Penentuan Kad Penentuan Ku

1. Penentuan Kad

Paramete daya mawur Penggumpalan akibat dari pe organoleptik y diminta untuk mawur sampel Gambar 27 Hasil uji dapat dilihat pa dilihat pada La bahwa tingkat yang diujikan 24 menyataka sampel 0 jam d p0,05. Nam selama 12, 18, terpilih menca Kadar Air Kritis eter yang diujikan dalam penentuan kadar a ur atau penggumpalan dari tepung bum lan atau penurunan daya mawur produk merupa perubahan kadar air pada produk Syarief et k yang dilakukan adalah rating hedonik. Pada untuk melihat dan memberi penilaian kesukaan pel yang disajikan Gambar 27. A B C D E r 27 Sampel uji rating hedonik kadar air kritis pada RH 91 K 2 SO 4 dengan wakt berbeda A 0 jam, B 6 jam, C 12 ja dan E 24 jam. uji organoleptik terhadap daya mawur sampel t pada Gambar 28, sedangkan data hasil organol Lampiran 23. Hasil uji ANOVA Lampiran 24 at kesukaan panelis terhadap daya mawur dari kan berbeda nyata p0,05. Hasil uji lanjut Dunc akan bahwa tingkat kesukaan panelis terhada m dan sampel yang disimpan selama 6 jam tida amun berbeda nyata p0,05 dengan sampel 18, dan 24 jam. Hal ini menunjukkan bahwa ncapai kadar air kritis setelah disimpan selama 94 r air kritis adalah bumbu tersebut. rupakan salah satu et al. 1989. Uji da uji ini, panelis an terhadap daya C itis yang disimpan aktu simpan yang 12 jam, D 18 jam, pel tepung bumbu anoleptiknya dapat n 24 menunjukkan dari kelima sampel uncan Lampiran hadap daya mawur idak berbeda nyata pel yang disimpan hwa tepung bumbu a kurang lebih 12 jam dengan pe menurut panel bumbu sudah dari tepung bum Keterangan Gambar 28 H

