Berdasarkan tabel 3.10 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu silabus didapatkan hasil sebesar 4,53 dan termasuk dalam tingkat
penguasaan kompetensi kategori “Sangat Layak”. Sehingga silabus dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Tabel 3.11 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Penilai Nilai yang Diperoleh
Kategori Guru kelas
4,6 Sangat Layak
Dosen ahli 4
Layak Dosen ahli
3,8 Cukup Layak
Rata-Rata 4,1
Layak
Berdasarkan tabel 3.11 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu RPP didapatkan hasil sebesar 4,1 dan termasuk dalam tingkat
penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga RPP dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Tabel 3.12 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa LKS
Penilai Nilai yang Diperoleh
Kategori Guru kelas
4.53 Sangat Layak
Dosen ahli 4,51
Sangat Layak Dosen ahli
4,3 Layak
Rata-Rata 4,44
Layak
Berdasarkan tabel 3.12 mengenai hasil validasi perangkat pembelajaran yaitu LKS didapatkan hasil sebesar 4,44 dan termasuk dalam tingkat
penguasaan kompetensi kategori “Layak”. Sehingga LKS dalam penelitian ini sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian Sanjaya, 2006: 117. Data yang diperoleh pada proses penelitian dengan
menggunakan instrumen, diolah secara sistematis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian
yaitu menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data kemampuan berpikir kritis yang diamati pada saat pembelajaran
berlangsung. Teknik analisis data secara kuantitatif berupa data hasil evalusi siswa yang diperoleh melalui soal evaluasi.
Data-data yang telah diproses dapat untuk melihat peningkatan yang terjadi di setiap siklus. Perubahan dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil
sebelum diberi tindakan dan sesudah diberikan tindakan yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas VA SD
Kanisius Ganjuran pada materi KPK dan FPB.
1. Analisis Hasil belajar Siswa
Peneliti menggunakan tes evaluasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan bentuk soal uraian sebanyak 15 soal uraian.
Sesudah soal diujikan disetiap akhir siklus dan evaluasi akhir dengan menggabungkan siklus 1 dan siklus 2, hasil nilai setiap siswa dimasukkan
ke dalam tabel dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a.
Menentukan penskoran tes evaluasi. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan skor disetiap nomornya.
Setiap nomor mempunyai skor yang berbeda dan disesuaikan dengan tingkat kesukaran soal.
b. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus:
NA = x 100
c. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan menggunakan rumus:
Mean = d.
Perhitungan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus: Presentase =
x 100 e.
Membandingkan persentase evaluasi antar siklus untuk mengetahui terjadi peningkatan atau tidak.
f. Menghitung kenaikan hasil belajar siswa antar siklus, apakah terjadi
peningkatan secara signifikan atau tidak dilihat dari persentase ketuntasan maupun rata-rata kelas.
2. Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen kuesioner dan observasi. Perhitungan pengolah data hasil instumen, peneliti
menggunakan kriteria dari PAP tipe 1 Masidjo, 1995: 153 sebagai berikut:
Tabel 3.13 PAP tipe I Tingkat Penguasaan
Kompetensi Kriteria
90 - 100 Sangat Kritis
80 - 89 Kritis
65 - 79 Cukup Kritis
55 - 64 Tidak Kritis
55 Sangat Tidak Kritis
Berdasarkan tabel 3.13 siswa yang dianggap mampu berpikir kritis adalah siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup kritis. Hasil instrumen
dihitung melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Kuesioner Lembar kuesioner berpikir kritis terdiri dari 20 butir pernyataan
favorable dan pernyataan unvavorable. Setiap item pertanyaan dapat dihitung mengunakan perhitungan sebagai berikut:
1 Menghitung penskoran dengan cara menjumlahkan seluruh skor pada
setiap indikator. 2
Menghitung skor rata-rata dan nilai setiap indikator.
3 Rata-rata yang telah diperoleh kemudian dikonversikan menjadi nilai
kemampuan berpikir kritis, dengan cara:
Skor maksimal = jumlah pernyataan kuesioner setiap indikator x 5 skala kuesioner
4 Menghitung rentang skor setiap tingkat kriteria dengan cara:
a. Memasukkan hasil kuesioner setiap siswa perindikator.
b. Mencari jumlah skor yang diperoleh dari setiap siswa dalam
indikator.
X 100
c. Jumlah skor siswa yang diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam
kriteria dari PAP tipe 1 dengan sedikit modifikasi Masidjo, 1995: 153 berikut:
Indikator 1 Indikator 1 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4x5= 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}.
Tabel 3.14 Kriteria Indikator 1
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 18 - 20
Sangat Kritis 80
– 89 16 - 17,8
Kritis 65
– 79 13 - 15,8
Cukup kritis 55
– 64 11 - 12,8
Tidak kritis 55
4 - 10,8 Sangat tidak kritis
Indikator 2 Indikator 2 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2x5= 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}.
Tabel 3.15 Kriteria Indikator 2
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis 55
– 64 5,5 - 6,4
Tidak kritis 55
0 - 5,4 Sangat tidak kritis
Indikator 3 Indikator 3 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}
Tabel 3.16 Kriteria Indikator 3
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis 55
– 64 5,5 - 6,4
Tidak kritis 55
2 - 5,4 Sangat tidak kritis
Indikator 4 Indikator 4 terdiri 6 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 30. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 6 x 5 = 30 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}.
Tabel 3.17 Kriteria Indikator 4
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 27 - 30
Sangat Kritis 80
– 89 24 - 26,7
Kritis 65
– 79 19,5 - 23,7
Cukup kritis 55
– 64 16,5 - 19,2
Tidak kritis 55
6 - 16,2 Sangat tidak kritis
Indikator 5 Indikator 5 terdiri 2 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 10. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 2 x 5 = 10 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}.
