Analisa Kebutuhan Formulasi Permasalahan

21

B. PENDEKATAN SISTEM

Sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan sistem merupakan suatu metode pemecahan masalah yang dimulai dengan identifikasi dan analisa kebutuhan, serta diakhiri dengan hasil berupa sistem operasi yang efektif dan efisien. Marimin 2004 menyatakan bahwa pada dasarnya pendekatan sistem adalah penerapan sistem ilmiah dan manajemen. Dengan cara ini, hendak diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan keberhasilan suatu organisasi atau sistem. Metode ilmiah dapat menghindarkan manajemen mengambil kesimpulan yang sederhana dan searah oleh suatu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan sistem dan memberikan dasar untuk memahami penyebab ganda dari suatu masalah dalam kerangka sistem. Pendekatan sistem ini dicirikan dengan adanya metodologi perencanaan atau pengelolaan yang bersifat multidisiplin dan teroganisir, penggunaan model matematika, mampu berpikir secara kualitatif, penggunaan teknik simulasi, dan optimasi, serta diaplikasikan dengan computer. Pendekatan sistem dengan model yaitu suatu abstraksi keadaan nyata atau penyederhanaan sistem nyata untuk memudahkan pengkajian suatu sistem Eriyatno, 1999

1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisa ini dinyatakan dalam kebutuhan-kebutuhan yang ada, kemudian dilakukan tahapan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang telah dideskripsikan. Analisa kebutuhan selalu menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari seseorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisa ini dapat meliputi hasil survey, pendapat ahli, observasi lapangan, dan sebagainya Marimin, 2004. Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Komponen-komponen yang berpengaruh dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut : a. Pelaku Industri Perusahaan Inti • Memperoleh keuntungan yang maksimal • Potensi mengembangkan industri lebih besar • Bahan baku yang diperoleh berkualitas • Kinerja agroindustri meningkat b. Pemerintah • Terjaganya agroindustri sutera alam • Menurunnya angka pengangguran • Meningkatkan pendapatan daerah c. Lembaga Litbang • Pengembangan dan inovasi produk • Adanya upaya mengembangkan industri sutera alam d. Plasma • Meningkatkan pendapatan • Meningkatkan kepercayaan perusahaan inti • Bahan baku yang dihasilkan berkualitas 22 e. Konsumen • Mendapatkan produk dengan harga yang sesuai dan berkualitas

2. Formulasi Permasalahan

Peluang pasar dan potensi produksi sutera alam relatif besar, namun pada kenyataannya perkembangan produksi dan ketersediaan produk di pasaran relatif masih lambat dibandingkan dengan laju konsumsi dan permintaan produk. Agoindustri sutera bersifat strategis karena sutera diperlukan untuk pemenuhan sumber sandang masyarakat sehingga permintaannya bersifat kontinyu. Salah satu penyebab sulit berkembangnya agroindustri sutera di Indonesia, yaitu karena masyarakat merasa bahwa keuntungan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksi. Selain itu, panjangnya proses yang dilakukan untuk produksi dan lamanya proses perputaran uang di dalamnya membuat agroindustri sutera alam ini dilirik oleh masyarakat sebagai peluang usaha. Rumah Sutera Alam RSA Bogor merupakan salah satu usaha agroindustri sutera alam yang sengaja dibangun oleh pemiliknya sebagai usaha sampingan. RSA kini lebih dikenal sebagai agrowisata dibandingkan agroindustri oleh masyarakat. Besarnya penghasilan yang diberikan dari sektor industri yang dirasa kurang maksimal menuntut RSA lebih kreatif menciptakan usaha lain di bidang wisata dan edukatif. Hal ini membuat pengembangan RSA sebagai salah satu industri yang dapat diandalkan untuk menyumbangkan produknya ke pasaran menjadi berkurang.

3. Identifikasi Sistem