Pedagang Buah Salak Pola Penyedian Buah Nasional dan Impor di Tingkat Pedagang Buah

Tabel 12. Jumlah Modal Pembelian Buah Semangka RpKios Oleh Pedagang Buah Semangka di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 No Uraian Jumlah Modal Pembelian Buah Semangka RpKios 1 Terendah 7.200.000 2 Tertinggi 18.400.000 3 Rata-rata 12.617.500

6.2.2 Pedagang Buah Salak

Responden pedagang buah salak yang diteliti umumnya mengambil pasokan buahnya dari pedagang pengumpul buah salak di wilayah Banjarnegara. Pedagang buah nasional untuk buah salak pada umumnya memasok buahnya dari pedagang pengumpul buah salak yang terdapat di wilayah pasokan buah salak. Umumnya pedagang buah salak dipasar induk kramat jati sudah mengenal karakteristik serta kualitas buah salak dari setiap pedagang pengumpul buah salak yang menjadi langganannya dan hal ini dapat dijadikan dasar oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati dalam menentukan harga beli buah salak. Pemesanan buah salak oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati melalui telpon lalu pedagang pengumpul menyiapkan pesanan pedagang buah salak di pasar induk kramat jati, sebelum buah dikirim ke pasar induk kramat jati pedagang pengumpul akan memberitahukan hari pengiriman buah salak tersebut. Pedagang pengumpul akan memberitahukan jika pasokan buah yang diinginkan tidak tersedia maka pedagang buah salak dipasar induk kramat jati akan melakukan pembelian langsung dengan cara mendatangi langsung petani dikebun. Pedagang buah salak kebanyakan pada saat ini memasok salaknya dari wilayah Banjarnegara salak pondoh, karena untuk saat ini buah salak lagi banyak di wilayah tersebut. Pedagang salak, selain menjual salak pondoh pedagang buah salak juga menjual salak condet, salak bali, salak manonjaya dan salak gula pasir jika persediaan buah salak tersebut banyak. Asal pasokan buah selain dari daerah Banjarnegara, pedagang buah salak dipasar induk kramat jati memasok buah juga dari Bali, Tasikmalaya, Jogya, dan Magelang. Pedagang buah salak di pasar induk kramat jati dalam memasok buah salak dari pedagang pengumpul setelah disepakati mengenai harga maka pedagang pengumpul buah salak melakukan pengiriman buah salak. Buah salak yang akan dikirim oleh pedagang pengumpul setelah sebelumnya menghubungi pedagang buah salak dipasar induk kramat jati untuk memberitahukan jumlah dan mutu buah yang akan dikirim. Ongkos kirim biasanya ditanggung oleh pedagang pengumpul buah salak. Pedagang dalam melakukan pembelian buah umumnya dalam ukuran berat yang sebelumnya ditimbang, pedagang buah salak memesan buah ke pedagang pengumpul buah yang berada diwilayah pasokan buah. Pembelian buah salak dari pedagang pengumpul, biasanya pedagang pengumpul telah mengklasifikasikan buah berdasarkan mutu dan grade buah yang telah tersedia dan memberitahukan ke pedagang buah salak dipasar induk kramat jati mengenai mutu atau grade. Pedagang buah salak dipasar induk kramat jati sebagai pembeli buah apabila menyepakati mutu atau grade, lalu pedagang buah salak dan pedagang pengumpul buah salak melakukan kesepakatan harga untuk setiap mutu atau grade. Kesepakatan harga mengenai mutu atau grade apabila telah disepakati maka pedagang pengumpul buah salak melakukan pengiriman buah salak. Ongkos angkutan pengiriman buah salak ditanggung oleh pedagang pengumpul. Pengemasan umumnya dilakukan oleh pedagang pengumpul untuk memudahkan penimbangan dan pengangkutan saat pengiriman buah salak serta memudahkan bongkar muat. Pengemasan juga bertujuan untuk memisahkan buah salak berdasarkan grade buah salak yang telah ditentukan oleh pedagang pengumpul dan membantu dalam perlindungan fisik khususnya saat buah salak dalam pengiriman. Jenis kemasan yang digunakan berupa kardus karton, keranjang anyaman bambu, atau peti kayu yang berkapasitas 50 Kg. Pedagang pengumpul buah salak dalam melakukan pengiriman barang memberlakukan sistem grade yaitu grade A, grade B dan grade C. Pedagang buah salak di pasar induk