Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data

24 Gambar 7. Diagram input-output

C. TATA LAKSANA

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dibutuhkan pada penelitian ini dilakukan melalui metode sebagai berikut : a. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai metode budidaya dan pengolahan sutera serta informasi mengenai rantai pasok. Studi pustaka dilakukan beberapa tempat, yaitu : • Perpustakaan LSI IPB • Perpustakaan Rumah Sutera Alam • Subdit Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan b. Obervasi Observasi pengamatan langsung dilakukan di Rumah Sutera Alam Ciapus, Bogor selama bulan April-Juli 2010, untuk memperoleh informasi mengenai proses budidaya dan pengolahan kokon menjadi benang dan kain yang dilakukan perusahaan. c. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pakar yang berkaitan dengan agroindustri sutera alam, pihak pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kehutanan, dan pihak lembaga penelitian dalam hal ini adalah pihak Balai Sutera Alam. Wawancara dilakukan dalam penentuan prioritas mengenai produk prospektif, pasar potensial, dan penentuan strategi pemilihan plasma unggul dengan menggunakan kuesioner serta memperoleh informasi tambahan mengenai model-model 25 tersebut. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara individual, dimana pewawancara memberikan pertanyaan yang berstruktur kepada beberapa responden.

2. Pengolahan dan Analisis Data

Pada pengembangan sistem, analisis data dilakukan dengan menggunakan metode MPE dan AHP. Wawancara dengan pakar dilakukan dengan pengisian kuesioner. Sebelum membuat operasi fungsi dalam sistem, data dari hasil kuesioner untuk model pemilihan produk prospektif dan pasar potensial diolah dengan menggunakan Ms. Excel 2007 Microsoft Inc. 2006 terlebih dahulu dengan metode MPE. Sementara data dari hasil kuesioner untuk model pemilihan strategi plasma unggul dan model pemilihan metrik pengukuran kinerja tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Expert Choice Expert Choice, Inc. 2000. Hasil analisis data kuesioner tersebut menjadi bobot prioritas tujuan dari pemilihan strategi plasma unggul dan bobot prioritas tujuan dari pemilihan matriks penilaian kinerja. Pada model pengukuran kinerja, pemilihan matrik kinerja dilakukan dengan menggunakan metode AHP yang dikombinasikan dengan SCOR. SCOR merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja rantai pasok perusahaan secara keseluruhan. Model SCOR yang digunakan pada penelitian ini adalah SCOR versi 8.0. SCOR versi terbaru, yaitu SCOR versi 10.0 menggambarkan kebutuhan pelatihan dan pengukuran kinerja individu untuk masing-masing proses sehingga pemimpin dapat menemukan dan mengembangkan orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman Anonim 2011. Tiga bobot prioritas terbesar pada bobot prioritas tujuan dari model pemilihan matriks penilaian kinerja akan dijadikan sebagai poin penilaian mewakili keseluruhan matriks yang ada. Kemudian dari ketiga poin penilaian tersebut, keluaran yang diterima oleh pengguna akan ditambahkan dengan rekomendasi dari sistem berupa saran perbaikan yang bersifat umum. SCOR adalah referensi model proses yang memungkinkan perusahaan untuk mengubah rantai pasokan mereka dengan pemetaan proses rantai pasokan, menentukan dimana link lemah, dan mengukur kinerja yang dibandingkan dengan target perusahaan standar industri. Metode ini terdiri atas beberapa lapisan yang semakin rinci, yang memungkinkan perusahaan untuk memeriksa hubungan mereka dengan mitra, pemasok dan pelanggan Supply Chain Council 2006. Namun, metode SCOR ini juga mempunyai kekurangan, yaitu hanya menilai kinerja dari dua perspektif saja. Penilaian internal dilakukan oleh pihak perusahaan dan penilaian ektsternal yang hanya diwakili oleh customer. Metrik-metrik pengukuran dalam SCOR juga memberikan sistem pengukuran yang masih bersifat generik bagi para penggunanya Ervil 2010.

3. Pengembangan Sistem