79
c. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R-Square
Uji koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya atau dapat pula
dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur
oleh nilai R-Square untuk variabel bebas yang terdiri dari satu variabel saja dan Adjusted R-Square untuk variabel bebas lebih dari
satu. Berdasarkan nilai regresi didapatkan nilai Adjusted R-Square
sebesar 0.832958. Dari koefisien determinasi tersebut menunjukan bahwa 83,29 pembiayaan murabahah dapat dijelaskan oleh
SBIS,NPF, kurs dan inflasi. Sedangkan 16,71 pembiayaan murabahah dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. 6.
Analisis Ekonomi
Dari serangkaian proses pengolahan data yang telah dilakukan, didapati bahwa model regresi yang dihasilkan layak dan cukup baik
untuk menjelaskan analisis pengaruh SBIS, NPF, kurs dan inflasi terhadap pembiayaan murabahah pada Januari 2010- Januari 2016. Hal
ini dapat dilihat dari variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap varibel terikatnya.
80
a. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah terhadap
Pembiayaan Murabahah
Hasil regresi menunjukan bahwa SBIS berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Terbuktinya hal ini
dapat dilihat dari koefisien sebesar 2.252358 dengan probabilitas 0,0275. Artinya setiap kenaikan 1 SBIS akan meningkatkan
pembiayaan murabahah sebesar 2.27 dan sebalikanya, penurunan SBIS akan menurunkan persentase pembiayaan murabahah sebesar
2,27. Sertifikat Bank Indonesia SyariahSBIS merupakan salah
satu alat untuk penyerapan kelebihan likuiditas yang dialami oleh perbankan syariah. Bank Indonesia melakukan operasi pasar untuk
mengendalikan jumlah uang beredar. Agar pelaksanaan operasi pasar terbuka berdasarkan prinsip syariah dapat berjalan maka
diperlukan alat khusus untuk pelaksanaan tersebut. Alat yang sesuai dengan prinsip syariah itu adalah SBIS. Penitipan dana pada SBIS
di Bank Indonesia diberikan bonus. Meskipun bonus SBIS yang diberikan cukup tinggi, permintaan masyarakat akan pembiayaan
murabahah juga tetap meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ririh Dian
Pratiwi 2014 menjelaskan bahwa SWBI berpengaruh terhadap tingkat pengguliran dana Bank Umum non devisa syariah tahun
2010-2012. Siti Fatimah 2015 secara parsial melalui uji t bahwa
81
SWBI signifikan terhadap tingkat pengguliran dana, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi SWBI maka semakin rendah
tingkat pengguliran dana bank umum non devisa syariah. Hal ini disebabkan karena semakin besar dana yang disalurkan dalam SWBI
tidak akan mengurangi jumlah dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Pembiayaan merupakan bagian dari FDR Finance to
Deposit Ratio yang mencerminkan kegiatan penyaluran dana ke masyarakat yang digunakan untuk mengukur efektifitas bank
syariah dalam menjalankan fungsi intermediasinya.
b. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil regresi menunjukan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Terbuktinya hal ini
dapat dilihat dari koefisien sebesar -3.986205 dengan memiliki nilai probabilitas 0,0002. Artinya, setiap kenaikan 1 NPF akan
menurunkan pembiayaan murabahah sebesar 3,98 begitu pun sebaliknya, penurunan 1 NPF akan menaikan pembiayaan
murabahah sebesar 3,98. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastanto
2013 dan Liftin Wardiantika Rohmawati Kusumaningtian 2014 yang menjelaskan bahwan NPF berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan murabahah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai NPF maka akan