SIMPULAN SIMPULAN DAN SARAN

63

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Salah satu solusi yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ada pada agroindustri sutera alam yaitu dengan membuat suatu sistem penunjang keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan berupa hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh. Kebutuhan akan sistem penunjang keputusan tersebut diimplementasikan dalam suatu program Letulet. Sistem ini dilengkapi dengan model-model pemilihan yang merupakan representasi dari permasalahan yang ada di perusahaan. Model-model yang tersedia yaitu model pemilihan produk prospektif, model pemilihan pasar potensial, model pemilihan strategi plasma unggul, dan model pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Sistem ini juga membahas mengenai rantai pasokan pada produk sutera alam berupa aliran rantai pasok dan anggota rantai pasok. Anggota primer dari rantai pasokan ini terdiri atas pemasok, perusahaan inti, petani ulat, konsumen galeri serta penenun yang berfungsi sebagai konsumen juga. Struktur rantai pasokan sutera alam dibagi menjadi dua, yaitu rantai pasokan dengan perusahaan sebagai produsen murni produk pemasok-perusahaan inti-konsumen dan rantai pasokan dengan perusahaan dibantu petani sebagai produsen produk pemasok-perusahaan inti-mitra plasma- perusahan inti-konsumen. Hasil keluaran dari model pemilihan produk prospektif menghasilkan bahwa produk terbaik untuk diproduksi adalah kain sutera. Namun mengingat sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia yang menanganinya masih terbatas, maka diharapkan perusahaan mampu menyesuaikannya sehingga dapat tercapai produktivitas optimal dan keuntungan yang maksimal. Sementara model pemilihan pasar potensial menyimpulkan bahwa pasar terbaik untuk memasarkan produk olahan sutera alam adalah pasar Garut. Hasil keluaran dari kedua model tersebut didasarkan pada hasil perhitungan MPE Metode Perbandingan Eksponensial. Model penentuan strategi pemilihan plasma unggul menghasilkan alternatif-alternatif yang dapat mewakili penilaian perusahaan inti terhadap plasma sebagai mitra perusahaan dalam memelihara ulat dan menghasilkan kokon. Alternatif-altenatif tersebut diperoleh melalui pembobotan dengan pendekatan AHP Analytical Hierarchy Process berdasarkan faktor-faktor kunci yang membuat suatu plasma unggul. Alternatif-alternatif tersebut jika diurutkan dari bobot yang paling besar yaitu memelihara ulat dan memproduksi kokon sesuai prosedur 0.350, memliki sarana dan prasarana yang memadai 0.256, mengikuti pelatihan-pelatihan 0.168, mempunyai lokasi yang baik 0.152, dan mempunyai jumlah anggota plasma yang efisien 0.074. Model kinerja rantai pasok perusahaan diukur dengan menggunakan AHP yang dikombinasikan dengan SCOR. Pengukuran kinerja tersebut didasarkan hanya pada tiga aspek metrik kinerja yang mempunyai bobot tertinggi dari hasil AHP. Data aktual perusahaan mengenai produksi menjadi nilai input pada tabel pengukuran kinerja. Hasil yang diperoleh berdasarkan tabel pengukuran kinerja yaitu aspek kesesuaian dengan standar mutu mempunyai nilai cukup, sementara aspek siklus pemenuhan pesanan dan pemenuhan pesanan memiliki nilai baik. Keluaran rekomendasi dari sistem menunjukkan perbaikan pada aspek yang bernilai cukup, yaitu aspek kesesuaian dengan standar mutu. 64

B. SARAN