83
memproduksi produk dengan bahan baku yang berasal dati impor akan menjadi lebih mahal. Hal tersebut mengakibatkan biayaa
produksi menjadi meningkat, sehingga produsen menetapkan harga jual produk tersebut menjadi lebih mahal. Akibatnya permintaan
terhadap barang akan mengalami penurunan dan tidak tertutup kemungkinan adanya penggunaaan barang subtitusi yang pada
akhirnya akan menekan permintaan. Kemudian apabila kurs turun maka mata uang akan menguat terhadap mata uang negara lain
produsen yang menggunakan bahan baku impor akan menyebabkan biaya produksi menurun sehingga harga jual stabil. Hal tersebut
memyebabkan pembiayaan menjadi menurun.
d. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil regresi menunjukan bahwa inflasi tidak berperngaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Terbuktinya hal ini
dapat dilihat dari koefisien sebesarr 0.242799 dengan memiliki nilai probabilitas 0.8089.
Tidak berpengaruhnya inflasi terhadap pembiayaan murabahah hal ini menyebabkan pemerintah Bank Indonesia
mengeluarkan regulasi untuk menaikan suku bunga simpanan bank- bank di Indonesia. Ini dalam rangka agar inflasi dapat terkendali.
Namun akibat lainnya adalah bank-bank terpaksa menaikan suku bunga pinjamannya kredit.
84
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Dahlan 2014 dimana inflasi tidak
memiliki pengaruh terhadap pembiayaan perbankan syariah. Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan harga-
harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari suatu periode ke periode lainya, dan berbeda pula dari
satu Negara ke Negara lain. Ada kalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai 4-6 persen. Tingkat inflasi yang moderat
mencapai diantara 5-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa ratus atau beberapa ribu persen dalam
setahun.
85
BAB V PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang teah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji regresi juga ditemukan bahwa variabel independen Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS, Non Perfoming Financing Kurs dan Inflasi
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
pembiayaan murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia.
2. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen Sertifikat Bank Indonesia Syariah dengan tingkat signifikan positif sebesar 0,0275, dan Non
Performing Financing NPF dengan tingkat signifikan negatif sebesar 0,0002, Kurs dengan tingkat signifikan positif sebesar 0,0000 secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan murabahah dalam Perbankan Syariah di Indonesia. Inflasi tidak berpengaruh signifikan sebesar 0,8099
terhadap Pembiayaan murabahah dalam Perbankan Syariah di Indonesia. 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Sertifikat Bank Indonesia
Syariah memiliki nilai koefisien sebesar 0.265233, Non Performinhg Financing NPF memiliki nilai koefisien sebesar -0.237404, Kurs memiliki
nilai koefisien sebesar 2.553023, dan Inflasi memiliki nilai koefisien sebesar 0.006958. Hal ini menunjukan bahwa variabel kurs yang memiliki pengaruh
yang dominan terhadap Pembiayaan Murabahah.