82
menyebabkan nilai pembiayaan murabahah menjadi turun dan begitu juga sebaliknya.
c. Pengaruh Kurs terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil regresi menunjukan bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan murabahah.
Terbuktinya hal ini dapat dilihat dari koefisien sebesar 5.673912 dengan memiliki nilai probabilitas 0,0000. Artinya, setiap kenaikan
1 nilai tukar rupiah akan menurunkan pembiayaan murabahah sebesar 5,67 begitu pun sebaliknya, penurunan nilai tukar
rupiah akan menaikan pembiayaan murabahah sebesar 5,67. Dalam perbankan, nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
terhadap pembiayaan. Nilai tukar akan menentukan imbal hasil investasi riil. Mata uang yang menurun secara jelas akan
mengurangi daya beli dari pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi apapun. Penurunan investasi ini akan
mempengaruhi kegiatan operasional bank syariah. Sehingga setiap perubahan nilai tukar akan mempengaruhi pendapatan dan profit
bank syariah. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh rossar
maries 2008 dan Ari Cahyono 2009 yang menghasilkan nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan. Apabila kurs naik, maka suatu mata uang melemah terhadap mata uang negara lain, sehingga produsen yang
83
memproduksi produk dengan bahan baku yang berasal dati impor akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut mengakibatkan biayaa
produksi menjadi meningkat, sehingga produsen menetapkan harga jual produk tersebut menjadi lebih mahal. Akibatnya permintaan
terhadap barang akan mengalami penurunan dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaaan barang subtitusi yang pada
akhirnya akan menekan permintaan. Kemudian apabila kurs turun maka mata uang akan menguat terhadap mata uang negara lain
produsen yang menggunakan bahan baku impor akan menyebabkan biaya produksi menurun sehingga harga jual stabil. Hal tersebut
memyebabkan pembiayaan menjadi menurun.
d. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil regresi menunjukan bahwa inflasi tidak berperngaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Terbuktinya hal ini
dapat dilihat dari koefisien sebesarr 0.242799 dengan memiliki nilai probabilitas 0.8089.
Tidak berpengaruhnya inflasi terhadap pembiayaan murabahah hal ini menyebabkan pemerintah Bank Indonesia
mengeluarkan regulasi untuk menaikan suku bunga simpanan bank- bank di Indonesia. Ini dalam rangka agar inflasi dapat terkendali.
Namun akibat lainnya adalah bank-bank terpaksa menaikan suku bunga pinjamannya kredit.