Pengembangan Sistem TATA LAKSANA

25 tersebut. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara individual, dimana pewawancara memberikan pertanyaan yang berstruktur kepada beberapa responden.

2. Pengolahan dan Analisis Data

Pada pengembangan sistem, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode MPE dan AHP. Wawancara dengan pakar dilakukan dengan pengisian kuesioner. Sebelum membuat operasi fungsi dalam sistem, data dari hasil kuesioner untuk model pemilihan produk prospektif dan pasar potensial diolah dengan menggunakan Ms. Excel 2007 Microsoft Inc. 2006 terlebih dahulu dengan metode MPE. Sementara data dari hasil kuesioner untuk model pemilihan strategi plasma unggul dan model pemilihan metrik pengukuran kinerja tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Expert Choice Expert Choice, Inc. 2000. Hasil analisis data kuesioner tersebut menjadi bobot prioritas tujuan dari pemilihan strategi plasma unggul dan bobot prioritas tujuan dari pemilihan matriks penilaian kinerja. Pada model pengukuran kinerja, pemilihan matrik kinerja dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang dikombinasikan dengan SCOR. SCOR merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan secara keseluruhan. Model SCOR yang digunakan pada penelitian ini adalah SCOR versi 8.0. SCOR versi terbaru, yaitu SCOR versi 10.0 menggambarkan kebutuhan pelatihan dan pengukuran kinerja individu untuk masing-masing proses sehingga pemimpin dapat menemukan dan mengembangkan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman Anonim 2011. Tiga bobot prioritas terbesar pada bobot prioritas tujuan dari model pemilihan matriks penilaian kinerja akan dijadikan sebagai poin penilaian mewakili keseluruhan matriks yang ada. Kemudian dari ketiga poin penilaian tersebut, keluaran yang diterima oleh pengguna akan ditambahkan dengan rekomendasi dari sistem berupa saran perbaikan yang bersifat umum. SCOR adalah referensi model proses yang memungkinkan perusahaan untuk mengubah rantai pasokan mereka dengan pemetaan proses rantai pasokan, menentukan dimana link lemah, dan mengukur kinerja yang dibandingkan dengan target perusahaan standar industri. Metode ini terdiri atas beberapa lapisan yang semakin rinci, yang memungkinkan perusahaan untuk memeriksa hubungan mereka dengan mitra, pemasok dan pelanggan Supply Chain Council 2006. Namun, metode SCOR ini juga mempunyai kekurangan, yaitu hanya menilai kinerja dari dua perspektif saja. Penilaian internal dilakukan oleh pihak perusahaan dan penilaian ektsternal yang hanya diwakili oleh customer. Metrik-metrik pengukuran dalam SCOR juga memberikan sistem pengukuran yang masih bersifat generik bagi para penggunanya Ervil 2010.

