokal adalah lembaga tataniaga yang tinggal di luar wilayah Kelurahan Agung Lawangan yang juga berperan sebagai
perantara dalam penyaluran kubis ke pasar lokal Kota Pagar Alam. d
Pedagang pengumpul pasar luar kota non-lokal adalah lembaga tataniaga yang tinggal di Kelurahan Agung Lawangan dan berperan sebagai perantara
dalam menyalurkan kubis ke luar kota non-lokal. Pedagang Pengumpul pasar luar kota non-lokal yang terdapat dikelurahan Agung Lawangan
bukan merupakan pedagang yang tergabung dalam Sub Terminal Agribisnis STA Kota Pagar Alam.
e Pedagang pengecer lokal adalah lembaga tataniaga yang tinggal di Kota
Pagar Alam dan berperan dalam menyalurkan kubis ke konsumen akhir Ibu rumah tangga yang berada di Kota Pagar Alam lokal.
f Pedagang pengecer luar kota non-lokal adalah lembaga tataniaga yang
tinggal di luar wilayah Kota Pagar Alam dan juga berperan dalam menyalurkan kubis ke konsumen luar kota non-lokal.
Petani sebagai produsen menjual kubis yang dibudidayakannya melalui lembaga tataniaga yang berbeda-beda sehingga terbentuk beberapa saluran
tataniaga yang berbeda pula. Saluran tataniaga yang berbeda mengakibatkan biaya yang dikeluarkanpun berbeda sehingga margin tataniaga,
farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya turut berbeda. Selain itu, fungsi-fungsi tataniaga
yang dijalankan, perilaku pasar, dan struktur pasar yang dihadapi juga berbeda.
6.2. Saluran Tataniaga