Permeabilitas kemasan Rasio luas kemasan A dengan berat kering produk Ws Kadar air awal produk Mi dan kadar air kritis produk Mc RH dan suhu tempat produk disimpan

24 tidak lebih dari 2 mgg untuk kondisi RH 90 dan tidak lebih dari 10 mgg untuk kondisi RH 90 Lievonen dan Ross 2002 di dalam Adawiyah 2006. Lain halnya dengan metode dinamis, kadar air kesetimbangan diperoleh ketika bahan diletakkan pada kondisi udara bergerak. Metode ini biasanya digunakan pada proses pengeringan. Pergerakan udara dibutuhkan untuk mempercepat pengeringan dan menghindari penjenuhan uap air di sekitar bahan Brooker et al. 1992. Kadar air kesetimbangan produk pangan sangat penting dalam menggambarkan kurva sorpsi isotermis produk tersebut yang bergantung pada suhu dan kelembaban udara lingkungan.

3. Permeabilitas kemasan

Permeabilitas kemasan merupakan faktor penting dalam menentukan kemasan yang akan digunakan dalam penyimpanan dan dapat juga memengaruhi masa simpan dari suatu produk. Permeabilitas kemasan kx adalah laju transmisi uap air dibagi dengan perbedaan tekanan uap air antara permukaan bahan. Laju transmisi uap air merupakan jumlah uap air yang melewati satu unit permukaan luas dari suatu bahan pengemas selama satu satuan waktu pada kondisi suhu dan RH yang relatif konstan ASTM 1980, diacu dalam Kurniawan 2003. Keterangan: k = konstanta permeabilitas g.H 2 O.ketebalanhari.area.tekanan uap x = ketebalan

4. Rasio luas kemasan A dengan berat kering produk Ws

m 2 g padatan Luas kemasan yang perlu diketahui adalah luas kemasan primer yang digunakan dan yang dihitung adalah luasan dari kedua sisisnya. Berat kering produk Ws adalah berat solid produk awal 25 untuk setiap kemasan setelah dikoreksi dengan kadar air awal Kusnandar 2006.

5. Kadar air awal produk Mi dan kadar air kritis produk Mc

Kadar air awal produk diukur dari produk yang baru diproses freshly processed products. Kadar air awal ini digunakan untuk menentukan berat solid Ws. Kadar air kritis adalah kadar air pada kondisi dimana produk pangan mulai tidak dapat diterima secara organoleptik Syarief et. al. 1989.

6. RH dan suhu tempat produk disimpan

RH yang berbeda akan menghasilkan kadar air kesetimbangan yang berbeda pula Kusnandar 2006. RH yang dipilih adalah RH pada kondisi penyimpanan produk. Dari kondisi ini ditentukan kadar air kesetimbangan M e dan tekanan uap jenuh Po. Umur simpan dapat ditentukan dari nilai-nilai di atas dengan persamaan sebagai berikut : Dimana : ts = waktu yang diperlukan dalam kemasan untuk bergerak dari kadar air awal menuju kadar air kritis atau waktu perkiraan umur simpan hari = 24 jam Me = kadar air kesetimbangan produk bk Mi = kadar air awal produk bk Mc = kadar air kritis produk bk kx = konstanta permeabilitas uap air kemasan gm 2 .hari.mmHg A = luas permukaan kemasan m 2 26 Ws = berat kering produk dalam kemasan g Po = tekanan uap jenuh mmHg b = kemiringan kurva sorpsi isotermik

I. Model Persamaan Sorpsi Isothermis