kramat jati memesan buah salak pondoh dengan tiga jenis grade yang telah ditentukan oleh pedagang pengumpul di wilayah pasokan buah. Jumlah persentase pemesanan buah salak pondoh untuk ke tiga jenis grade masing-masing pedagang buah salak dipasar induk kramat jati berbeda-beda Tabel 13. Berdasarkan Tabel 13, persentase pemesanan buah salak pondoh untuk masing-masing pedagang disesuaikan dengan permintaan pelanggan pedagang buah salak tersebut. Persentase pemesanan salak pondoh terbanyak yaitu grade A sebesar 61 persen dengan kisaran antara 70 persen – 50 persen, sedangkan persentase pemesanan terendah yaitu grade C sebesar 12 persen dengan kisaran antara 5 persen – 25 persen. Tabel 13. Persentase Pemesan Buah Salak Pondoh ke Pemasok oleh Pedagang Buah di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 No Grade Persentase Pemesan Buah Salak Terendah Tertinggi Rata-rata 1 Salak Grade A 50 70 61 2 Salak Grade B 25 30 27 3 Salak Grade C 5 25 12 Perbedaan ke tiga grade salak pondoh tersebut antara lain : 1. Grade A untuk berat 1 Kg berjumlah kurang lebih 9 Buah. 2. Grade B untuk berat 1 Kg berkisar antara 14 – 18 Buah. 3. Grade C untuk berat 1 Kg berjumlah kurang lebih 19 Buah. Perbedaan ke tiga grade tersebut selain dilihat dari bobot buah, pedagang juga melihat dari segi warna dan bentuk buah salak. Grade A biasanya warna kulitnya coklat kekuning-kuningan dan bentuknya sangat besar, untuk grade B warna kulitnya coklat dan bentuknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sedang, untuk grade C warna kulitnya coklat dan bentuknya kecil. Jumlah pembelian buah salak dari pedagang pengumpul merupakan banyaknya buah salak yang dibeli dari pemasok buah pedagang pengumpul untuk setiap grade dihitung dalam KgMinggu. Persentase pemesan buah salak pondoh terlihat bahwa pada umumnya pelanggan memesan salak pondoh dengan grade A, berarti jumlah pembelian buah salak oleh pedagang buah salak pondoh dipasar induk kramat jati dari pemasok buah salak pondoh yang terbanyak adalah salak pondoh dengan tipe grade A Tabel 14. Tabel 14. Jumlah Pembelian Buah Salak Pondoh KgKios Oleh Pedagang Buah Pasar Induk Kramat Jati dari Pemasok Buah Data Bulan Desember Tahun 2009 No Tipe Salak Jumlah Pembelian Salak KgKios Terendah Tertinggi Rata-rata 1 Salak Grade A 1.500 4.200 3.046 2 Salak Grade B 750 2.100 1.346 3 Salak Grade C 233 750 536 Berdasarkan Tabel 14, diketahui bahwa salak grade A merupakan salak yang paling banyak dibeli oleh pedagang buah salak di pasar induk kramat jati, pembelian salak untuk grade A rata-rata sebesar 3.046 KgKios dengan kisaran pembelian antara 1.500 KgKios – 4.200 KgKios. Buah salak terbanyak ke dua yang dibeli dari pemasok buah yaitu salak grade B, pembelian salak untuk grade B rata-rata sebesar 1.346 KgKios dengan kisaran pembelian antara 750 KgKios – 2.100 KgKios. Salak dengan grade C merupakan salak yang dibeli paling banyak ketiga dengan kisaran antara 233 KgKios – 750 KgKios dengan rata-rata pembelian sebesar 536 KgKios. Hal ini dikarenakan pembelian buah yang dilakukan pedagang berdasarkan pesanan pelanggan dan dalam waktu satu minggu pelanggan datang untuk mengambil pesanan buah tersebut. Harga beli untuk masing-masing grade buah salak berbeda-beda, setiap grade dari salak pondoh memiliki perbedaan yang mendasar, dimana harga jual grade A lebih mahal dari grade B dan grade B lebih mahal dari grade C. Penetapan grade dilakukan oleh pemasok buah salak sedangkan penetapan harga beli dilakukan melalui tawar menawar pedagang buah dipasar induk kramat jati dengan pemasok jika mengalami kenaikan harga buah salak. Penentuan harga jual antara pedagang pengumpul dengan pedagang buah salak dipasar induk kramat jati ditentukan melalui tawar-menawar. Kondisi tawar-menawar antara pedagang pengumpul dengan pedagang buah salak dipasar induk kramat jati, posisi tawar pedagang induk kramat jati lebih dominan dibandingkan dengan pedagang pengumpul. Perubahan yang terjadi pada harga jual pedagang pengumpul