Penentuan Viskositas Acuan Formulasi Tepung Bumbu

30 dilakukan antara lain yaitu analisis proksimat yang meliputi uji kadar air, abu, lemak, protein, dan kadar karbohidrat by difference, selain itu juga dilakukan pengukuran kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin dan serat kasar. Analisis secara fisik yang dilakukan meliputi pengukuran warna dengan chromameter Minolta, densitas kamba, rendemen dan sifat amilograf menggunakan alat Brabender amylograph . Diagram alir pembuatan tepung jagung dapat dilihat pada Gambar 2.

2. Formulasi Tepung Bumbu

Tahap formulasi tepung bumbu dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap penentuan viskositas acuan, penentuan formula-formula tepung bumbu, penentuan formula terbaik, penambahan bumbu pada formula terpilih, dan analisis formula terpilih.

a. Penentuan Viskositas Acuan

Penentuan viskositas acuan bertujuan untuk mendapatkan besarnya viskositas adonan tepung bumbu komersial yang paling disukai baik dari kerenyahan yang dihasilkan maupun dari penampakannya. Besarnya viskositas ini kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah air yang ditambahkan pada setiap formulasi tepung bumbu dari tepung jagung yang dilakukan. Langkah awal untuk menentukan viskositas acuan ini adalah menentukan perbandingan tepung bumbu komersial dan air yang paling disukai, kemudian ditentukan viskositas dari adonan tersebut. Penentuan viskositas ini menggunakan produk tepung bumbu Sajiku renyah. Gamba mbar 2 Diagram alir pembuatan tepung jagung Jagung tongkol Dipipil Direndam 2,5 kg jagung pipil 20 menit Ditiriskan 10 menit Dibuang kulit arinya polisher Jagung disosoh Dikecilkan ukuran dengan disc mill tanpa saringan Dipisahkan perikarp dan germ Jagung dibersihkan Ditiriskan Dikeringkan dalam oven 60 o C 2 jam Ditepungkan dengan disc mill Dikeringkan dalam oven 60 o C 3 jam Diayak Tepung jagung 120 mesh 31 ung 32 Pertama-tama, tepung bumbu komersial dibuat dalam berbagai perbandingan dengan air. Perbandingan tepung dan air yang diujikan ada 3 formula yaitu formula A = 1:1, formula B = 1:1,25, dan formula C = 1:1,5. Adonan tepung dan air diaduk, lalu diaplikasikan pada tempe goreng tepung. Prosedur pembuatan tempe goreng tepung dapat dilihat pada Gambar 3. Tempe yang digunakan didapatkan dari toko Agro Lestari dekat kampus IPB Dramaga. Tempe tersebut kemudian dipotong-potong setipis mungkin dengan ketebalan rata-rata 2-3 mm. Dimensi tempe juga dibuat seragam yaitu rata-rata berukuran 3,5 cm x 2 cm dengan berat berkisar antara 3-4 gram per tempe Gambar 4. Gambar 3 Prosedur pembuatan tempe goreng tepung Seluruh bahan kecuali air Tempe Ditambahkan air sambil diaduk Ket : jumlah air sesuai dengan formula Diiris dengan ketebalan yang sama 2-3 mm Dicelupkan sampai merata Digoreng dengan penggorengan terendam 160 o C, ± 3 menit Diangkat dan didinginkan selama 30 menit 33 Gambar 4 Irisan tempe Banyaknya adonan tepung yang menyalut tempe juga dibuat sama dengan cara menggunakan sendok yang ukurannya sama ketika memasukan sampel ke dalam penggorengan. Tempe yang telah dilumuri dengan adonan tersebut dimasukan ke dalam penggorengan dengan suhu minyak 160 o C selama 3 menit. Suhu penggorengan dijaga tetap saat memasukkan sampel ke dalam penggorengan. Suhu tersebut merupakan suhu penggorengan terendam Orthoefer dan Cooper 2004. Pengujian yang dilakukan untuk menentukan viskositas acuan ini adalah uji organoleptik rating hedonik kepada 30 orang panelis tidak terlatih yaitu mahasiswa terhadap parameter kerenyahan dan penampakan dengan 7 skala penilaian dari sangat tidak suka 1 sampai sangat suka 7. Form kuesioner uji rating hedonik pada penentuan viskositas acuan dapat dilihat pada Lampiran 1. Penetapan formula yang paling disukai dilakukan menggunakan uji pembobotan. Setelah didapatkan formula yang paling disukai, diukur viskositas dari formula tersebut. Pengukuran dilakukan dengan alat Brookfield viscometer. Viskositas inilah yang selanjutnya dijadikan acuan dalam formulasi berikutnya. 34

b. Penentuan Formula-formula Tepung Bumbu