serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya untuk mengukur pengetahuan, kererampilan, dan kemampuan dari subyek penelitian. Tes yang
digunakan berupa soal uraian dalam bentuk soal cerita pada siklus 1, siklus 2 dan sklus akhir. Tujuan dari penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur
berpikir kritis siswa tentang KPK dan FPB, dan mengukur hasil belajar siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data hasil penelitian Trianto, 2010: 263. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa non tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan tes yang digunakan untuk
melihat hasil belajar. Instrumen non tes dalam bentuk lembar wawancara dan kuisioner, sedangkan instrumen tes yang digunakan merupakan soal uraian.
1. Wawancara
Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur terbuka. Dalam penelitian ini, peneliti hendak mengumpulkan informasi tentang
kemampuan berpikir kritis siswa saat mengikuti pembelajaran kontektual. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV. SD Kanisius Ganjuran Bantul
untuk mengetahui pendekatan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas dan untuk untuk mengetahui
permasalahan pada materi matematika yang mempunyai hasi belajar dan kemampuan berpikir kritis yang rendah.
Pedoman wawancara disusun guna mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara. Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti
dapat dilihat pada tabel: 3.1.
Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran
No Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1
Bagaimana proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas IV? 2
Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar Matematika di kelas IV? 3
Apakah selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika? 4
Apakah siswa diajak untuk melakukan percobaan dengan media yang digunakan pada saat pelajaran Matematika?
5 Apakah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Matematika?
6 Apa yang membuat siswa merasa kesulitan dalam menerima pelajaran Matematika?
7 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika?
8 Apa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Matematika?
9 Bagaimana strategi pembelajaran Matematika yang digunakan untuk mengatasi
rendahnya hasil belajar siswa? 10
Apakah pernah menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran Matematika?
Tabel 3.1 menjelaskan pedoman wawancara yang digunakan peneliti
untuk mengetahui proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Peneliti menggunakan pedoman untuk melakukan
wawancara mengenai kemampuan berpikir kritis siswa yang ditujukan untuk guru kelas IV indikator sesuai halaman 16. Pedoman wawancara
kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No Indikator
Pedoman Wawancara 1.
Memecahkan masalah Apakah siswa terus berusaha untuk menemukan
jawaban yang benar ketika menemui kesulitan? Apakah siswa menggunakan cara atau alternatif
lain untuk mengerjakan soal? Apakah siswa mampu menyelesaikan masalah
dengan cara yang sistematis?
2. Mampu bertanya
Seperti apakah bentuk pertanyaan siswa ketika menemui kesulitan?
3. Membuat kesimpulan
Apakah siswa mampu menceritakan materi yang sudah dipelajari?
Apakah siswa mampu menceritakan proses dalam mencari jawaban?
4. Mengalisis Argumen
Apakah siswa suka berdiskusi ketika bekerja dalam kelompok?
5. Menjawab pertanyaan
Apakah siswa memikirkan kebenaran jawaban terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari
guru? 6.
Keterampilan mengevaluasi dan
menilai hasil
dari pengamatan.
Apakah siswa senang mengkoreksi di jawaban terlebih dahulu sebelum mengumpulkannya?
Apakah siswa senang melakukan pembuktian jawaban
dengan menggunakan
media pembelajaran?
2. Lembar Kuesioner kemampuan berpikir kritis
Lembar kuisioner kemampuan berpikir kritis diisi oleh setiap siswa di akhir pelaksanaan siklus. Selain kuisioner. Kisi-kisi kuisioner kemampuan
berpikir kritis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuisioner Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
No Indikator Berpikir Kritis
Pernyataan Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Menganalisis argumen
2 2
4 2
Mampu bertanya 1
1 2
3 Mampu menjawab pertanyaan
1 1
2 4
Memecahkan masalah 3
3 6
5 Membuat kesimpulan
1 1
2 6
Keterampilan mengevaluasi
dan menilai hasil dari pengamatan.
