Penentuan Model Sorpsi Isothermis Spiess dan Wolf 1987 Uji Ketepatan Model Isse et al. 1983

40 Kurva sorpsi isotermis kemudian dibuat setelah didapatkan kadar air kesetimbangan dari tepung bumbu terpilih pada masing-masing RH. Kurva sorpsi isotermis dibuat dengan cara memplotkan nilai a w atau kelembaban relatif sumbu x dengan kadar air kesetimbangan sumbu y Kusnandar 2006.

c. Penentuan Model Sorpsi Isothermis Spiess dan Wolf 1987

Kurva sorpsi isotermis yang dihasilkan juga dibuat dalam bentuk model lainnya yaitu model Hasley, Chen-Clayton, Henderson, Oswin dan Caurie. Persamaan yang dipilih dalam menentukan model sorpsi isothermis adalah persamaan- persamaan yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan, mempunyai parameter kurang atau sama dengan tiga serta dapat digunakan pada jangkauan relatif yang lebar 0-90 sehingga dapat mewakili ketiga daerah pada kurva sorpsi isothermis Labuza 1968. Persamaan-persamaan non linear yang digunakan dibuat dalam bentuk persamaan linear sehingga dapat ditentukan nilai tetapannya atau konstantanya dengan metode kuadrat terkecil Walpole 1995, diacu dalam Kurniawan 2003. Modifikasi model-model sorpsi isothermis dari persamaan non linear menjadi persamaan linear adalah sebagai berikut : 1. Persamaan Hasley Persamaan diubah menjadi bentuk persamaan garis lurus dengan bentuk umum : y = a + bx Log [ ln1a w ] = log P1-log P2 Dimana : y = log[ln1a w ] x = log Me a = log P1 b = -P2 41 2. Persamaan Chen-Clayton Persamaan diubah menjadi bentuk persamaan garis lurus dengan bentuk umum : y = a + bx Ln[ln1a w ]=ln P1-P2 Me Dimana : y = ln[ln1a w ] x = Me a = ln P1 b = -P2 3. Persamaan Henderson 1 – a w = exp [- KMe n ] Persamaan diubah menjadi bentuk persamaan garis lurus dengan bentuk umum : y = a + bx Log [ln11-a w ] = log K + nlogMe Dimana : y = Log [ln11-a w ] x = log Me a = log K b = n 4. Persamaan Caurie Ln Me = ln P1 – P2a w Dimana : y = ln Me x = a w A = ln P1 b = -P2 5. Persamaan Oswin 42 Persamaan diubah menjadi bentuk persamaan garis lurus dengan bentuk umum : y = a + bx Ln Me = ln P1 + P2 ln [a w 1-a w ] Dimana : y = ln Me x = ln[a w 1-a w ] a = ln P1 b = P2

d. Uji Ketepatan Model Isse et al. 1983

Uji ketepatan model atau MRD Mean Relative Determination dilakukan untuk menguji ketepatan suatu persamaan sorpsi isothermis. Rumus MRD adalah sebagai berikut : Dimana : m i = kadar air hasil percobaan m pi = kadar air hasil perhitungan n = jumlah data Jika nilai MRD 5 maka model sorpsi isothermis itu dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya, jika 5MRD10, maka model tersebut agak tepat dan jika MRD10 maka model tersebut tidak tepat untuk menggambarkan sorpsi isothermis yang sebenarnya.

e. Penentuan Kemiringan Kurva slope atau Nilai b