kepada pedagang buah salak dipasar induk kramat jati, secara langsung akan mempengaruhi harga beli pedagang pengumpul buah salak kepada petani. Umumnya pedagang buah salak dipasar induk kramat jati memperoleh informasi perubahan harga yang terjadi melalui aktivitas penjualan buah salak dipasar induk kramat jati, jika bongkaran kendaraan komoditi salak banyak dibongkar maka penawaran harga beli untuk salak akan turun. Harga beli buah salak, harga jual buah salak serta marjin penjualan buah salak untuk setiap pedagang berdeda-beda Tabel 15. Tabel 15. Harga Jual RpKg, Harga Beli RpKg dan Marjin Penjualan RpKg Pedagang Buah Salak Pondoh di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 No Uraian Jumlah RpKg 1 Harga Jual Buah Salak Terendah Tertinggi Rata-rata ► Grade A 5.200 5.400 5.400 ► Grade B 4.200 4.500 4.400 ► Grade C 3.200 3.500 3.500 2 Harga Beli Buah Salak ► Grade A 3.400 4.000 3.620 ► Grade B 2.400 3.000 2.540 ► Grade C 1.400 1.700 1.540 3 Marjin Penjualan Salak ► Grade A 1.500 2.100 1.780 ► Grade B 1.500 2.100 1.900 ► Grade C 1.700 2.100 1.880 Berdasarkan Tabel 15, rata-rata marjin penjualan tertinggi adalah grade B sebesar Rp 1.900Kg dengan kisaran marjin perjualan antara Rp 1.500Kg – Rp 2.100Kg. Harga beli rata-rata buah salak yang tertinggi adalah grade A sebesar Rp 3.620Kg dengan kisaran harga beli antara Rp 3.400Kg – Rp 4.000Kg. Sedangkan harga jual rata-rata tertinggi adalah grade A sebesar Rp 5.400Kg dengan kisaran harga antara Rp 5.200Kg – Rp 5.500Kg, hal ini menandakan bahwa rata-rata harga jual dan rata-rata harga beli untuk masing-masing grade berberda-beda, begitupun dengan besar selisih harga jual dan harga beli untuk setiap grade berbeda-beda. Grade B merupakan buah salak yang paling besar margin penjualannya dan grade A merupakan buah yang paling mahal dijual oleh pedagang buah salak. Buah yang dikirim oleh pedagang pengumpul salak apabila prosesnya pengirimannya berjalan lancar maka buah salak akan sampai dipasar induk kramat jati sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pedagang pengumpul buah salak dan pedagang buah salak dipasar induk kramat jati. Pesanan buah setelah sampai dipasar induk kramat jati tidak langsung dibongkar tapi mengantri untuk dibongkar, nomor antrian bongkar diperoleh dari pintu gerbang masuk pasar induk kramat jati. Pembongkaran buah yang dikirim dilakukan oleh kuli khusus yang telah disediakan oleh pengelola pasar. Kuli khusus ini dikelola oleh Badan Pekerja Bongkar BAPENGKAR, jika pedagang buah menginginkan agar buah segera dibongkar maka dapat menggunakan kuli lepas tapi segala resiko kehilangan dan kerusakan menjadi tanggung jawab pedagang buah dan tidak bisa mengeluh ke pengelola pasar jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Upah bongkar buah disesuaikan dengan ukuran truck yang digunakan untuk mengangkut buah tersebut. Upah bongkar untuk angkutan buah jenis truck fuso sebesar Rp 75.000Unit, untuk angkutan buah jenis truck super 190 PS sebesar Rp 150.000Unit, dan untuk angkutan buah jenis kontainer sebesar Rp 250.000Unit. Upah bongkar untuk setiap pedagang buah salak dipasar induk kramat jati untuk setiap pedagang berbeda-beda Tabel 16. Tabel 16. Upah Bongkar Muat Komoditi Buah Salak RpKios di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 No Uraian Jumlah Upah Bongkar Muat RpKios 1 Terendah 75.000 2 Tertinggi 206.250 3 Rata-rata 110.417 Berdasarkan Tabel 16, jumlah upah bongkar muat komoditi untuk buah salak rata-rata sebesar Rp 110.417Kios dengan kisaran antara Rp 75.000Kios – Rp 206.000Kios. Besar kecilnya jumlah upah bongkar muat komoditi buah salak oleh pedagang buah salak di pasar induk kramat jati salah satu faktornya tergantung banyaknya komoditi yang dibeli oleh pedagang buah dipasar induk kramat jati, sehingga dalam pengangkutan buah salak menggunakan lebih banyak lagi kendaraan angkut buah. Pembongkaran buah yang dikirim apabila telah selesai dan telah berada di kios pedagang buah maka juru kirim akan menyerahkan kertas rincian biaya dan keterangan pengiriman ke pedagang buah. Isi nota biasanya jumlah total buah yang dikirim, grade buah, biaya masuk pasar induk kramat jati, dan harga seluruh buah yang harus segera dilunasi oleh pedagang buah. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah biasanya dengan cara menyerahkan uang depan dan sisanya melalui transfer bank setelah semua buah yang telah dipesan oleh pedagang buah dipasar induk kramat jati telah sampai dikios pedagang. Volume pembelian dan penjualan buah salak oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati, dimana besar kecilnya volume pembelian dan penjualan buah salak oleh pedagang buah salak dipasar induk kramat jati salah satu faktornya tergantung pada ketersediaan modal yang dimiliki pedagang buah dipasar induk kramat jati Tabel 17. Tabel 17. Modal Pembelian Buah RpKios Oleh Pedagang Buah Salak di Pasar Induk Kramat Jati Data Bulan Desember 2009 No Grade Salak Modal Pembelian Buah Salak RpKios Terendah Tertinggi Rata-rata 1 Grade A 6.000.000 14.700.000 11.851.833 2 Grade B 2.250.000 5.040.000 3.346.250 3 Grade C 396.667 1.275.000 818.383 Berdasarkan Tabel 17, modal pembelian buah salak dari ketiga jenis grade buah salak, buah salak dengan grade A merupakan salak yang paling tinggi modal pembeliannya yang dikeluarkan oleh pedagang buah, yaitu rata-rata sebesar Rp 11.851.833Kios. Buah salak dengan grade C merupakan buah salak yang paling kecil modal pembeliannya yang dikeluarkan oleh pedagang buah, yaitu rata-rata sebesar Rp 818.383Kios. Hal ini menandakan bahwa pelanggan pedagang buah salak di pasar induk kramat jati lebih banyak yang memesan buah salak yang grade A ketimbang grade B dan grade C. Pedagang buah salak dipasar induk kramat jati apabila persediaan buah di pedagang pengumpul tidak begitu banyak maka pedagang buah dipasar induk kramat melakukan pembelian buah langsung dari petani. Pembelian langsung ke petani, petani yang menyediakan tenaga kerja petik, sortir, grading, packing, dan angkutan, tapi pedagang buah sebagai pembeli menanggung biaya tenaga kerja dan angkutan yang telah disediakan oleh petani. Pembelian langsung ke petani, jika kebunnya tidak luas maka petani yang menyediakan tenaga untuk memetik, packing, angkutan buah dan dibayar oleh petani, tetapi sebelumnya pedagang buah sebagai pembeli melihat dan memeriksa lalu meprediksikan berapa kira-kira hasil panen jika dilakukan pemetikan buah, setelah itu pedagang lalu memberikan penawaran harga ke petani. Penawaran harga jika terjadi kesepakatan maka dilakukan pemetikan. Kegiatan sortasi maupun grading dilakukan dengan cepat oleh pedagang buah untuk mengejar waktu pengiriman buah. Buah salak yang telah siap lalu dikemas ke dalam keranjang bambu besar berkapasitas 150 Kg, dengan tujuan memudah untuk melakukan pengangkutan. Pedagang buah salak biasanya melakukan pemotongan berat 10 persen dari berat keseluruhan buah yang telah di kemas ke dalam keranjang bambu. Pemotongan berat sebesar 10 persen merupakan salah satu upaya pedagang buah dalam melakukan penanggungan resiko, hal ini disebabkan buah salak pondoh yang dipanen pedagang buah dikebun petani masih bercampur kotoran yang dapat berupa tangkai dan serabut tandan buah karena kegiatan sortasi maupun grading dilakukan dengan cepat oleh pedagang buah. Perlakuan buah yang telah dikirim oleh pedagang buah salak dari hasil pembelian langsung dari petani, apabila telah sampai dikios pedagang buah dipasar induk kramat jati maka pedagang buah melakukan sortasi dan grading ulang. Sortasi dan grading yang dilakukan oleh pedagang buah salak dipasr induk kramat jati mengikuti cara sortasi dan grading pedagang pengumpul buah salak. Buah salak yang telah di sorting dan grading lalu dikemas kembali kedalam kardus ukuran 50 Kg. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang buah salak apabila mengambil dari petani langsung biasanya dengan cara tunai diserahkan dirumah petani atau dikebun petani.

6.2.3 Pedagang Buah Melon