Seting Penelitian 1. Waktu Penelitian Persiapan Teknik Pengumpulan Data

Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK

B. Seting Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20152016, pada bulan Agustus 2015 sampai Desember 2015 semester ganjil tahun ajaran 20152016.

2. Tempat Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian di SD Kanisius Ganjuran yang berlokasi di Dusun Jogodayoh, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius ganjuran tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 30 siswa, 13 putra dan 17 putri. Perencanaan Siklus I Perencanaan Observasi Siklus 2 Observasi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Refleksi Hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran matematika dan materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual di SD Kanisius Ganjuran Bantul.

C. Persiapan

Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi permohonan ijin kepada kepala SD Kanisius Ganjuran untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut; melakukan observasi atau pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas IV sebagai gambaran kondisi siswa, guru, dan pembelajaran; dan mempersiapkan instrumen pengumpulan data penelitian. Tahap persiapan ini memungkinkan peneliti untuk menemukan permasalahan dan menentukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan terkait pembelajaran dalam kelas tersebut.

D. RencanaSetiap Siklus 1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi: a menentukan SK dan KD terkait tindakan yang akan diberikan, yaitu pada SK 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan pada KD 2.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil KPK dan faktor persekutuan terbesar FPB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitandengan KPK dan FPB, b mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP lampiran 3 dan 4, c menyusun lembar observasi, dan d menyusun instrumen penilaian pemahaman siswa. b. Pelaksanaan Pertemuan 1 2 JP i. Kegiatan Awal Pembelajaran diawali dengan salam, presensi dan doa bersama. Pelajaran diawali dengan permainan kelipatan angka “Happy Clap”. Guru menjelaskan aturan permainan kepada siswa, memulai permainan dan menghitung bilangan asli sampai 20. Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa kapan mereka bertepuk secara bersama-sama relating. ii. Kegiatan Inti Guru melakukan tanya jawab tentang permainan kelipatan angka dan menghubungkan permainan dengan materi ajar yaitu tentang kelipatan questioning, pembelajaran kontruktivisme. Community learning dengan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan sistem acak. Kelompok dibentuk secara acak agar siswa mampu bekerja dalam kelompok dengan anggotanya yang heterogen cooperating. Secara berkelompok siswa mencari kelipatan experiencing dua angka melalui media, pembelajaran dengan pemodelan. Guru menjelaskan tentang materi factor dari dua angka melaui pembagian, dengan contoh cerita singkat dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan faktor. Kemudian siswa kembali bekerja dalam kelompok untuk menemukan factor dari dua angka experiencing. Guru bersama siswa membahas LKS yang telah dikerjakan oleh siswa applying. Guru melakukan penilian yang sebenarnya berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. iii. Kegiatan Penutup Siswa merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, dengan menuliskan kesulitan dan kendala yang dihadapi apa saja dalam lembar refleksi. Setelah itu siswa diminta menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut. Guru memberikan tindak lanjut untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya trasfering. Pertemuan 1 2 JP i. Kegiatan Awal Guru membuka pelajaran dengan salam “selamat pagi” kepada siswa dan dengan berdoa sebagai kegiatan awal. Kemudian guru menggali pengetahuan awal questioning, siswa dengan permainan kelipatan angka sebagai dasar penyampaian tujuan pembelajaran relating. ii. Kegiatan Inti Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa dan kompetensi yang harus dicapai siswa serta pentingnya materi ajar. Community learning, siswa dibagi menjadi 6 kelompok kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian setiap siswa dibagikan lembar kerja berupa angka 1-100 untuk mencari bilangan prima, pembelajaran kontruktivisme. Setiap kelompok maju membacakan hasil pekerjaannya dan guru menjelaskan serta mengkonfirmasi jawaban siswa applying. Setiap siswa mengerjakan lembar kerja siswa secara mandiri, pembelajaran inkuiri. Guru bersama siswa membahas yang telah dikerjakan oleh siswa questioning. Guru melakukan penilian yang sebenarnya berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. iii. Kegiatan Penutup Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar refleksi. Guru memberikan tindak lanjut konfirmasi berupa pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Kemudian siswa mengisi lembar aksi. Kegiatan pembelajaran ditup dengan doa dan salam transfering. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh satu orang guru kelas dengan tujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran. Peneliti melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan untuk melihat hasil dan proses belajar siswa saat pembelajaran berlangsung. Melalui kegiatan pengamatan ini peneliti mampu mengamati secara langsung mengenai perkembangan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan pengamatan ini menggunakan lembar observasi d. Refleksi Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus yang pertama. Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi akhir, dan target ketuntasan siklus. Hasil yang diperoleh dalam siklus yang pertama ini digunakan sebagai acuan untuk siklus yang kedua.

