Kadar Protein Apriyantono et al., 1989 Kadar Abu Apriyantono et al., 1989 Kadar Lemak AOAC, 1984

15 3.3.4. Analisis kimia pada THP dan Bakso 3.3.4.1. Kadar Air Apriyantono et al., 1989 Cawan aluminium dikeringkan dalam oven pada suhu 100 o C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Timbang cawan dengan neraca analitik a gram. Ditimbang sampel dengan neraca analitik sebanyak 5 gram b gram. Dikeringkan dalam oven pada suhu 100 o C selama kurang lebih 6 jam, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang c gram. Dikeringkan kembali dalam oven selama 15-30 menit, lalu ditimbang kembali. Pengeringan diulangi hingga diperoleh berat sampel yang relatif konstan berat dianggap konstan jika selisih berat sampel kering yang ditimbang ≤ 0.0003 gram. Keterangan : b = bobot sampel g c = bobot sampel dan cawan sesudah dikeringkan g a = bobot cawan kosong g

3.3.4.2. Kadar Protein Apriyantono et al., 1989

Sampel sebanyak 0.1 gram dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 100 ml, lalu ditambahkan 2.0 gram K 2 SO 4 , 40 mg HgO dan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat. Setelah itu didestruksi sampai cairan berwarna hijau jernih. Dibiarkan sampai dingin, lalu ditambahkan sedikit air suling dan 8-10 ml NaOH-Na 2 S 2 O 3 pekat sampai warna coklat kehitaman, lalu didestilasi. Hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer yang berisi 5 ml H 3 BO 3 dan indikator merah metil serta metil biru, lalu dititrasi dengan HCl 0.02 N hingga titik akhir.

3.3.4.3. Kadar Abu Apriyantono et al., 1989

Sampel ditimbang 2.0-3.0 gram, lalu dimasukkan ke dalam cawan porselen dan dipanaskan dalam oven selama 30 menit. Setelah itu dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 600 °C selama 4-5 jam. Sampel lalu dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang. Pengabuan diulangi hingga diperoleh berat sampel yang relatif konstan berat dianggap konstan jika selish berat sampel kering yang ditimbang ≤ 0.0003 gram. Kadar air basis basah = b – c-a x 100 b N = ml sampel - ml blanko x N HCl x 14.007x 100 berat sampel basis kering mg Protein = N x 5.71 Nilai 6,25 = untuk bahan campuran kadar abu = berat abu x 100 berat sampel 16

3.3.4.4. Kadar Lemak AOAC, 1984

Labu lemak yang akan digunakan dalam alat ekstraksi soxhlet dikeringkan di dalam oven, lalu didinginkan di dalam desikator kemudian ditimbang. Timbang 2 gr sampel di dalam gelas piala, ditambahkan 30 ml HCl 25 dan 20 ml air serta beberapa batu didih. Ditutup gelas piala yang dengan gelas arloji dan dididihkan selama 15 menit larutan sampel. Saring larutan sampel dengan kertas saring dalam keadaan panas dan dicuci dengan air panas hingga tidak bereaksi asam lagi. Kertas saring yang digunakan untuk menyaring larutan sampel dikeringkan berikut isinya pada suhu 100-105 o C kertas saring sampel. Dimasukan kertas saring sampel ke dalam kertas pembungkus sampel yang telah dilengkapi kapas dibagian ujungnya kemudian dibentuk menjadi bentuk tabung timbel. Timbel tersebut diekstrak dengan heksana selama 2-3 jam pada suhu kurang lebih 80 o C. Selanjutnya, labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan di dalam oven pada suhu 100-105°C. Setelah itu didinginkan di dalam desikator, kemudian ditimbang.

3.3.4.5. Kadar Karbohidrat by difference