Kadar Amilosa Apriyantono et al. 1989

48 Kadar gula = bobot glukosa x FP x 100 bobot sampel Kadar pati bb = kadar gula x 0,9

g. Kadar Amilosa Apriyantono et al. 1989

Pembuatan kurva standar Amilosa murni sebanyak 40 mg ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml NaOH 1N. Sampel kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama lebih kurang 10 menit sampai semua bahan membentuk gel, setelah itu didinginkan. Seluruh campuran dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, lalu ditepatkan sampai tanda tera dengan air. Larutan tersebut kemudian dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4 dan 5 ml lalu dimasukkan masing-masing ke dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan asam asetat 1N masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ml, lalu ditambahkan masing-masing 2 ml larutan Iod. Masing-masing campuran ditepatkan dalam labu takar sampai tanda tera dengan akuades, kemudian dibiarkan selama 20 menit. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kurva standar dibuat dengan memplotkan antara konsentrasi amilosa vs absorbansi. Pengukuran sampel Sampel sebanyak kurang lebih 100 mg dalam bentuk tepung ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml NaOH 1N. Sampel kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit, lalu dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, dikocok, ditepatkan sampai tanda tera dengan akuades. Larutan tersebut kemudian dipipet sebanyak 5 ml, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, ditambahkan 1 ml asam asetat 1 N dan 2 ml larutan Iod kemudian ditepatkan sampai tanda tera 49 dengan air, dikocok, didiamkan selama 20 menit. Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer dengan panjang gelombang 625 nm. Kadar amilosa dalam sampel dihitung dengan menggunakan rumus : - : Dimana : C = konsentrasi amilosa contoh dari kurva standar mgml V = volume akhir contoh ml FP = faktor pengenceran W = berat contoh mg

h. Kadar Serat Kasar Apriyantono et al. 1989