Konsep Tataniaga Kerangka Pemikiran Teoritis

15 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Tataniaga

Tataniaga atau pemasaran memiliki banyak definisi. Menurut Hanafiah dan Saefuddin 2006 istilah tataniaga dan pemasaran berasal dari kata “marketing”. Tataniaga adalah kegiatan yang bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan barang dan jasa sehingga termasuk usaha yang produktif. Tataniaga menunjukkan semua aktivitas bisnis yang mempengaruhi arus atau aliran produk dan jasa dari titik produksi pertanian hingga ke tangan konsumen akhir Kohl dan Uhl 2002. Menurut Dahl dan Hammond 1977, tataniaga produk-produk pertanian dapat dilihat sebagai serangkaian langkah-langkah, tahapan, atau fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah atau memindahan input atau produk dari titik produksi primer untuk konsumsi akhir. Serangkaian fungsi tersebut yaitu; pembelian, penjualan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, standardisasi, pembiayaan, penanggungan risiko, dan informasi pasar. Dalam tataniaga, barang mengalir dari produsen sampai kepada konsumen akhir yang disertai penambahan guna bentuk melalui proses pengolahan, guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna waktu melalui proses tataniaga Sudiyono 2002. Menurut Limbong dan Sitorus 1985 tataniaga pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil pertanian dan barang-barang kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ke tangan konsumen, termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan bentuk dari barang yang ditujukan untuk lebih mempermudah penyalurannya dan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya. Menurut Limbong dan Sitorus 1985, tataniaga dapat dipelajari melalui empat pendekatan yaitu pendekatan serba fungsi, pendekatan serba lembaga, pendekatan serba barang, dan pendekatan teori ekonomi. Pendekatan serba fungsi mempelajari masalah-masalah tataniaga atau pemasaran dari segi kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilakukan dalam penyaluran barang dan jasa mulai dari 16 konsumen hingga produsen. Pendekatan serba lembaga mempelajari masalah- masalah tataniaga atau pemasaran melalui lembaga-lembaga tataniaga yang turut serta dalam penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Pendekatan serba barang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari produsen ke konsumen. Pendekatan teori ekonomi lebih menitik beratkan kepada masalah-masalah penawaran, permintaan, harga, bentuk bentuk pasar dan lain lain.

3.1.2. Lembaga dan Saluran Tataniaga