2. Penentuan Ku

Kurva sor antara aktivit penyimpanan Winarno 1992 MgCl 2 , K 2 CO gram dimasukka yang berisi la suhu 30 o C. Suhu selama distribus dicatat beratny Kadar a tergantung pa perbedaan nila suatu bahan m sampel tepung paling cepat m penilaian rata-rata panelis sebesar 3,68. nelis, setelah disimpan selama 12 jam, daya ma udah berkurang dan sudah tidak dapat diterima. bumbu terpilih adalah sebesar 16,17 bk. an : perbedaan huruf menyatakan nilai yang berbeda nya 28 Hasil uji rating hedonik dalam penentuan kada Kurva Sorpsi Isotermis sorpsi isotermis adalah kurva yang menggamba vitas air a w atau kelembaban relatif se n ERH dengan kandungan air per gram suat 1992. Pada penelitian ini digunakan 8 jenis ga O 3 , NaBr, NaCl, KCl, BaCl 2 , dan K 2 SO 4 . Sam ukkan ke dalam cawan aluminium lalu disimpa larutan garam jenuh yang memiliki RH ber . Suhu ini sesuai dengan kondisi penyimpanan ribusi dan pemasaran. Setiap harinya sampel tnya sampai mencapai kesetimbangan. air kesetimbangan tercapai setelah 7-30 har pada jenis garam dan tingkat kejenuhannya. nilai a w antara bahan dan lingkungan, maka sem n mencapai kadar air kesetimbangannya. Pada pung bumbu yang disimpan pada larutan garam t mencapai kesetimbangan. Hal ini menunjukka 95 3,68. Hal ini berarti mawur dari tepung a. Kadar air kritis nyata dar air kritis barkan hubungan seimbang ruang uatu bahan pangan garam yaitu LiCl, ampel sebanyak 5 pan pada chamber berbeda-beda pada nan tepung bumbu pel ditimbang dan hari berbeda-beda a. Semakin besar semakin lama pula ada penelitian ini, ram jenuh K 2 CO 3 nunjukkan bahwa a w 96 produk mendekati nilai RH ruangan. A w produk awal yang terukur adalah sebesar 0,498. Hasil pengukuran kadar air kesetimbangan tepung bumbu pada masing-masing RH dapat dilihat pada Tabel 21. Nilai dari RH larutan garam jenuh pada literatur berbeda dengan nilai RH larutan garam jenuh hasil percobaan. Hal ini mungkin saja disebabkan karena jenis garam yang digunakan tidaklah murni. Menurut Labuza 2002, untuk mendapatkan hasil yang baik dan akurat, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan kadar air kesetimbangan adalah kemurnian dari larutan garam yang digunakan. Tabel 21 Daftar RH larutan garam jenuh yang digunakan dan kadar air kesetimbangan Jenis garam RH literatur RH percobaan Kadar air kesetimbangan bk LiCl 11,3 16,5 4,16 MgCl 2 32,4 37,2 6,20 K 2 CO 3 43,2 45,7 7,64 NaBr 56,0 56,0 10,75 NaCl 75,1 75,1 20,48 KCl 83,6 81,3 28,60 BaCl 2 89,7 86,3 35,69 K 2 SO 4 97,1 91,1 44,48 Keterangan : Sumber : Spiess and Wolf 1987 Sampel ditumbuhi kapang Sampel yang disimpan pada larutan garam jenuh LiCl, MgCl 2 , dan K 2 CO 3 mengalami penurunan berat desorpsi karena a w larutan-larutan garam jenuh tersebut lebih rendah dibandingkan a w sampel sehingga terjadi perpindahan atau difusi uap air dari dalam bahan ke lingkungan. Sebaliknya, sampel yang disimpan pada larutan garam jenuh NaBr, NaCl, KCl, BaCl 2 da RH tempat pe difusi air dari l Penamba karakteristik hi karena perbeda Halid 1993. T akan terjadi kesetimbangan. kapang sebelum kadar air kese garam saja y digunakan dan di Ga Kurva s kadar air keset nilai a w yang be khas untuk se berbentuk sigm bahan makana Syarief dan bumbu terpilih da dan K 2 SO 4 mengalami pertambahan berat a penyimpanan lebih tinggi dari a w sampel, s ri lingkungan sekitar ke dalam sampel. bahan dan penurunan berat sampel menunjukka k hidratasi. Interaksi molekul air dengan sam bedaan RH sampel dengan lingkungan desikator . Transfer uap air dari lingkungan ke sampel a di selama penyimpanan tertentu sampai me ngan. Sampel yang disimpan pada RH di atas belum mencapai kesetimbangannya Gambar 29 kesetimbangannya tidak dapat digunakan. Hanya yaitu LiCl, MgCl 2 , K 2 CO 3 , NaBr dan Na n dan dibentuk kurva sorpsi isotermis dari kelima da Gambar 29 Contoh tepung bumbu yang berkap sorpsi isotermis dibuat dengan memplotkan setimbangan. Nilai a w larutan garam jenuh yang g berasal dari percobaan. Bentuk kurva sorpsi i uk setiap jenis bahan pangan. Namun, pada umum igmoid. Bentuk sigmoid ini disebabkan karena kanan terdiri dari campuran beberapa kompone n Halid 1993. Bentuk kurva sorpsi isoterm pilih dapat dilihat pada Gambar 30. 97 adsorpsi karena l, sehingga terjadi njukkan fenomena sampel ini terjadi kator Syarief dan pel atau sebaliknya, mencapai kondisi as 80 ditumbuhi 29, sehingga data nya data dari lima NaCl yang dapat a data tersebut. kapang n nilai a w dengan ang dipakai adalah psi isotermis adalah umumnya kurva ini na pada umumnya ponen heterogen ermis dari tepung 98 Gambar 30 Kurva sorpsi isotermis tepung bumbu terpilih

3. Penentuan Model Sorpsi Isotermis