3. Pengembangan Sistem

Setelah permasalahan dan informasi teridentifikasi dirancang, dilanjutkan dengan tahap persiapan meliputi pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara serta tahap pengolahan dan analisis data. Sementara, tahap pengembangan dilakukan dengan mengembangkan Sistem Manajemen Basis Data dan Sistem Manajemen Basis Model yang dihubungkan dengan sistem pengolahan terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi antara pengguna dan komputer. 26 a. Sistem Manajemen Basis Data Manajemen Basis Data merupakan salah satu komponen penting dari suatu sistem karena adanya perbedaan kebutuhan data. Basis data merupakan mekanisasi integrasi berbagai jenis data internal dan eksternal. Ada kemungkinan basis data harus dimanipulasi atau diubah dalam penggunaannya agar dapat menghasilkan model tertentu. b. Sistem Manajemen Basis Model Sistem manajemen basis model merupakan bagian dari sistem sistem penunjang keputusan yang memberikan fasilitas pengelolaan model untuk mengkomputasikan pengambilan keputusan dan meliputi semua aktivitas yang tergabung dalam pemodelan. Sistem ini meliputi berbagai formulasi matematika sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan decision making. Sistem manajemen basis model Letulet terdiri atas empat model, yaitu model pemilihan produk prospektif, model pemilihan pasar potensial, model strategi pemilihan plasma unggul, dan model pengukuran kinerja perusahaan. Model produk prospektif dan pasar potensial merupakan model yang digunakan untuk menentukan jenis olahan sutera alam dan pasar penjualan yang akan diprioritaskan dalam produksi dan pemasaran. Kedua model tersebut menggunakan metode MPE. Model strategi pemilihan plasma unggul digunakan untuk menentukan strategi penilaian perusahaan dalam memilih mitra plasma yang dianggap unggul dan dilakukan pembobotan dengan menggunakan AHP. Sementara model pengukuran kinerja perusahaan digunakan untuk mengukur kinerja atau performa perusahaan dan dilakukan dengan metode SCOR yang dikombinasikan dengan AHP. c. Implementasi Koordinasi dilakukan pada tahap ini antara basis data dan basis model yang akan diimplementasikan dalam suatu program komputer. Pengembangan sistem ini menggunakan XAMPP 2.5 Apache 2007 dan pengembangan basis datanya menggunakan My SQL Oracle 2010. d. Verifikasi Verifikasi adalah proses pemeriksaan apakah logika operasional model program komputer sesuai dengan logika diagram alur Sargent 2007. Pada tahap ini dilakukan perbandingan hasil perhitungan program aplikasi Letulet dengan yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Ms. Excel 2007 Microsoft Inc. 2006. Verifikasi diperlukan untuk memeriksa adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada tahap implementasi. Dengan adanya tahap verifikasi kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki dengan cepat. e. Validasi Validasi dilakukan untuk mengetahui dan memastikan ketepatan konsep logika dari model yang dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model Sargent 2007. Teknik validasi yang digunakan adalah teknik face validity. Menurut Sargent 2007, face validity merupakan teknik validasi yang dilakukan dengan menanyakan kepada pakar orang yang berkompeten mengenai ketepatan model dan perilaku model yang dirancang. Dalam melakukan face validity, pakar yang ditemui yaitu Drs. Wariso Pihak LitbangRehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial dan Rido Rachman Pihak perusahaan yang menangani pemasaran produk dan distribusi ulat. 27

IV. PEMODELAN SISTEM

A. KONFIGURASI SISTEM

Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok Sutera Alam berbasis Web dirancang sebagai alat bantu yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan rantai pasok perusahaan yang dapat diakses melalui web. SPK Rantai Pasok Sutera Alam ini dirancang menjadi suatu halaman situs yang diberi nama LETULET. Letulet terdiri dari bagian utama, diantaranya : a. Sistem Pengolahan Terpusat, b. Sistem Manajemen Basis Data, c. Sistem Manajemen Basis Model, dan d. Sistem Manajemen Dialog Sistem Pengolahan Terpusat merupakan bagian sistem yang bertujuan mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh komponen sistem, serta memungkinkan sistem berinteraksi secara dua arah dengan sistem lainnya. Sistem Pengolahan Terpusat LETULET divisualisasikan dalam bentuk Menu Utama yang terdiri dari Basis Data Statis, Basis Data Dinamis, dan Basis Model. Sistem Manajemen Dialog merupakan bagian sistem yang memungkinkan pengguna dengan mudah berinteraksi dengan sistem. Sistem Manajemen Dialog dalam Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok Sutera Alam menyediakan fasilitas interaktif antara model dengan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Sistem Manajemen Basis Data merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengolahan data, yaitu mengendalikan dan memanipulasi data yang tersimpan. Proses tersebut diantaranya input data, ubah data, dan hapus data. Sistem Manajemen Basis Model merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengelolaan model untuk perhitungan dalam proses pengambilan keputusan. Konfigurasi SPK dalam sistem Letulet dapat dilihat pada Gambar 8. Halaman situs ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Manajemen Basis Data Statis dirancang dengan menggunakan HTML Hyper Text Markup Language dan dibuka oleh Internet Explorer atau Web Browser lainnya yang diintegrasikan pada program utama. Manajemen Basis Data Dinamis dirancang dengan menggunakan My SQL dan bahasa pemrograman PHP. Sistem Manajemen Dialog dirancang dengan menggunakan Dreamweaver CS4 Adobe Systems 2010.

1. Sistem Pengolahan Terpusat

Sistem Pengolahan Terpusat merupakan bagian dari sistem yang mengelola dan mengatur seluruh komponen, serta memungkinkan sistem berinteraksi secara timbal balik dengan sistem lainnya. Sistem Pengolahan Terpusat berfungsi sebagai koordinator dan pengendalian dari operasi Sistem Penunjang Keputusan Rantai Pasok Sutera Alam.

2. Sistem Manajemen Dialog

Sistem Manajemen Dialog merupakan fasilitas yang diberikan untuk berkomunikasi antara model dengan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Sistem ini akan mempermudah pengguna dalam pemakaian program. Hal ini dikarenakan sistem yang dibuat user friendly. Sistem Manajemen Dialog