2 2
4 Total
20
Pernyataan kuesioner terdiri dari pernyataan positif favorabel dan pernyataan negatif unfavorabel. Siswa memberikan checklist pada
jawaban yang disediakan. Arikunto 2010: 180 berpendapat bahwa kuesioner yang sudah diisi siswa, dihitung menggunakan skala likert 1-5.
Skala disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan. cara pensekoran, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran
Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S
R TS
STS favorable
5 4
3 2
1 unfavorable
1 2
3 4
5
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran kemampuan berpikir kritis siswa saat pembelajaran berlangsung dengan indikator sesuai
halaman 16. Observasi dilakukan saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di kelas. Berikut merupakan pedoman observasi mengenai
kemampuan berpikir kritis:
Tabel 3.5 Pedoman Observasi Mengenai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No
Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis Skala Skor
3 2
1
1 Menganalisis
Argumen Sering menganalisis
argumen ketika
bekerja dalam
kelompok. Jarang menganalisis
argumen ketika
bekerja dalam
kelompok. Tidak
pernah menganalisis
argumen ketika
bekerja dalam
kelompok 2
Mampu bertanya
Bentuk pertanyaan menunjukkan
kemampuan berpikir kritis.
Bentuk pertanyaan
kurang menunjukkan kemampuan berpikir
kritis. Tidak mengajukan
pertanyaan.
3 Mampu
menjawab pertanyaan
Jawaban sesuai
dengan pertanyaan dan disertai dengan
langkah pengerjaan. Jawaban
sesuai dengan
pertanyaan, namun tanpa disertai
dengan langkah
pengerjaan, atau
dengan langkah yang kurang tepat.
Jawaban tidak
sesuai.
4 Memecahkan
masalah Memecahkan
masalah dengan
langkah yang
sistematis tanpa
bantuan guru. Memecahkan
masalah dengan
langkah yang
sistematis dengan
bantuan guru. Penyelesaian
masalah tanpa
menyertakan langkah
yang sistematis.
5 Menuliskan
kesimpulan Kesimpulan ditulis
dengan benar sesuai dengan materi yang
telah dipelajari. Kesimpulan
ditulis namun tidak sesuai
dengan materi yang telah dipelajari.
Tidak menuliskan kesimpuan .
6 Keterampilan
mengevaluasi dan menilai
hasil pengamatan.
Sering mengevaluasi dan
menilai hasil
pengamatan. Jarang mengevaluasi
dan menilai
hasil pengamatan.
Tidak melakukan mengevaluasi dan
menilai hasil
pengamatan.
4. Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian. Tujuan tes untuk mengetahui peningkatan hasil tes pada materi KPK dan FPB. Tes tertulis
berupa soal uraian sebanyak 5 soal disetiap evaluasi. Langkah pengerjaan soal cerita tersebut adalah dengan menuliskan diketahui, ditanyakan, jawab,
dan jadi pada lembar jawab. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi:
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi
No Evaluasi
Kompetensi Dasar Indikator
No Soa
l
1. 1
2.3 Menggunakan
faktor prima untuk menentukan KPK
dan FPB 2.3.1 Menentukan faktor bilangan
dengan faktorisasi prima. 1, 2,
3, 4, 5
2.3.2 Menentukan faktorisasi prima
untuk mencari KPK. 2
2.3 Menggunakan
faktor prima untuk menentukan KPK
dan FPB 2.3.1Menentukan faktor prima dan
faktorisasi prima untuk mencari KPK.
1, 2, 3, 4,
5 2.3.2Menentukan faktorisasi prima
untuk mencari FPB 3
2.4 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
operasi hitung,
KPK dan FPB.
2.4.1 Menentukan FPB untuk
memecahkan masalah sehari- hari melalui soal cerita.
1, 2, 3, 4,
5
2.4.2 Menentukan KPK dalam
memecahkan masalah sehari- hari melalui soal cerita.
G. Teknik Pengujian Instrumen