Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

4. Tes Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian. Tujuan tes untuk mengetahui peningkatan hasil tes pada materi KPK dan FPB. Tes tertulis berupa soal uraian sebanyak 5 soal disetiap evaluasi. Langkah pengerjaan soal cerita tersebut adalah dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab, dan jadi pada lembar jawab. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi: Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi No Evaluasi Kompetensi Dasar Indikator No Soa l 1. 1 2.3 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB 2.3.1 Menentukan faktor bilangan dengan faktorisasi prima. 1, 2, 3, 4, 5

2.3.2 Menentukan faktorisasi prima

untuk mencari KPK. 2 2.3 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB 2.3.1Menentukan faktor prima dan faktorisasi prima untuk mencari KPK. 1, 2, 3, 4, 5 2.3.2Menentukan faktorisasi prima untuk mencari FPB 3 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung, KPK dan FPB.

2.4.1 Menentukan FPB untuk

memecahkan masalah sehari- hari melalui soal cerita. 1, 2, 3, 4, 5

2.4.2 Menentukan KPK dalam

memecahkan masalah sehari- hari melalui soal cerita.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas. Menurut Sugiyono 2010: 173 suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo 1995:243 menyatakan bahwa validitas dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: a. Validitas Isi Content Validity Validitas isi adalah suatu tingkat kebenaran hal-hal yang mau diukur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Validitas Konstruk atau Konsep Concept or Construct Validity Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharunya menjadi isi. c. Validitas Kriteria Criterion Related Validity Validitas kriteria adalah validitas yang memperhatikan hubungan yang ada alat ukur dengan pengukur lain sebagai bahan pembanding. Penelitian ini menggunakan validitas rupa Face Validity dan validitas isiContent Validity, yang dilakukan melaui konsultasi dengan para ahli.

1. Validitas Rupa

Validitas Rupa Face Validity adalah validitas yang menunjukan apakah instrumen penelitian dari segi rupanya tampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen.

2. Validitas Isi

Validitas isi ContentValidity adalah Validitas isi berkaitan dengan kemmpuan suatu instrument mengukur isi konsep yang harus diukur. Instrumen yang terdiri dari kuesioner, soal evalusi, silabus, lembar Kerja Siswa dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan uji validitas oleh validator ahli. Para ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dua dosen dan guru. Hasil konsultasi dari ahli tersebut maka akan diperoleh skor kemudian skor tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan Acuan Penilaian PAP tipe I dengan skala 1-100. Patokan pada tabel 3.7 yang diadobsi dari Masidjo 1995: 153 yang akan digunakan sebagai patokan validasi instrumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.7 Kriteria Validasi Instrumen Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor Kategori 90 - 100 4,50-5,00 Sangat Layak 80 - 89 4,00-4,49 Layak 65 - 79 3,25-3,99 Cukup 55 - 64 2,75-3,24 Kurang layak 55 1,00-2,74 Sangat Kurang Layak 1. Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Validasi instrumen kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini diperoleh melalui expert judgement, yaitu dengan divalidasikan kepada tiga orang ahli yaitu guru kelas SD Kanisius Ganjuran, dan dua dosen. Hasil validasi lembar kuesioner secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 15. Setelah kuesioner kemampuan berpikir kritis dikonsultasikan atau divalidasi oleh tiga ahli tersebut, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas 4,55 Sangat Layak Dosen ahli 4,35 Layak Dosen ahli 4 Layak Rata-Rata 4,3 Layak Berdasarkan tabel 3.8 mengenai hasil validasi lembar kuesioner kemampuan berpikir kritis didapatkan hasil sebesar 4,3 dan termasuk dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini layak untuk digunakan. 2. Validitas Instrumen Hasil Belajar Instrumen hasil belajar dalam penelitian ini yang berupa 15 soal uraian juga telah melalui validasi oleh beberapa ahli expert judgement. Beberapa ahli selaku validator soal evaluasi dalam penelitian ini adalah guru kelas SD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kanisius Ganjuran dan dua dosen ahli di bidang matematika. Soal yang disusun berdasarkan kisi-kisi, dikonsultasikan kepada para ahli dengan pedoman penskoran pada lembar validasi dengan kriteria sesuai pada tabel 3.7. Hasil validasi soal evaluasi secara lengkap daat dilihat pada lampiran 12. Berikut adalah hasil dari validasi soal evaluasi: Tabel 3.9 Hasil Validasi Soal Evaluasi Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas 4,61 Sangat Layak Dosen ahli 4,45 Layak Dosen ahli 3,81 Cukup Layak Rata-Rata 4,29 Layak Berdasarkan tabel 3.9 mengenai hasil validasi soal evaluasi didapatkan hasil sebesar 4,29 dan termasuk dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga instrumen soal evaluasi dalam penelitian ini layak untuk digunakan. 3. Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yaitu. Perangkat pembelajaran yang telah disusun, kemudian dikonsultasikan dan divalidasi oleh ahli expert judgement. Hasil validasi perangkat pembelajaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Kriteria validasi rencana pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.7, hasil validasi rencana pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Hasil Validasi Silabus Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas 4,6 Sangat Layak Dosen ahli 4,5 Sangat Layak Dosen ahli 4,5 Sangat Layak Rata-Rata 4,5 Sangat Layak Berdasarkan tabel 3.10 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu silabus didapatkan hasil sebesar 4,53 dan termasuk dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Sangat Layak”. Sehingga silabus dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Tabel 3.11 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas 4,6 Sangat Layak Dosen ahli 4 Layak Dosen ahli 3,8 Cukup Layak Rata-Rata 4,1 Layak Berdasarkan tabel 3.11 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu RPP didapatkan hasil sebesar 4,1 dan termasuk dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga RPP dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Tabel 3.12 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa LKS Penilai Nilai yang Diperoleh Kategori Guru kelas 4.53 Sangat Layak Dosen ahli 4,51 Sangat Layak Dosen ahli 4,3 Layak Rata-Rata 4,44 Layak Berdasarkan tabel 3.12 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu LKS didapatkan hasil sebesar 4,44 dan termasuk dalam tingkat penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga LKS dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393