Indonesian language.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2014 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2014
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
25. PERPAJAKAN lanjutan 25. TAXATION continued
g. Administrasi dan perubahan peraturan perpajakan lanjutan
g. Administration and changes in tax regulation continued
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2008 “PP No. 712008” tentang
“Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 1994 tentang Pembayaran Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah danatau Bangunan”. Peraturan ini
mengatur wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah danatau bangunan,
pembayaran pajak penghasilan bersifat final sebesar 5 dari jumlah bruto nilai pengalihan hak
atas tanah danatau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah danatau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1 dari
jumlah bruto nilai pengalihan. Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.
On November 4, 2008, the President of the Republic of Indonesia and the Minister of Law and
Human Rights signed the Government Regulation No. 71 Year 2008 “PP No. 712008” on “Third
Amendment of Government Regulation No. 48 of Year 1994 concerning Payment of Income Tax on
Income from Transfer of Right on Land andor Building”. This revised regulation stipulates tax
payers that conducted transaction from transfer of right of land andor buildings, tax payment is final
tax amounted 5 from the gross value of transfer right of landor buildings, except transfer of right of
Simple House and Simple Apartment by tax payers which its main activity was transferring rights of
land andor buildings was applied with final tax amounted to 1 from the gross value of transfer.
The Government Regulation will be effective January 1, 2009.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Menteri Keuangan menetapkan
Peraturan Menteri
Keuangan No. 103PMK.032009, tentang “Perubahan Ketiga
atas Peraturan
Menteri Keuangan
No. 620PMK.032004 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah selain Kendaraan
Bermotor yang Dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah” yang berlaku mulai tanggal
10 Juni 2009. Pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan tersebut, rumah dan town house dari
jenis non strata title dengan luas bangunan 350 m
2
atau lebih dan apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan
luas bangunan 150 m
2
atau lebih tergolong mewah dan dikenakan pajak penjualan atas barang mewah
dengan tarif sebesar 20. On June 10, 2009, the Minister of Finance set a
Regulation of the Minister of Finance No. 103PMK.032009, on the Third Amendment
of the Minister of Finance Regulation No. 620PMK.032004 about the type of taxable
goods other than the lncluded Luxury Motor Vehicle Sales Tax imposed on luxury goods which entered
into force on June 10, 2009. In the appendix the Regulation of the Minister of Finance, homes and
town houses of this type of non-strata title with an area of 350 sqm or more and an apartment,
condominium, town house of the type of strata title and the like with an area of 150 sqm or more
classified as luxurious and sales tax imposed on luxury goods with a tariff of 20.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, pajak penghasilan untuk
pendapatan service charge dan pengelolaan ruang perkantoran, dikenakan pajak penghasilan bersifat
final sebesar 10 dari nilai pendapatan yang bersangkutan.
Based on Goverment Regulation No. 5 dated March 23, 2002, income tax for service charge and
building management of office building, subject to final income tax at 10 from the related revenue.
26. UTANG BANK JANGKA PANJANG 26. LONG-TERM BANK LOANS
Utang bank jangka panjang terdiri dari: Long-term bank loans consists of:
2014 2013
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk. 392.931.379.520
2.000.000.000 Persero Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk. 262.079.906.951
348.727.954.403 PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
Persero Tbk. 161.768.446.602
163.109.226.495 PerseroTbk.
PT Bank Mutiara Tbk. 65.800.000.000
58.050.000.000 PT Bank Mutiara Tbk.
PT Bank Syariah Bukopin 54.814.359.534
47.134.500.000 PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Capital Indonesia, Tbk. 34.102.919.442
- PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. -
13.100.000.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
94
Indonesian language.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2014 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2014
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
26. UTANG BANK JANGKA PANJANG lanjutan 26. LONG-TERM BANK LOANS continued
a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin lanjutan a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin continued
Pada tahun 2014 dan 2013, BSU telah melakukan cicilan pembayaran atas fasilitas
pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 79 miliar dan Rp 12 miliar.
