68
tukar rupiah tahun 2010 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut :
Gambar 4.4 Perkembangan Kurs periode Januari 2010
– Januari 2016
Sumber : Bank Indonesia data diolah Dari gambar 4.4 menunjukan bahawa perkembangan nilai
tukar rupiah tumbuh secara fluktuatif atau bergerak naik turun. Bahkan pada September 2015 nilai tukar rupiah naik hingga
14.675 dan turun menjadi 13.639 pada Oktober 2015.
e. Analisis Deskriptif Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas mengakibatkan kenaikan harga pada barang
lainnya.
0.00 2000.00
4000.00 6000.00
8000.00 10000.00
12000.00 14000.00
16000.00
Jan -10
May-10 S
e p
-10 Jan
-11 May-11
S e
p -11
Jan -12
May-12 S
e p
-12 Jan
-13 May-13
S e
p -13
Jan -14
May-14 S
e p
-14 Jan
-15 May-15
S e
p -15
Jan -16
Kurs
69
Berdasarkan data yng di publikasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2016 inflasi mempunyai
pertumbuhan yang fluktuatif. Untuk melihat perkembangan inflasi tahun 2010 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada gambar 4.5
sebagi berikut :
Gambar 4.5 Perkembangan Inflasi periode Januari 2010
– Januari 2016
Sumber : Bank Indonesia data diolah Dari gambar 4.5 menunjukan bahawa perkembangan inflasi
tumbuh secara fluktuatif atau bergerak naik turun. Peningkatan tertinggi terjadi pada Juli 2013 yaitu sebesar 8,61.
2. Hasil Estimasi Model Regresi Berganda
Dengan menggunakan aplikasi eviews 9.0 maka dihasilkan
output estimasi model regresi sebagai berikut :
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
Ja n-1
May-10 S
e p
-10 Ja
n -1
1 May-11
S e
p -11
Ja n-1
2 May-12
S e
p -12
Ja n-1
3 May-13
S e
p -13
Ja n-1
4 M
ay-14 S
e p
-14 Ja
n-1 5
May-15 S
e p
-15 Ja
n-1 6
Inflasi
70
Tabel 4.1 Output Regresi Berganda
Variabel Probabilitas
C 0.0000
SBIS 0.0013
NPF 0.0000
Kurs 0.0000
Inflasi 0.6955
Adjusted r-square 0.832958
Durbin-watson 0.540028
Data sekunder diolah, 2016 Berdasarkan hasil regresi berganda memperlihatkan bahwa nilai
dari probabilitas terdapat 3 variabel yang signifikan dan satu variabel tidak signifikan. Nilai adjusted r-square sebesar 0.832958
mencerminkan bahwa model highly significant. Nilai Durbin-Watson sebesar 0.540028 yang mengindikasikan bahwa model mengandung
autokorelasi.
3. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi berganda memerlukan dipenuhinya asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi. Maka untuk selanjutnya
dilakukan uji asumsi klasik.
a. Uji Normalitas
Salah satu asumsi model regresi adalah residual mempunyai distribusi normal.