2. Siklus II a. Perencanaan

Sama dengan yang dilakukan dalam siklus I, kegiatan perencanaan pada siklus II dilakukan dengan merancang dan menyiapkan perangkat pembelajaran, dan LKS. b. Pelaksanaan Pertemuan 1 2 JP i. Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran diawali salam, doa dan presensi. Kemudian guru bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan questioning yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari relating. ii. Kegiatan Inti Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa dan kompetensi yang harus dicapai siswa serta pentingnya materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ajar. Community learning, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok kembali cooperating mendapatkan gambar sebagai konsep KPK, pembelajaran konstruktivisme. Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai konsep KPK berdasarkan pengetahuan siswa melalui kegiatan mencoba menggunakan media, pembelajaran modelling. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai faktorisasi prima dengan menggunakan tabel dan pohon faktor untuk mencari KPK. Setelah siswa mengetahui cara menentukan KPK experiencing, siswa mengerjakan lembar kerja mengenai materi yang sudah dipelajari yang diberikan oleh guru secara berkelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan masing-masing kelompok di depan kelas. Guru bersama siswa melakukan percobaan dengan persoalan sehari-hari untuk membangun pemikiran siswa mengenai konsep FPB, pembelajaran inkuiri. Setelah siswa mengetahui cara menentukan FPB, siswa mengerjakan soal mengenai materi yang sudah dipelajari yang diberikan oleh guru secara berkelompok Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan masing-masing kelompok di depan kelas applying. Guru bersama siswa membahas yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru melakukan penilian yang sebenarnya berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. iii. Kegiatan Penutup Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar refleksi.Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan menginformasikan materi transfering yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Kemudian siswa mengisi lembar aksi. Kegiatan pembelajaran ditup dengan doa dan salam. Pertemuan 2 2 JP i. Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa dan presensi. Kemudian guru bertanya dengan pertanyaan questioning yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari relating. ii. Kegiatan Inti Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa dan kompetensi yang harus dicapai siswa serta pentingnya materi ajar. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru dan guru kembali menerangkan secara singkat tentang KPK dan FPB untuk mengulang ingatan siswa dalam permasalahan sehari-hari exsperincing, pembelajran tanya jawab. Siswa mendiskusikan soal yang diberikan oleh guru dan menuliskan hasil diskusi dalam lembar kerja siswa secara berkelompok, pembelajaran inkuiri. Perwakilan setiap kelompok membacakan hasil diskusinya applying. Siswa dan guru membahas dan menyimpulkan pembelajaran. iii. Kegiatan Penutup Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran dengan mengisi lembar refleksi.Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Siswa mengisi lembar aksi. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa dan salam transfering. c. Pengamatan Kegiatan pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi ini dilakukan peneliti dibantu guru, mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung. Melalui kegiatan pengamatan peneliti dapat mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran. Guru memberikan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan pada saat mengerjakan tugas selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Peneliti menganalisa hasil tindakan pada siklus yang kedua berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal-hal yang direfleksikan meliputi hambatan-hambatan dan kesulitan yang dialami pada saat melaksanakan pembelajaran; melakukan perbandingan skor antara kondisi awal dan kondisi akhir; menilai sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan indikator; membuat kesimpulan mengenai kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi di setiap siklus. Selain itu peneliti juga menyimpulakan peningkatan yang terjadi disetiap siklus dengan menerapkan pembelajaran kontesktual pada materi KPK dan FPB. Apabila dalam hasil penelitian ini masih perlu perbaikan, bisa menjadi masukan bagi penelitian yang selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah tindak lanjut dari penyusunan instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes dilakukan dengan pemberian sejumlah soal kepada siswa, sedangkan teknik nontes dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada siswa maupun guru. Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, sedangkan teknik nontes digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

1. Nontes

a. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses pengumpulan informasi secara kontak langsung atau tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi yang dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula Margono, 2003: 165. b. Kuisioner Teknik pengumpulan data kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan kuisioner atau angket, kuesioner atau angket adalah alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual Zainal Arifin, 2010: 166. Kuesioner dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa. Antara lain: menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan, keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Kuisioner dilakukan di akhir siklus sehingga dapat digunakan untuk mengukur berpikir kritis. c. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian Margono, 2010: 255. Senada dengan pendapat tersebut Trianto, 2010: 266-267, mengartikan observasi sebagai pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, bahkan pengecapan untuk memperoleh data. Jadi, observasi merupakan dilakukan dengan mengamati secara sistematis suatu objek untuk memperoleh data. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran aktivitas siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di kelas. Cara pencatatan hasil observasi menggunakan lembar observasi untuk merekam aktivitas siswa saat observasi oleh pengamat. Hal-hal yang dicatat dalam lembar observasi berupa skor yang menggambarkan aktivitas siswa, yang disesuaikan dengan kriteria berdasarkan indikator berpikir kritis. Pencatatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh teman sejawat ketika kegiatan belajar berlangsung.

2. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan stimulus yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor yang berupa angka Margono, 2003: 170. Tes berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya untuk mengukur pengetahuan, kererampilan, dan kemampuan dari subyek penelitian. Tes yang digunakan berupa soal uraian dalam bentuk soal cerita pada siklus 1, siklus 2 dan sklus akhir. Tujuan dari penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur berpikir kritis siswa tentang KPK dan FPB, dan mengukur hasil belajar siswa.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatakan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelas VA pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

3 17 366

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393