In 2014 and 2013, the BSU has made an installment payments of this loan facility
amounted to Rp 79 billion and Rp 12 billion, respectively.
Pada tanggal 25 Juli 2014, BSU telah melunasi sisa pinjaman Bukopin atas fasilitas kredit dengan
jumlah maksimum Rp 100 milliar. On July 25, 2014, BSU has fully repaid the
outstanding loan to Bukopin for investment credit facility with maximum amount of
Rp 100 billion. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo
utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 79 miliar.
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of this loan facility
amounted to Rp nil and Rp 79 billion, respectively.
3. Pada tanggal 21 Desember 2011, BSU memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bukopin
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40 miliar. Pinjaman ini digunakan untuk refinancing
pembangunan unit lantai 41 sampai dengan 42 Gedung Bakrie Tower.
3. On December 21, 2011, BSU obtained an Investment Credit facility from Bukopin with
a maximum amount of Rp 40 billion. This loan is used for refinancing the construction of floor 41
to 42 in Bakrie Tower building. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal
31 Mei 2015 dan dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 11,50, yang dapat ditinjau
kembali setiap saat sesuai dengan suku bunga yang berlaku di Bukopin. Pinjaman ini dijamin
dengan 2 unit perkantoran Bakrie Tower atas nama BSU dan sebidang tanah dan bangunan
dengan SHGB No. 740Karet, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan seluas
3.870 m
2
. BSU telah mencairkan seluruh fasilitas pinjaman yang tersedia sebesar Rp 40 miliar.
lihat Catatan 9 dan 15. This loan will be due on May 31, 2015 and
bears annual interest rate at 11.50, which can be reviewed at any time in accordance with the
prevailing interest rate in Bukopin. This loan is secured with 2 office units of Bakrie Tower
under the name of BSU and land and buildings with SHGB No. 740Karet, Karet Village,
Setiabudi District, South Jakarta with an area of 3,870 sqm. BSU has withdrawn all the available
credit facility amounted to Rp 40 billion see Notes 9 and 15.
Pada tahun 2014 dan 2013, BSU telah melakukan cicilan pembayaran atas fasilitas
pinjaman ini
masing-masing sebesar
Rp 9,42 miliar dan Rp 11,34 miliar. In 2014 and 2013, BSU has made an
installment payments of this loan facility amounted
to Rp 9.42 billion
and Rp 11.34 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing
sebesar Rp 9,12 miliar dan Rp 18,54 miliar. As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of this loan facility amounted
to Rp 9.12 billion
and Rp 18.54 billion, respectively.
Pada tanggal 4 September 2014, PT Rasuna Residence Development RRD memperoleh
Kredit Modal Kerja dari Bukopin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 45 miliar. Pinjaman
tersebut digunakan untuk Pembangunan Indies Hotel di Yogyakarta. Pinjaman ini akan jatuh
tempo dalam waktu 120 bulan terhitung sejak pencairan kredit pertama termasuk masa
tenggang selama 18 bulan. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2014, RRD
telah mencairkan seluruh fasilitas pinjaman yang
tersedia sebesar Rp 9,20 miliar. On September 4, 2014, PT Rasuna Residence
Development RRD has obtained a loan facility from Bukopin with maximum amount of
Rp 45 billion. This loan is used to Construction of Indies Hotel in Yogyakarta. This loan will be
due within 120 months since the first loan has been withdrawn including grace period of 18
months. Until December 31, 2014, RRD has withdrawn amounted to Rp 9.20 billion from the
loan facility.
96
Indonesian language.
PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2014 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BAKRIELAND DEVELOPMENT Tbk.
