Desain Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan dengan Pendekatan Proses Bisnis Rantai Pasok Sutera Alam

52

D. Model Pengukuran Kinerja Rantai Pasok

1. Desain Metrik Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan dengan Pendekatan

SCOR Model dan AHP Metode pengukuran kinerja rantai pasok sutera alam dikembangkan berdasarkan aspek-aspek kompetitif yang perlu dimiliki agar dapat meningkatkan kinerjanya perusahaan sehingga mendapatkan keuntungan maksimal. Metode tersebut diawali dengan merancang metrik kinerja rantai pasok, menganalisis kinerja, menentukan kinerja perusahaan yang dikehendaki, dan merancang strategi peningkatan kinerja rantai pasokan pada masa mendatang. Menurut Aramyam et al. 2006, aspek kualitas produk dan lingkungan mempunyai dampak paling besar dalam kinerja rantai pasok produk pertanian secara keseluruhan. Karena itu, dalam mengembangkan sistem pengukuran kinerja rantai pasok produk pertanian, indicator yang menggambarkan aspek kualitas produk dan proses adalah sangat relevan dan bersama-sama dengan indikator – indikator financial dan non-finansial lainnya tergabung dalam sistem pengukuran kinerja. Dalam penelitian ini, aspek kualitas atau kesesuaian dengan standar kualitas merupakan salah satu indikator yang dimasukkan dalam penyesuaian metrik kinerja dengan pendekatan model SCOR.

2. Proses Bisnis Rantai Pasok Sutera Alam

Dengan menggunakan suatu definisi tertentu yang telah disediakan oleh SCOR, maka mampu memudahkan perusahaan untuk memodelka dan mendeskripsikan proses bisnis rantai pasokan yang terjadi. Menurut Supply Chain Council 2006, dalam SCOR model proses-proses rantai pasokan tersebut didefinisikan ke dalam lima proses yang terintegrasi, yaitu perencanaan Plan, pengadaan Source, produksi Make, distribusi Deliver, and pengembalian Return. Pada rantai pasokan sutera alam, proses bisnis tersebut disesuaikan terdiri atas perencanaan Plan, pengadaan Source, produksi Make, distribusi Deliver, dan pengolahan Process. 1 Perencanaan Plan Proses ini merupakan proses merencanakan rantai pasokan mulai dari mengakses sumber daya rantai pasokan, merencanakan penjualan dengan mengagregasi besarnya permintaan, merencanakan penyimpanan inventory, serta distribusi, merencanakan produksi, merencanakan kebutuhan bahan baku, merencanakan pemilihan supplier, dan merencanaka saluran penjualan. Perencanaan diarahkan untuk pengembangan strategi dalam mengatur seluruh sumberdaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. 2 Pengadaan Source Proses ini merupakan proses yang berkaitan dengan keperluan pengadaan bahan baku material dan pelaksanaan outsource. Proses ini meliputi kegiatan negosiasi, komunikasi, penerimaan barang, inspeksi, verifikasi barang, hingga pada pembayaran pelunasan barang ke pemasok. Umumnya proses ini dilakukan oleh bandar, usaha dagang dan koperasi 53 dengan menjalin kerjasama dengan petani baik secara individu maupun kelompok yang dipercaya dapat memasok produk yang dibutuhkan sesuai dengan standar mutu. Manajemen pengadaan mencakup penentuan harga, dan pengiriman, pembayaran kepada pemasok dan menjaga hubungan baik. 3 Produksi Make Produksi merupakan faktor penentu terhadap kelangsungan rantai pasok. Budidaya merupakan proses produksi sutera alam yang membutuhkan ketersediaan sarana produksi baik rumah ulat, pakan, desinfektan, dan lain-lain. 4 Distribusi Deliver Pengiriman merupakn sebuah proses bisnis yang melibatkan pergerakan fisik dari produk sutera alam yang berada dalam satu jalur rantai pasok. Manajemen pengiriman barang didahului komunikasi pendahuluan terutama informasi mengenai harga, jumlah, kualitas, dan frekuensi yang harus dikirimkan. Proses tawar menawar dan negosiasi sering dilakukan melalui telepon. 5 Pengolahan Process Kegiatan pengolahan mencakup kegiatan pemanenan, sortasi, produksi, pengemasan, dan persiapan pengiriman.

3. Faktor Peningkatan Kinerja