13 Keterangan :
TNi = Total nilai alternatif ke-i
RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKKj = Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj 0;bulat
n = Jumlah pilihan keputusan
m = Jumlah kriteria keputusan
Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat, sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria
tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar nilai alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing
alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial Marimin 2004.
F. ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS AHP
Proses Hirarki Analitik Analytical Hierarchy ProcessAHP merupakan suatu metode atau alat yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memahami kondisi suatu sistem
serta membantu melakukan prediksi dan pengambilan keputusan. AHP memasukkan pertimbangan dan nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman
dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu masalah serta pada logika, intuisi, dan pengalaman untuk memberi pertimbangan. Mekanisme prosesnya adalah mengidentifikasi,
memahami dan menilai interaksi dari suatu sistem sebagai suatu satuan. Analisis ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah terukur kuantitatif maupun masalah-masalah
yang memerlukan pendapat judgement Saaty 1986. Tahap terpenting dalam analisis pendapat adalah penilaian dengan teknik komparasi
berpasangan pairwise comparation terhadap elemen-elemen keputusan pada suatu tingkat hirarki keputusan. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari
suatu kriteria majemuk atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan pairwise comparisons. Penilaian dilakukan
untuk membedakan setiap pendapat serta mempunyai keteraturan, sehingga memudahkan proses transformasi dalam perhitungan matematis dari bentuk pendapat kualitatif ke dalam bentuk
nilai angka kuantitatif. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan nilai skala 1 sampai 9 yang merupakan skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat Saaty 1986.
Nilai-nilai perbandingan relative kemudian diolah untuk menentukan peringkat relative dari seluruh alternative. Baik criteria kualitatif, maupun criteria kuntitatif, dapat dibandingkan
sesuai dengan pendapat judgement yang diberikan untuk menghasilkan bobot. Kemudian bobot dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik. Tingkat
kesahihan validitas pendapat bergantung pada konsistensi dan akurasi pendapat. Revisi pendapat dapat dilakukan apabila nilai rasio konsistensi pendapat cukup tinggi Marimin 2004.
14 Gambar 4. Struktur Dasar Hirarki AHP Saaty 1980
Dalam proses penjabaran tujuan hirarki terdapat tiga hal yang perlu dicermati. Pertama, setiap aspek dari tujuan yang lebih tinggi tercakup dalam subtujuan tersebut. Kedua, perlu
dihindarkan terjadinya pembagian yang terlampau banyak, baik ke arah lateral maupun vertikal. Ketiga, tes kepentingan perlu dilakukan karena kriteria-kriteria dalam hirarki harus relevan
dengan tujuan Mangkusubroto dan Trisnadi 1987.
G. SCOR SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE