Buah imporpun yang masuk ke Indonesia berdasarkan nilai impor dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun 2008 volume impor apel telah
mencapai 145.000 Ton, pear 94.000 Ton, jeruk 25.000 Ton, durian 21.000 Ton, dan anggur 1.100 ton
4
. Penjualan buah impor di pasar induk kramat jati pada umumnya lebih laris ketimbang buah nasional, meskipun harga relatif lebih
mahal. Buah impor yang ramai saat ini adalah pear jenis Lie yang diimpor dari China dan buah apel impor dari China, disisi lain penjualan buah nasional di pasar
induk kramat jati terlihat lebih sepi.
5
Sesuai dengan uraian sebelumnya maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik pedagang buah nasional dan buah impor serta pola
penyediaan buah nasional dan buah impor? 2.
Berapa pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing pedagang buah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan karakteristik pedagang buah nasional dan buah impor serta pola penyediaan buah nasional dan buah impor di pasar induk kramat jati.
2. Menganalisis tingkat pendapatan pedagang buah nasional dengan pedagang
buah impor serta pedagang buah nasional musiman dengan buah nasional yang tersedia sepanjang tahun di pasar induk kramat jati.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan pola pikir ilmiah serta mencoba menerapkan teori yang didapat
selama dibangku perkuliahan dengan mengaplikasikan kekondisi realita yang ada, sehingga dapat menambah wawasan dan cara berpikir penulis, selain itu penelitian
ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Kegunaan lainnya diharapkan dapat berguna bagi pedagang, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan literatur bagi penelitian selanjutnya,
4
http:www.sinarharapan.co.idberita [21 Maret 2010].
5
http:www.kapanlagi.comh [18 Maret 2010]
dimana dapat memberikan informasi bagi yang ingin mengenal dan mempelajari kondisi pedagang buah-buahan, khususnya pedagang buah-buahan di pasar induk
kramat jati.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini akan mengambarkan mengenai karakteritsik pedagang buah, mengetahui pola penyediaan buah serta menganalisis tingkat pendapatan
pedagang buah di pasar induk kramat jati lalu membandingkan tingkat pendapatan pedagang buah. Pedagang buah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pedagang buah yang berjualan di dalam lokasi pasar induk kramat jati. Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Desember 2009 sampai dengan 1 Januari 2010.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Informal
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. IX tahun 1995 tentang usaha kecil menyatakan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan atau hasil penjualan per tahun sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. 2.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000,-. 3.
Milik warga negara Indonesia. 4.
Berdiri sendiri. 5.
Bentuk usaha perorangan. Menurut Syaukat dan Sutara dalam Zuhriski 2008, ciri-ciri sektor
informal adalah produsen berskala kecil, menggunakan tenaga kerja sendiri untuk produksi barang, serta berkecimpung dalam kegiatan bisnis, transportasi dan
penyedia jasa. Sektor informal merupakan komponen ekonomi nasional dan nasional yang tumbuh secara cepat. Walaupun pendapatan secara individu rendah,
secara kolektif pendapatan tersebut relatif tinggi. Sektor informal bukan hanya pilihan bagi pencari kerja yang kurang terdidik atau terlatih dari kalangan
ekonomi menengah ke bawah, tetapi juga menjadi pilihan beberapa pencari kerja terdidik atau terlatih dari kalangan menengah yang sulit menembus kesempatan
kerja pada sektor informal. Sektor informal dapat secara langsung berkontribusi terhadap penurunan dan pengentasan kemiskinan.
Pialang atau perantara merupakan usaha bisnis yang berdiri sendiri dan beroperasi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen akhir atau
pemakai dari kalangan industri. Pialang memberikan jasa dalam hal pembelian maupun penjualan, yaitu segala sesuatu yang bergerak dari produsen ke
konsumen. Pialang selain melayani arus produk dari produsen ke konsumen, secara aktif juga membantu pemindahan hak kepemilikan ownership. Pialang
biasanya diklasifikasikan atas dasar apakah mereka memiliki barang yang dipasarkan atau tidak. Pialang dagang merchant middlemen memiliki produk
yang dipasarkan. Dua kelompok utama pialang dagang, yaitu pengecer dan grosir pedagang besar. Pialang agen tidak memiliki produk yang dipasarkan Stanton
1996. Setiap pedagang pengecer dalam melaksanakan kegiatannya selalu
bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan pedagang. Berbagai cara atau strategi pemasaran dilakukan pedagang untuk dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Pemilihan tempat, keputusan harga dan promosi merupakan faktor yang menentukan dalam memperoleh pasar. Pemilihan
produk yang tepat juga merupakan faktor yang sangat penting. Seorang pedagang pengecer harus bisa menentukan pola penyediaan produk dalam hal ini adalah
buah-buahan agar produk tersebut dapat terjual dengan cepat karena sifatnya yang mudah rusak sehingga dapat merugikan pedagang. Pola penyediaan yang
dilakukan oleh pedagang tentunya memiliki faktor yang mempengaruhi dalam menjual buah tertentu.
2.2 Sistem Pemasaran Buah