Tabel 3.18 Kriteria Indikator 5
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 9 - 10
Sangat Kritis 80
– 89 8 - 8,9
Kritis 65
– 79 6,5 - 7,9
Cukup kritis
55 – 64
5,5 - 6,4 Tidak kritis
55 2 - 5,4
Sangat tidak kritis
Indikator 6 Indikator 6 terdiri 4 pernyataan pada kuesioner, didapatkan
skor maksimal sebesar 20. Skor maksimal tersebut didapatkan dari 4 x 5 = 20 {jumlah pernyataan dikalikan 5 jumlah respon}.
Tabel 3.19 Kriteria Indikator 6
Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang Skor
Keterangan 90
– 100 18 - 20
Sangat Kritis 80
– 89 16 - 17,8
Kritis 65
– 79 13 - 15,8
Cukup kritis 55
– 64 11 - 12,8
Tidak kritis 55
4 - 10,8 Sangat tidak kritis
Keseluruhan indikator Indikator 1 sampai dengan indikator 6 kemudian dibuat skor
secara keseluruhan. Skor keseluruhan kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.20 sebagai berikut:
Tabel 3.20 Kriteria Keseluruhan Indikator Tabel Penguasaan
Kompetensi Rentang Skor
Keterangan
90 - 100 90
– 100 Sangat kritis
80 – 89
80 – 89
Kritis 65 - 79
65 – 79
Cukup kritis 55
– 64 55 - 64
Tidak kritis 55
55 Sangat tidak kritis
5 Menghitung persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis.
2. Observasi Kemampuan berpikir kritis
Lembar observasi terdiri dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, dan setiap indikator memuat 3 skala penilaian. Peneliti
menggunakan rata-rata setiap indikator, rata-rata secara keseluruhan, dan persentase secara keseluruhan untuk mengitung data hasil obeservasi.
Perhitungan setiap indikator dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Rata-Rata Seluruh Siswa
2 Mencari rata-rata keseluruhan siklus I yang diperoleh setiap siswa.
3 Rata-rata keseluruhan pada siklus I dimasukkan ke dalam kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.21 Kriteria Rata-Rata Observasi Secara Keseluruhan
Tabel Penguasaan Kompetensi
Rentang Skor Keterangan
90 – 100
2,7 – 3
Sangat kritis 80
– 89 2,4 - 2,67
Kritis 65
– 79 1,95 - 2,37
Cukup kritis 55
– 64 1,65 - 1,92
Tidak kritis 55
0 - 1,63 Sangat tidak kritis
4 Mencari rata-rata secara keseluruhan siklus II yang diperoleh dari
setiap siswa. 5
Rata-rata secara keseluruhan pada siklus II dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada tabel 3.21
b. Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis
1 Rata-rata setiap siswa dimasukkan ke dalam kriteria sesuai pada
tabel 3.20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Menghitung jumlah siswa yang dianggap mampu berpikir kritis
minimal cukup kritis. 3
Mencari persentase siswa yang dianggap mampu berpikir ktiris cukup kritis dengan cara:
Persentase = x 100
I. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan soal evaluasi di
akhir siklus dan evaluasi akhir yang merupakan gabungan siklus 1 dan siklus 2. Hasil dari setiap siklus digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan
hasil belajar siswa. Sedangkan kemampuan berpikir kritis dengan kuesioner yang telah diolah sehingga dapat diketahui adanya peningkatan dari kondisi awal ke
akhir siklus 2. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran matematika SD Kanisius Ganjuran adalah 70. Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM tersebut didapatkan dari kriteria penetapan KKM yaitu kompleksitas, daya dukung, tingkat kemampuan rata-rata. Peneliti menaikkan KKM dari 70 menjadi
75 pada siklus 1, siklus 2 menjadi 77, dan evaluasi akhir menjadi 80. Indikator keberhasilan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.22 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar
No Indikator
KondisiAwal Target Akhir Siklus
Keterangan 1
2 Akhir
1 Rata-rata kelas 66,50
75 80
85 Jumlah nilai seluruh siswa
dibagi jumlah siswa 2
Persentase jumlah siswa
yang tuntas 50,40
60 70
80 Jumlah siswa yang tuntas
dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
Berdasarkan tabel 3.22 menunjukkan skor rata-rata hasil belajar siswa pada kondisi awal 66,50 dengan target pencapaian evaluasi 1 sebesar 75, evalusi 2
sebesar 80, dan evaluasi akhir adalah 85. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 50,40 dengan target pencapaian
siklus I sebesar 60, target pencapain siklus II sebesar 70 dan target pencapaian evaluasi akhir yang merupakan evaluasi gabungan siklus 1 dan siklus 2 adalah
sebesar 80. Target ditentukan melalui diskusi peneliti dengan guru kelas IV.
Tabel 3.23 Indikator Keberhasilan Kemampuan Berpikir Kritis Keseluruhan No
Indikator Kondisi
Awal Target
Keterangan
1 Nilai Rata-rata kemampuan
berpikir kritis 61,93
80,58 Skor rata-rata dibagi skor
maksimal dikali 100 2
Persentase siswa 40
83,33 Jumlah siswa yang minimal
cukup kritis dibagi seluruh siswa dikali 100
Berdasarkan tabel 3.23 menunjukan, rata-rata nilai berpikir kritis pada kondisi awal 61,93 meningkat menjadi 80,58 di kondisi akhir. Sedangkan
persentase siswa pada kondisi awal sebesar 40 meningkat menjadi 83,33 di kondisi akhir.
J. Jadwal Penelitian