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS continued As of December 31, 2014
And The Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
26. UTANG BANK JANGKA PANJANG lanjutan 26. LONG-TERM BANK LOANS continued
2014 2013
Jumlah 971.497.012.049
632.121.680.898 Total
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
228.675.505.271 170.172.783.613 Less current portion
Bagian jangka panjang 742.821.506.778
461.948.897.285 Long-term portion
a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin a. PT Bank Bukopin Tbk. Bukopin
Rincian pinjaman kepada Bukopin adalah sebagai berikut:
The details of loan to Bukopin are as follow:
2014 2013
PT Graha Andrasentra PT Graha Andrasentra
Propertindo 211.306.759.176
242.324.956.398 Propertindo
PT Bakrie Swasakti Utama 50.773.147.775
106.402.998.005 PT Bakrie Swasakti Utama
Jumlah 262.079.906.951
348.727.954.403 Total
1. Pada tanggal 27 Juli 2010, PT Bakrie Swasakti Utama BSU memperoleh Kredit Modal Kerja
dari Bukopin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 miliar. Pinjaman tersebut digunakan untuk
membiayai kembali 88 unit kondotel di Aston Rasuna. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam
waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian atau sampai dengan
tanggal 27 Juli 2014. 1. On July 27, 2010, PT Bakrie Swasakti Utama
BSU has obtained a loan facility from Bukopin with maximum amount of Rp 50 billion. This
loan is used to refinance 88 condotel unit in Aston Rasuna. This loan will be due within 48
months since the date of agreement or until July 27, 2014.
Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 12,00 per tahun, yang dapat ditinjau
kembali setiap saat sesuai dengan suku bunga yang berlaku di Bukopin. Bunga dibayar setiap
akhir bulan. Pinjaman ini dijamin dengan 88 unit kondotel di Aston Rasuna lihat Catatan 9.
This loan bears annual interest rate of 12.00, which can be reviewed at anytime in
accordance with the prevailing interest rate in Bukopin. Interest expense will be paid on a
monthly basis. The loan is secured by 88 condotel unit in Aston Rasuna see Note 9.
Pada tahun 2014 dan 2013, BSU telah melakukan cicilan pembayaran atas fasilitas
pinjaman ini
masing-masing sebesar
Rp 8,86 miliar dan Rp 13,85 miliar. In 2014 and 2013, BSU has made an
installment payments of this loan facility amounted
to Rp
8.86 billion
and Rp 13.85 billion, respectively.
Pada tanggal 1 Agustus 2014, BSU telah melunasi sisa pinjaman Bukopin atas fasilitas
kredit modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 50 milliar.
On August 1, 2014, BSU has fully repaid the outstanding loan to Bukopin for working capital
credit facility with maximum amount of Rp 50 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo utang atas fasilitas pinjaman ini masing-masing
sebesar Rp nihil dan Rp 8,86 miliar. As of December 31, 2014 and 2013, the
outstanding balance of this loan facility amounted to Rp nil and Rp 8.86 billion,
respectively. 2. Pada tanggal 28 Juni 2011, BSU memperoleh
Kredit Investasi dari Bukopin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100 miliar. Pinjaman
tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali Gedung Wisma Bakrie I. Pinjaman ini akan jatuh
tempo pada tanggal 30 Juni 2019 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,50 per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan SHT No. 42502011 dan SHGB No. 314 dan No. 150Menteng Atas
seluas 3.870 m
2
yang dimiliki oleh BSU dan tanah Lot 5 seluas 5.008 m2 lihat Catatan 9 dan 14.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, BSU telah mencairkan seluruh fasilitas pinjaman ini.
2. On June 28, 2011, BSU obtained an investment credit facility from Bukopin with a maximum
amount of Rp 100 billion, which was used for refinancing Wisma Bakrie I building. This loan
will be due on June 30, 2019 and bears annual interest rate of 11.50. This loan is secured
with SHT No. 42502011 and SHGB No. 314 and No. 150Menteng Atas with an area of
3,870 sqm and land Lot 5 with an area of 5,008 sqm see Notes 9 and 14. Until
December 31, 2013, BSU has withdrawn all the loan facility.
95