3
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KACANG KOMAK
Kacang Komak Lablab purpureus L. Sweet termasuk ordo Leguminosae dan subkelas Dicotyledonae,  family  Fabaceae,  genus  Dolichos.  Kacang  komak  memiliki  berbagai
keunggulan,  yaitu  kemampuannya  untuk  beradaptasi  terhadap  lingkungan  tumbuh,  kacang komak tahan pada kondisi kering, selain itu juga mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi
lingkungan yang berbeda jangkauannya dalam dunia yang luas anonim, 2009 di dalam Anita, 2009.
Kacang komak memiliki batang yang keras, berserat dan berbulu dengan tinggi 2-3 m dan dapat  mencapai  tinggi  hingga  10  m.  Warna  bunga  dari  kacang  komak  berbeda-beda  sesuai
dengan  jenisnya.  Daun  kacang  komak  lebar  dan  tebal  dengan  panjang  7.5 –15  cm.  Daun
bercabang tiga trifoliolate pada setiap sisi tangkainya Skerman, 1977 dalam Anita, 2009. Biji kacang  komak  terdapat  dalam  polong.  Setiap  polong  terdapat  3-6  biji  kacang  komak.  Polong
kacang komak memiliki panjang 5 –20 cm dengan lebar 1–5 cm Kay, 1979, sedangkan panjang
biji  kacang  komak adalah  0.6 –1.3 cm. Ukuran dan warna biji beragam dari hitam, coklat, dan
kekuningan Duke, 1983. Visualisasi tumbuhan kacang komak dapat dilihat pada gambar 1. Selama  ini  penggunaan  kacang  komak  adalah  sebagai  pakan  ternak,  padahal  kacang
komak juga dapat digunakan sebagai sumber kebutuhan protein manusia dan dapat dimanfaatkan dengan  berbagai  cara.  Kacang  komak  diketahui  memiliki  varietas  yang  berbeda  diberbagai
belahan  dunia,  sehingga  nama  yang  diberikan  pun  berbeda  pula.  Beberapa  namanya  seperti Dolichos  lablab,  Country  Bean,  Dolichos  Bean,  Lablab  vulgaris,  Lubia  Bean,  Lablab  niger,
Hierba  de  Conejo,  Frijol  jacinto,  Poroto  japones,  India  Butter  Bean,  dan  lain-lain  Skerman, 1977 dalam Anita, 2009.
Tanaman  ini  dapat  bermanfaat  bagi  lingkungan  sebagai  penahan  erosi  dan  juga  dapat meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman ini mampu meningkatkan daya dukung lahan dengan
menghasilkan bahan organik tanah dan pupuk hijau. Akarnya yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dapat meningkatkan kandungan nitrogen tanah Purwanto, 2007.
Selain sebagai pakan ternak, kacang ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan sayuran dan  kacang-kacangan.  Bijinya  yang  masih  muda  dapat  dijadikan  sayuran.  Biji  kacang  komak
dapat dimasak dan dimakan sebagai sayuran atau salad. Kulit polong yang masih muda dan biji yang sudah kering juga dapat dikonsumsi sebagai makanan Duke, 1983. Biji keringnya  yang
utuh juga dapat diproses melalui fermentasi menjadi tempe dan kecap Anita, 2009.
Biji kacang komak gambar 2 memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang cukup tinggi.  Kandungan  proteinnya  menempati  urutan  ketiga  setelah  kedelai  dan  kacang  tanah.
Sebagai  bahan  pangan,  kacang  ini  berpotensi  sebagai  bahan  campuran  makanan  bayi menggantikan kedelai Purwanto, 2007. Guilon dan Champ 2002 melaporkan bahwa kualitas
dari kacang komak hampir setara dengan jenis kacang-kacang lainnya dan memilki kandungan karbohidrat  yang  lebih  banyak  karena  tingginya  kandungan  serat  pangan  bila  dibandingkan
dengan pangan kaya serat lainnya seperti sereal.
Gambar 1. Visualisasi biji dan tanaman kacang komak Lablab purpureus  L. sweet Kay 1979 menyebutkan bahwa kacang komak mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi,
berupa  karbohidrat,  protein,  serat,  serta  memiliki  susunan  asam  amino  yang  baik.  Selain  itu,
4 kacang komak juga mengandung lemak, mineral seperti abu, kalsium, fosfor, zat besi tabel 2
dan vitamin seperti asam nikotinat dan vitamin C. Kacang komak dapat digunakan dalam usaha mengatasi kekurangan protein. Kandungan protein biji tua kacang kacang secara normal berkisar
antara 21-29 .  Komposisi kimia kacang komak dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan kimia kacang komak
Komponen Rerata ± standar deviasi
Protein Karbohidrat
Lemak Kadar Air
Kadar Abu 17.1 ± 1.5
67.9 ± 4.2 1.1 ± 0.4
9.3 ± 0.5 3.6 ± 0.1
Sumber: Subagio et al. 2006 Menurut  penelitian-penelitian  sebelumnya  diketahui  bahwa  kacang  komak  memiliki
susunan  asam  amino  yang  mendekati  pola  protein  kedelai,  yaitu  kurang  mengandung  asam amino  yang  mengandung  belerang  metionin  dan  sistein,  tetapi  kaya  akan  asam  amino  lisin.
Tingginya  asam  amino  lisin  pada  kacang  komak  dapat  dimanfaatkan  untuk  pembuatan  bahan makanan  campuran  yang  tersusun  dari  kacang-kacangan  yang  umumnya  kekurangan  asam
amino lisin. Komposisi asam amino dalam komak dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar 2. Biji Kacang Komak Lablab purpureus L Sweet Tabel 2. Kandungan serat dan mineral dalam kacang komak
Komponen Biji kering
setiap 100 g berat basah
Kulit polong setiap 100 g yang
dapat dimakan Daun
setiap 100 g berat buah
Serat g Kalsium mg
Fosfor mg Besi mg
6.8 98
345 3.9
1.9 75
50 1.2
6.7 120
57 17
Sumber : Kay 1979
5 Tabel 3. Komposisi asam amino dalam kacang komak
Asam Amino mgg N
Asam Amino mgg N
Isoleusin Leusin
Lysin Metionin
Sistein Fenilalanin
Asam aspartat Glisin
256 436
360 36
57 299
727 240
Tirosin Treonin
Alanin Valin
Arginin Histidin
Asam glutamat Prolin
197 207
266 294
393 186
978 288
Sumber : Kay 1979 Permasalahan  jika  menggunakan  kacang-kacangan  sebagai bahan  produk  pangan  adalah
zat antinutrisi dan rendahnya daya  cerna. Zat antinutrisi yang terdapat dalam kacang-kacangan antara lain tripsin inhibitor, asam fitat, tannin, dan oligosakarida penyebab flatulensi. Oleh sebab
itu  diperlukan  adanya  proses  pengolahan  yang  dapat  mengurangi  jumlah  komponen  antinutrisi tersebut sehingga dapat meningkatkan daya cernanya.
2.2. FRAKSI PROTEIN KACANG KOMAK