198
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar III.41 memperlihatkan schematic diagram binary system . Fluida panas bumi air dari dalam tanah dialirkan ke Heat exchanger penukar
kalor untuk memanaskan fluida organik 1 dan dipompakan kembali kedalam tanah Reinjection didalam penukar kalor terjadi pertukaran
kalor antara fluida panas bumi dengan fluida organik, sehingga diperoleh uap Superheated untuk menggerakkan turbin dengan rankin tertutup dan
selanjutnya dikondensasikan didalam Surface condensor dan kondensat dipompakan kembali ke heat excharger kondensor didinginkan oleh air
reinjeksikan ke dalam tanah bersama-sama dengan fluida panas bumi yang keluar dari Heat exchanger.
F. Pusat Listrik Tenaga Diesel PLTD
1. Prinsip Kerja
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Untuk menyalakan listrik di daerah baru umumnya digunakan PLTD oleh PLN.
Di lain pihak, jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan tenaga listrik yang menggunakan PLTD tidak
ekonomis lagi sehingga harus dibangun Pusat Listrik lain, seperti PLTU atau PLTA. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas 100
Gambar III. 41
PLTP Siklus Binary
Injection Well Production Well
Heat Exchanger
Generator Turbine
Conderser Cooling
Tower
Di unduh dari : Bukupaket.com
Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik
199 MW akan tidak ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat Unit
PLTD yang terbesar di pasaran sekitar 12,5 MW. Gambar III.42 menggambarkan prinsip kerja mesin diesel 4-langkah, dan
Gambar III.43 prinsip kerja mesin diesel 2-langkah. Secara teoretis, mesin diesel 2-langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik
yang sama dibandingkan dengan mesin diesel 4-langkah, dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada
mesin diesel 2-langkah terdapat 1 kali langkah tenaga untuk setiap 2 langkah atau setiap 1 putaran, sedangkan pada mesin diesel
4-langkah, langkah tenaga terjadi langkah setiap 4 langkah atau setiap 2 putaran. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya
yang di dapat pada mesin diesel 2 Langkah tidak tercapai hanya sekitar 1,8 kali. Hal ini disebabkan karena proses pembilasan ruang bakar
silinder mesin diesel 2-langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4-langkah sehingga proses pembakarannya tidak sesempurna seperti
pada mesin diesel 4-langkah. Karena proses pembakaran ini, maka efisiensi mesin diesel
2 langkah tidak bisa sebaik efisiensi mesin diesel 4-langkah. Pemakaian bahan bakarnya lebih boros.
Mesin diesel 2-langkah lebih cocok digunakan pada keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api
atau pada kapal laut. Mesin ini disebut sebagai mesin diesel 2-langkah karena dalam setiap langkahnya terjadi satu kali langkah bertenaga
dengan dorongan gas hasil ledakanpembakaran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
200
Pembangkitan Tenaga Listrik
2. Pengaruh Jumlah Putaran