Kerangka Pemikiran Operasional Analisis pendapatan pedagang buah di PD Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur

yang dikeluarkan lebih besar ketimbang total penerimaan yang diperoleh R TC. Nilai RC ratio sama dengan satu nilai RC ratio = 1, artinya pedagang berada pada posisi normal profit atau dengan kata lain pedagang berada pada posisi tidak rugi tetapi tidak efisien dalam melakukan penjualan karena tidak mendatangkan profit.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Salah satu pasar yang ada di Indonesia adalah pasar induk kramat jati. Pasar induk kramat jati merupakan pusat distribusi buah-buahan dan sayur mayur, dimana kegiatan operasional pasar induk kramat jati lebih banyak memasarkan dua jenis komoditi hortikultura yaitu buah-buahan dan sayur mayur. Proses penjualan buah-buahan dilakukan oleh pedagang pengecer, pedagang pengecer inilah yang pada akhirnya menjual langsung ke konsumen akhir. Pengaruh mobilitas penduduk dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah bisa secara positif atau negatif. Sisi positifnya, penduduk yang memenuhi kebutuhan akan mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa. Pemenuhan faktor kebutuhan maka seseorang akan mencari daerah-daerah yang berpeluang untuk membuka usaha-usaha produktif atau kesempatan kerja yang menjanjikan. Berusaha disektor pertanian merupakan suatu peluang alternatif karena mempunyai prospek yang bisa dibilang menjanjikan buat dicoba. Salah satu usaha dibidang sektor pertanian adalah berbisnis hasil produk pertanian seperti berjualan buah, karena seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarkat dalam hal mengkonsumsi makanan alami buah yang memiliki kandungan vitamin maupun mineral yang berguna bagi kesehatan, maka akan meningkatkan permintaan akan buah-buahan. Peningkatan konsumsi buah-buahan segar oleh masyarakat dengan demikian akan menambah permintaan akan buah-buahan baik buah nasional maupun buah impor. Masuknya buah impor ke Indonesia jumlahnya masih dibawah produksi buah-buahan dalam negeri dan hampir mendekati jumlah produksi buah-buahan dalam dalam negeri, berarti ada kecenderungan bahwa masyarakat lebih menyukai buah impor ketimbangan buah nasional, apalagi didukung dengan adanya pasar bebas yang telah berlaku di Indonesia mendorong pedagang-pedagang buah mancanegara untuk melakukan ekspedisi buah ke Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta merupakan pangsa pasar tersendiri untuk melakukan ekspedisinya. Buah nasional sendiri mayoritas pasokan buahnya berada pada tempat-tempat terpencil dimana proses ekspedisinya lebih sulit dilakukan, sedangkan buah-buahan impor pasokan buahnya diperoleh dari importir yang lokasinya berada di daerah-daerah perkotaan sehingga lebih mudah dalam melakukan pengiriman buah ke penjual-penjual buah yang berada di pasar-pasar atau untuk menjangkau pasar-pasar modern. Berjualan buah, selain mempertimbangkan buah dari jenis mana yang banyak disukai oleh pembeli, harus juga mempertimbangkan resiko dalam menjual buah. Pasokan buah merupakan hal yang terpenting dari memulai berbisnis berjualan buah, bagaimana cara memperoleh buah dalam artian bagaimana cara menyediakan permintaan akan buah agar bisa bersaing dengan pedagang buah yang lain, karena buah memiliki sifat tidak tahan lama perishable maka jarak pemasok perlu jadi pertimbangan serta banyaknya jumlah yang akan dibeli akan menentukan jenis angkutan apa yang akan dipergunakan dalam proses pengangkutan buah yang dibeli dari pemasok. Tersedia tidaknya buah dari pemasok dalam jumlah banyak akan mempengaruhi harga beli buah yang akan diperjualkan. Penyediaan buah dari setiap pedagang cenderung memiliki pola yang berbeda-beda dalam memasok buah yang akan diperjual belikan, karena setiap penjual buah ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperkecil resiko yang ada dalam menjual buah. Memasok buah tertentu akan dilakukan oleh penjual buah apabila memang mempunyai nilai positif dalam arus penerimaan dan pendapatan yang diperoleh penjual buah. Buah-buahan yang penjualannya cepat, resiko kerusakan kecil, dan mempunyai umur simpan yang lama adalah sifat-sifat buah yang disukai oleh penjual untuk dipesan dari pemasok buah. Sifat-sifat buah seperti itu maka penjual buah dapat meminimalkan resiko yang akan terjadi ketika membeli buah sehingga dapat memperkecil tingkat kerugian yang diderita penjual, sehingga penjual buah dalam menjual buah dapat semurah mungkin sehingga dapat bersaing dengan penjual buah yang lain dalam memperoleh keuntungan. Permintaan buah impor oleh masyarakat merupakan pangsa pasar tersendiri bagi pedagang untuk menyediaan buah impor. Permintaan buah nasional juga merupakan pangsa pasar yang tidak kalah dengan buah impor, cuman dari segi harga jual tentu buah impor lebih mahal ketimbang buah nasional. Harga jual ke konsumen cenderung tinggi untuk buah impor berarti harga beli juga lumayan tinggi di berlakukan oleh importir. Bagaimana tingkat pendapatan yang diperoleh pedagang jika menjual buah impor dan bagaimana tingkat pendapatan pedagang jika menjual buah nasional atau mengkombinasikan kedua-duanya. Kerangka pemikiran operasional secara ringkas dalam bentuk bagan dapat menjelaskan prosedur penelitian Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Permintaan semakin meningkat Pedagang Buah Pasar induk kramat jati Pedagang buah impor Pedagang buah nasional Profitability ratio  ∏ = TR-TC  RC Ratio Rekomendasi, Saran dan Kesimpulan Deskriptif pedagang Karakteristik dan pola penyediaan buah BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian