3. Menyebarkan kelompok barang ke konsumen atau pembeli dari kalangan
industri. Beberapa kasus, ketiga tugas pialang secara garis besar konsentrasi, penyamaan
dan penyebaran dilakukan secara sederhana dan langsung dari produsen ke konsumen akhir.
Klasifikasi pengecer berdasarkan empat hal, yaitu : 1.
Ukuran toko berdasarkan volume penjualan, volume toko merupakan dasar yang berguna untuk mengklasifikasikan toko eceran karena toko dengan
ukuran yang berbeda diukur dari penjualannya mempunyai masalah manajemen yang tersendiri. Pembelian, promosi, keuangan, hubungan antar
karyawan, dan pengendalian biaya sangat dipengaruhi apakah volume penjualan toko kecil atau besar.
2. Lini produk yang ditangani, klasifikasi pengecer berdasarkan lini produk yang
diperdagangkan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori; yaitu toko yang menjual aneka ragam lini produk dan toko yang menjual lini produk terbatas.
3. Bentuk kepemilikan usaha, kategori pengecer berdasarkan bentuk kepemilikan
store ownership dibagi menjadi tiga; yaitu toko yang mandiri independent stores, rangkaian toko berbentuk perusahaan corporate chain store, dan
gabungan atau asosiasi toko-toko mandiri dengan tujuan agar dapat bersaing secara efektif dengan tipe toko berbentuk perusahaan.
Metoda operasi, berdasarkan klasifikasi ini pengecer dibagi menjadi empat; yaitu operasi tradisional dimana penjualan dengan pelayanan penuh di dalam toko,
operasi eceran langsung, operasi eceran dengan potongan, operasi eceran non toko eceran dari rumah ke rumah, pos, mesin otomatis.
3.1.4 Biaya
Menurut Nicholson 2002, Biaya secara garis besarnya terdiri dari dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya dilihat dari segi waktu terbagi menjadi
dua, yaitu biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Jangka pendek merupakan periode waktu dimana sebuah perusahan harus mempertimbangkan
beberapa inputnya secara absolut bersifat tetap dalam membuat keputusannya. Jangka panjang merupakan periode waktu dimana sebuah perusahan
mempertimbangkan seluruh inputnya bersifat variabel dalam membuat keputusannya.
Menurut Rahardja dan Manurung 1999, biaya total jangka pendek total cost sama dengan total biaya tetap ditambah total biaya variabel. Biaya tetap
fixed cost adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah pegadaan buah biaya sewa kios, gaji pegawai, iuran listrik, iuran fasilitas umum,
iuran keamanan, dan upah service timbangan. Biaya variabel variable cost adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada jumlah pegadaan buah upah
bongkar komoditi dan biaya pembelian buah, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
dimana : STC = Biaya total jangka pendek
SFC = Total biaya tetap jangka pendek SVC = Total biaya variabel jangka pendek
Biaya rata-rata merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jumlah satu unit buah yang ingin diperdagangkan, jika jumlah total
buah yang dibeli pedagang dinotasikan sebagai Q, maka total biaya tetap TFC dibagi dengan jumlah total buah yang dibeli pedagang Q merupakan average
fixed cost AFC, sedangkan total biaya variabel jangka pendek SVC dibagi dengan jumlah total buah yang dibeli merupakan average variable cost AVC,
maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : AFC =
TFC Q
AVC = TVC
Q Biaya tetap rata-rata AFC merupakan biaya tiap perkilogram buah yang
dikeluarkan oleh pedagang untuk menjual buah yang sifatnya biaya tetap. Biaya variabel rata-rata AVC merupakan biaya tiap perkilogram buah yang
dikeluarkan oleh pedagang untuk menjual buah yang sifatnya biaya variabel. STC = SFC + SVC
Besarnya biaya total rata-rata ATC adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pedagang untuk memperoleh satu kilogram buah yang ingin dijual. Besarnya
biaya total rata-rata dapat diperoleh dari biaya total total cost dibagi dengan jumlah total buah yang dibeli Q,
Menurut Nicholson 2020, biaya total rata-rata secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
AC =
TC Q
Jangka pendek total cost TC sama dengan total fixed cost TFC ditambah total variable cost TVC, maka biaya total rata-rata ATC sama
dengan biaya tetap rata-ratanya AFC ditambah biaya variabel rata-ratanya AVC, maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Berdasarkan konsep biaya, maka biaya di bedakan menjadi tiga, yaitu : 1.
Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan
tenaga kerja per orang per satuan waktu. Harga tenaga kerja adalah upahnya per jam atau per hari.
2. Biaya barang modal
Biaya barang modal merupakan biaya ekonomi penggunaan barang modal, bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya,
melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain, karena itu biaya barang modal diukur dengan harga
sewa mesin. 3.
Biaya kewirausahawanan Wirausaha pengusaha adalah orang yang mengombinasikan berbagai faktor
produksi untuk ditransformasi menjadi output berupa barang dan jasa, dalam upaya tersebut, pengusaha harus menanggung resiko kegagalan atas
keberanian menanggung resiko tersebut. Pengusaha akan mendapat balas jasa berupa laba. Makin besar resiko yang dihadapi maka laba yang diharapkan
juga akan semakin besar. Laba disini merupakan laba ekonomi, yaitu AC = AFC + AVC
kelebihan pendapatan yang diperoleh dibandingkan jika dia memilih alternatif lain.
3.1.5 Pendapatan