yang dipasarkan. Dua kelompok utama pialang dagang, yaitu pengecer dan grosir pedagang  besar.  Pialang  agen  tidak  memiliki  produk  yang  dipasarkan  Stanton
1996. Setiap  pedagang  pengecer  dalam  melaksanakan  kegiatannya  selalu
bertujuan  untuk  memaksimalkan  keuntungan  dalam  memenuhi  kebutuhan pedagang. Berbagai cara atau strategi pemasaran dilakukan pedagang untuk dapat
mencapai  tujuan  yang  diinginkan.  Pemilihan  tempat,  keputusan  harga  dan promosi merupakan faktor yang menentukan dalam memperoleh pasar. Pemilihan
produk yang tepat juga merupakan faktor yang sangat penting. Seorang pedagang pengecer  harus  bisa  menentukan  pola  penyediaan  produk  dalam  hal  ini  adalah
buah-buahan agar produk tersebut dapat terjual dengan cepat karena sifatnya yang mudah  rusak  sehingga  dapat  merugikan  pedagang.  Pola  penyediaan  yang
dilakukan  oleh  pedagang  tentunya  memiliki  faktor  yang  mempengaruhi  dalam menjual buah tertentu.
2.2 Sistem Pemasaran Buah
Pemasaran  umumnya  dipandang  sebagai  tugas  untuk  menciptakan, memperkenalkan  dan  menyerahkan  barang  dan  jasa  kepada  konsumen  serta
perusahaan lain. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan  kelompok  mendapatkan  apa  yang  mereka  butuhkan  dan  inginkan  dengan
menciptakan,  menawarkan,  dan  secara  bebas  mempertukarkan  produk  dan  jasa yang  bernilai  dengan  pihak  lain.  Tujuan  pemasaran  adalah  mengetahui  dan
memahami  pelanggan  dengan  baik  sehingga  produk  atau  jasa  itu  cocok  dengan pelanggan  dan  selanjutnya  mampu  menjual  dirinya  sendiri.  Idealnya,  pemasaran
harus  menghasilkan  pelanggan  yang  siap  membeli,  yang  dibutuhkan  adalah menyediakan  produk  atau  jasa.  Pemasaran  secara  lengkap  merupakan  proses
perencanaan  dan  pelaksanaan  pemikiran,  penetapan  harga,  promosi,  dan penyaluran  gagasan,  barang,  dan  jasa  untuk  menciptakan  pertukaran  yang
memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Pemasaran  mempunyai  peranan  yang  sangat  penting  dalam  dunia  usaha.
Pemasaran  merupakan  sistem  keseluruhan  dari  kegiatan  usaha  yang  ditujukan untuk  merencanakan,  menentukan  harga,  mempromosikan  dan  mendistribusikan
barang  dan  jasa  yang  dapat  memuaskan  kebutuhan  kepada  pembeli  yang  ada maupun  pembeli  potensial.  Keputusan-keputusan  dalam  pemasaran  harus  dibuat
untuk  menentukan  produk  dan  pasarnya,  harga  dan  promosinya.  Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir
pada  saat  penjualan  dilakukan.  Perusahaan  harus  dapat  memberikan  kepuasan kepada  konsumen  jika  mengharapkan  usahanya  dapat  berjalan  terus,  atau
konsumen  mempunyai  pandangan  yang  baik  terhadap  perusahan  Swastha  dan Sukotjo 1988.
Pertukaran  merupakan  konsep  inti  pemasaran,  pertukaran  merupakan proses mendapatkan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai  imbalannya. Pertukaran juga merupakan suatu proses penciptaan nilai  karena  biasanya  berakibat  keadaan  dua  pihak  menjadi  lebih  baik.  Agar
pertukaran  dapat  tercipta  maka  lima  persyaratan  berikut  harus  dipenuhi,  antara lain Kotler 2005 :
1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak.
2. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bisa bernilai bagi pihak lain.
3. Masing-masing pihak mampu mengkomunikasikan dan menyerahkan sesuatu.
4. Masing-masing  pihak  bebas  untuk  menerima  atau  menolak  imbalan
pertukaran. 5.
Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan tindakan yang tepat dan diinginkan.
Pemasaran  merupakan  kegiatan  yang  diarahkan  untuk  memuaskan kebutuhan  dan  keinginan  melalui  proses  pertukaran,  seperti  halnya  pada  sistem
tataniaga  pertanian  lainnya.  Tataniaga  hortikultura  ditandai  dengan  kegiatan pengumpulan  oleh  pedagang  pengumpul  DesaKecamatanKabupaten  dan
kegiatan penyaluran atau borongan serta eceran. Karakteristik yang melekat pada produk hortikultura dan produk pertanian pada umumnya adalah produk dipanen
dan  dimanfaatkan  dalam  keadaan  segar,  hal  ini  menyebabkan  sifat  produk hortikultura mudah rusak perishable karena masih ada proses-proses lain setelah
produk pertanian dipanen yaitu pengolahan pasca panen. Menurut  Haryadi  dalam  Despriza  2003,  komponen  utama  mutu
ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering dry matter.
Sifat  yang  voluminous  atau  bulky  menyebabkan  produk  hortikultura  susah diangkut  dan  biaya  pengangkutannya  mahal.  Harga  pasar  produk  hortikultura
ditentukan oleh mutu  kualitas, bukan hanya kuntitasnya saja. Penanganan  yang cepat  dan  tepat  disemua  tingkat  tataniaga.  Lembaga  tataniaga  yang  bergerak
dalam  pemasaran  komoditas  seperti  itu  menghadapi  resiko  fisik  dan  ekonomis yang  tinggi,  sehingga  dapat  diperkirakan  bahwa  lembaga  ini  juga  ingin
mendapatkan marjin keuntungan yang tinggi. Karakteristik produk hortikultura mudah rusak perishable, maka peranan
lembaga  pemasaran  sebagai  pihak  menghubungkan  produsen  buah-buahan  ke konsumen  sangat  penting.  Tujuannya  adalah  untuk  menjaga  kualitas  buah  agar
kualitas buah yang diterima konsumen tetap bagus dan tidak menurun. Salah satu lembaga pemasaran yang berperan penting dalam mempercepat sampainya produk
ke  tangan  konsumen  adalah  pedagang  eceran.  Usaha  eceran  meliputi  seluruh aktivitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa langsung ke konsumen, baik
digunakan  untuk  kepentingan  bisnis  maupun  digunakan  untuk  keperluan  pribadi non bisnis.
Menurut Lukmanto dan Suharyanto  dalam Despriza 2003, stategi bisnis jangka panjang pengecer dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Pemilihan lokasi yang strategis.
2. Menekan biaya agar relatif rendah.
3. Meningkatkan mutu private label dan menyediakan produk segar.
Keberhasilan  suatu  bisnis  eceran  juga  tidak  terlepas  dari  citra  yang  ditampilkan oleh  pengecer,  hal  ini  disebabkan  karena  citra  berperan  penting  dalam
mengkomunikasikan  harapan  terhadap  publik  dan  sebagai  penyaring  terhadap pelayanan  yang  kurang  baik.  Citra  tidak  hanya  dapat  mempengaruhi  konsumen,
namun  juga  dapat  mempengaruhi  pegawai,  calon  pegawai  dan  pemilik  sumber daya sehingga secara tidak langsung dapat  mempengaruhi keuangan suatu bisnis
eceran.
2.3 Pasar Induk dan Pasar Penunjang