Jenis Kepemilikan Tempat Usaha Pasokan dan Distribusi

5. Jumlah tempat usaha sebanyak 4.428 tempat, adapun perincian luas tempat usaha tersebut, antara lain sebagai berikut :  Ukuran tempat usaha 3,91 M 2 berjumlah 1.384 TU.  Ukuran tempat usaha 4 M 2 berjumlah 781 TU.  Ukuran tempat usaha 6 M 2 berjumlah 73 TU.  Ukuran tempat usaha 8,26 M 2 berjumlah 126 TU.  Ukuran tempat usaha 8,40 M 2 berjumlah 1.682 TU.  Ukuran tempat usaha 12,46 M 2 berjumlah 20 TU.  Ukuran tempat usaha 12,60 M 2 berjumlah 360 TU.  Ukuran tempat usaha 30,90 M 2 berjumlah 1 TU.  Ukuran tempat usaha 90,72 M 2 berjumlah 1 TU.

5.7 Jenis Kepemilikan Tempat Usaha

Jenis kepemilikan tempat usaha diatur oleh Manager PD Pasar Induk Kramat Jati. Surat izin pemakaian tempat usaha merupakan izin tertulis yang diajukan oleh pedagang buah lalu ditindak lanjuti oleh Direksi PD Pasar Jaya melalui Manager PD Pasar Induk Kramat Jati sesuai dengan SK Direksi PD Pasar Jaya terdiri dari dua, yaitu sertifikat hak pemakaian tempat usaha SHPTU dan surat izin pemakaian tempat usaha SIPTU. Perincian tempat usaha berdasarkan SHPTU dan SIPTU adalah sebagai berikut : 1. SHPTU sertifikat hak pemakaian tempat usaha sesuai dengan surat kuasa Direksi PD Pasar Jaya no. 47 tahun 2006 tanggal 1 Maret 2006. Masa hak pakai selama 20 tahun.  Sudah memiliki sebanyak 2.757 TU  Belum memiliki sebanyak 961 TU.  Belum wajib sebanyak 710 TU. 2. SIPTU surat izin pemakaian tempat usaha sesuai dengan surat kuasa Direksi PD Pasar Jaya no. 450 tahun 2003 tanggal 17 Desember 2003. Masa hak pakai selama 1 tahun diperpanjang.  Sudah memiliki sebanyak 1.935 TU.  Belum memiliki sebanyak 1.783 TU.  Belum wajib sebanyak 710 TU.

5.8 Pasokan dan Distribusi

1. Jumlah pasokan per hari antara lain sebagai berikut :  Sayur : 1.100 – 1.400 Ton  Buah : 1.200 – 1.500 Ton  Umbi : 90 – 120 Ton  Bumbu dapur : 10 – 30 Ton 2. Pasokan sayur-sayuran berasal dari berbagai daerah, antara lain sebagai berikut :  Buncis dipasok dari Sukabumi, Bandung, Cipanas, Pengalengan dan Kuningan.  Cabe merah kriting dipasok dari Wates, Rembang, Sukabumi, Tanjung Karang, Medan dan Muntilan.  Cabe merah besar dipasok dari Cirebon, Brebes, Pemalang, Tasik, dan Sukabumi.  Cabe rawit hijau dipasok dari Sukabumi, Bandung, Kuningan, dan Bojonegoro.  Cabe rawit merah dipasok dari Wates, Rembang, Sukabumi, Bandung, Tanjung Karang, Banyuwangi, dan Jember.  Daun bawang dipasok dari Sukabumi, Cipanas, Bogor, Pengalengan, dan Garut.  Daun seledri dipasok dari Sukabumi, Cipanas, Bogor dan Ciwidey.  Bawang merah dipasok dari Brebes, Tegal, Bandung, Cirebon, KuninganPatrol, Impor.  Bawang putih dipasok dari impor.  Jengkol dipasok dari Lampung, Palembang, Tegal dan Banyuwangi.  Jahe dipasok dari Bogor, Sukabumi, Malang, Kediri, Garut, Bengkulu, Lampung dan medan.  Kentang dipasok dari Pengalengan, Wonosobo, Garut, Sukabumi, Malang dan Medan.  Ketimun dipasok dari Lembang, Cipanas, Garut, Cikampek dan Sukabumi.  Nangka muda dipasok dari Lampung, Padang, Bogor dan Serang.  Tomat dipasok dari Garut, Ciwidey, Cipanas dan Dieng.  Wortel dipasok dari Lembang, Cipanas, Cianjur, Garut, Sukabumi dan Impor. 3. Pasokan buah-buahan berasal daerah, antara lain sebagai berikut :  Pisang dipasok dari Sukabumi, Lampung dan Serang.  Nanas dipasok dari Palembang dan Subang.  Pepaya dipasok dari Sukabumi, Bogor, Lampung dan Malang.  Alpukat dipasok dari Garut, Malang, Tasikmalaya, Padang, Lampung dan Probolinggo.  Appel dipasok dari Malang dan Impor.  Semangka dipasok dari Banyuwangi, Lampung, Kediri dan Cirebon.  Salak dipasok dari Bali, Tasikmalaya, Magelang dan Jogya.  Kedondong dipasok dari Padang, Madura dan Lampung.  Mangga dipasok dari Indramayu, Probolinggo, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kediri dan Jepara.  Anggur dipasok dari Bali, Malang dan Impor.  Markisa dipasok dari Medan dan Padang.  Melon dipasok dari Malang, Kediri, Banyuwangi, Ngawi dan Ponorogo.  Manggis dipasok dari Padang, Subang dan Tasikmalaya.  Dukuh dipasok dari palembang, Jambi dan Lampung.  Durian dipasok dari Lampung, Palembang dan Impor. 4. Pasokan di distribusikan ke berbagai wilayah antara lain sebagai berikut :  Daerah khusus Ibukota Jakarta sebanyak 70 persen.  Daerah Bogor, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 25 persen.  Restoran dan rumah sakit sebanyak 2 persen.  Lain-lainnya sebanyak 3 persen.

5.9 Komposisi Pegawai