Operasi dan Pemeliharaan Pusat Listrik Tenaga Gas PLTG 1. Prinsip Kerja

182 Pembangkitan Tenaga Listrik Oleh karena itu, bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam-logam tersebut di atas melebihi batas tertentu. Kebanyakan pabrik pembuat turbin gas mensyaratkan bahan bakar dengan kandungan logam kalium, vanadium, dan natrium tidak boleh melampaui 1 part per mill rpm. Di Indonesia, BBM yang bias memenuhi syarat ini hanya minyak Solar, High Speed Diesel Oil, atau yang sering disebut minyak HSD yang disediakan oleh PERTAMINA. Sedangkan BBG umummya dapat memenuhi syarat tersebut di atas.

2. Operasi dan Pemeliharaan

Dari segi operasi, unit PLTG tergolong unit yang masa start-nya pendek, yaitu antara 15-30 menit, dan kebanyakan dapat di-start tanpa pasokan daya dari luar black start, yaitu menggunakan mesin diesel sebagai motor start. Dari segi pemeliharaan, unit PLTG mempunyai selang waktu pemeliharaan time between overhaul yang pendek, yaitu sekitar 4.000- 5.000 jam operasi. Makin sering unit mengalami start-stop, makin pendek selang waktu pemeliharaannya. Walaupun jam operasi unit belum mencapai 4.000 jam, tetapi jika jumlah startnya telah mencapai 300 kali, maka unit PLTG tersebut harus mengalami pemeriksaan inspeksi dan pemeliharaan. Saat dilakukan pemeriksaan, hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bagian-bagian yang terkena aliran gas hasil pembakaran yang suhunya mencapai 1.300 C, seperti: ruang bakar, saluran gas panas hot gas path,dan sudu-sudu turbin. Bagian-bagian ini umumnya mengalami kerusakan retak sehingga perlu diperbaiki dilas atau diganti. Proses start-stop akan mempercepat proses kerusakan keretakan ini, karena proses start-stop menyebabkan proses pemuaian dan pengerutan yang tidak kecil. Hal ini disebabkan sewaktu unit dingin, suhunya sama dengan suhu ruangan sekitar 30 C sedangkan sewaktu operasi, akibat terkena gas hasil pernbakaran dengan suhu sekitar 1.300 C. Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, ada unit PLTG yang boleh dibebani lebih tinggi 10 dari nilai nominalnya selama 2 jam, yang dalam bahasa Inggris disebut peak operation. Apabila dilakukan peak operation, maka hal ini harus diperhitungkan dengan pemendekan selang waktu antara inspeksi, karena peak operation menambah keausan yang terjadi pada turbin gas sebagai akibat kenaikan suhu operasi. Di unduh dari : Bukupaket.com Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 183 Dari segi masalah lingkungan, yang perlu diperhatikan adalah masalah kebisingan, yangan sampai melampaui ketentuan yang dibolehkan. Seperti halnya pada PLTU, masalah instalasi bahan bakar, baik apabila digunakan BBM maupun apabila digunakan BBG, perlu mendapat perhatian khusus dari segi pengamanan terhadap bahaya kebakaran. Dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, unit PLTG tergolong unit termal yang efisiensinya paling rendah, yaitu berkisar antara 15-25. Dalam perkembangan penggunaan unit PLTG di PLN, akhir-akhir ini digunakan unit turbin gas aero derivative, yaitu turbin gas pesawat terbang yang dimodifikasi menjadi turbin gas penggerak generator. Keuntungan dan pemakaian Unit aero derivative, yaitu didapat unit yang dimensinya lebih kecil dibanding unit Stationer daya yang sama. Di samping itu, harga unit bisa lebih murah karena intinya turbin sama dengan turbin pesawat terbang misalnya, biaya pengembangan telah terserap oleh harga jual turbin gas pesawat terbangnya. bagaimana kinerjanya masih perlu pengamatan di lapangan.

3. Pendinginan