Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
45 Dengan cara ini fleksibilitas pengoperasian bertambah terutama sewaktu
menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem.
Gambar II.31
Pusat pembangkit listrik dengan rel ganda menggunakan PMT tunggal
Sebagian dari unit pembangkit atau beban dapat dihubungkan ke rel 1 dan lainnya ke rel 2. Apabila salah satu unit pembangkit atau salah satu
beban akan dipindah rel, terlebih dahulu PMT-nya harus dibuka, selanjutnya disusul pembukaan PMS rel yang akan dilepas, baru
memasukkan PMS rel yang dituju, urutannya tidak boleh dibalik. Apabila terbalik, maka akan terjadi hubungan paralel antara rel 1 dan rel 2 yang
belum tentu sama tegangannya dan berbahaya. Setelah selesai melakukan pemindahan posisi PMS, PMT dimasukkan. Untuk unit
pembangkit, pemasukan PMT harus melalui proses sinkronisasi.
Proses pemindahan beban dari rel satu ke rel lainnya memerlukan pemadaman, yaitu saat PMT dibuka. Pemindahan beban atau unit
pembangkit dari salah satu rel ke rel lainnya dalam prakteknya dapat terjadi, misalnya karena ada kerusakan yang memerlukan pemadaman
rel pada saat perbaikan.
3. Pusat pembangkit listrik dengan dua PMT
Rel ganda dengan dua PMT sama seperti rel ganda dengan satu PMT, tetapi semua unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau dua-
duanya melalui PMT sehingga fleksibilitasnya lebih baik tinggi. Pusat pembangkit listrik dengan rel ganda menggunakan dua PMT PMT
Ganda ditunjukkan pada Gambar II.32. Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa
pemadaman, karena dengan adanya 2 buah PMT masing-masing satu PMT untuk setiap rel pemindahan beban dilakukan dengan menutup rel
yang dituju, kemudian membuka PMT rel yang dilepas. Rel 1 dan rel 2
Di unduh dari : Bukupaket.com
46
Pembangkitan Tenaga Listrik
tegangannya sama, baik besarnya maupun phasanya, setelah itu PMT harus masuk.
Gambar II.32
Pusat pembangkit listrik dengan rel ganda menggunakan dua PMT PMT Ganda
4. Rel dengan PMT 1½
Rel dengan PMT 1½ adalah rel ganda dengan 3 buah PMT di antara dua rel. Jika rel-rel diberi identifikasi sebagai rel A dan rel B, maka PMT yang
dekat dengan rel A diberi identifikasi sebagai PMT A
1
, PMT A
2
, dan seterusnya.
PMT yang dekat rel B diberi identifikasi sebagai PMT B
1
, PMT B
2
, dan seterusnya. PMT yang di tengah disebut PMT diameter dan diberi
identifikasi sebagai PMT AB
1
, PMT AB
2
, dan seterusnya. Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-titik yang letaknya
antara PMT A dengan PMT B dan pada titik-titik yang letaknya antara PMT B dengan PMT AB seperti ditunjukkan pada Gambar II.33.
Dibandingkan dengan rel-rel sebelumnya, rel dengan PMT 1½ ini memiliki keandalan paling tinggi.
Jika rel A mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor A beserta PMS-nya, daya tetap dapat disalurkan secara
penuh. Jika rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor B beserta PMS-nya, daya tetap dapat disalurkan secara
penuh.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
47 Apabila rel A dan Rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua
PMT bernomor A dan PMT bernomor B beserta PMS-nya, daya tetap bisa disalurkan walaupun dengan fleksibilitas pembebanan yang
berkurang.
Gambar II.33
Pusat pembangkit listrik dengan rel ganda menggunakan PMT 1½
Pelepasan tegangan sebuah instalasi yang terhubung ke rel dengan PMT 1½ mengharuskan pembukaan dua buah PMT beserta PMS-nya, yaitu
PMT rel dan PMT diameternya. Misalnya untuk unit pembangkit No. 1 terhubung ke rel B melalui PMT B
1
, maka untuk pembebasan tegangannya, yang harus dibuka adalah PMT
B
1
dan PMT AB
1
beserta PMS-nya. Pada pusat pembangkit dengan kapasitas daya listrik kecil sampai
dengan daya ±50 MW menggunakan tegangan rel di bawah 70 kV, digunakan rel dalam bangunan gedung tertutup atau dalam lemari yang
disebut kubikel.
Pada pusat-pusat listrik besar di atas 50 MW, rel umumnya dipasang di ruangan terbuka. Jika pusat listrik dibuat di dalam kota untuk menghemat
pemakaian tanah dapat digunakan rel dalam tabung gas SF
6
dan jarak konduktor rel dapat diperkecil untuk menghemat pemakaian tanah.
Semua generator dan saluran yang ada dalam pusat listrik dihubungkan ke rel, maka gangguan di rel akan berakibat luas. Konstruksi rel harus
cermat dan benar supaya dapat meminimalisasi terjadinya gangguan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
48
Pembangkitan Tenaga Listrik
C .
Saluran Kabel antara Generator Sinkon 3 Phasa dan Rel
1. Perlindungan saluran kabel antara generator dan rel dilakukan menggunakan kabel yang diletakkan pada saluran khusus dalam
tanah dan jika berada di atas tanah diletakkan pada rak penyangga kabel yang melindungi kabel secara mekanis.
Perlindungan mekanis tersebut untuk mencegah kerusakan kabel dan dapat menimbulkan gangguan. Gangguan pada kabel antara
generator dengan rel dapat merusak generator.
Kerusakan pada generator tidak dikehendaki karena memerlukan biaya perbaikan mahal dan waktu perbaikannya lama sehingga dapat
menimbulkan pemadaman pasokan daya listrik.
2. Cara memasang kabel saluran Antara generator pembangkit dengan rel terdapat transformator arus
dan transformator tegangan untuk keperluan pengukuran dan proteksi. Gambar II.34 menunjukkan saluran antara generator dan rel
menggunakan kabel Setelah melalui transformator arus dan transformator tegangan, kabel
dihubungkan ke saklar tanpa pemutus tenaga PMT dan saklar pemisah PMS sebelum dihubungkan ke rel.
Gambar II.34
Saluran antara generator dan rel Keterangan:
TA : Transformator Arus TT : Transformator Tegangan
PMS : Saklar PemisahDisconnecting Switch DS PMT : Pemutus Tenaga Circuit Breaker
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
49 Kabel yang digunakan adalah kabel 1 phasa berjumlah 3 buah kabel.
Tujuannya memudahkan pemasangan, terutama adanya transformator arus dan transformator tegangan serta memudahkan dalam perbaikan
jika terjadi kerusakan pada kabel tersebut.
Titik netral dari generator dihubungkan membentuk hubungan bintang. Untuk generator kecil dengan kapasitas di bawah 5 MVA, titik netral
generator tidak ditanahkan.
Untuk generator yang lebih dari 5 MVA, dianjurkan melakukan pentanahan titik netral generator melewati tahanan, kumparan, atau
transformator kecil transformator distribusi untuk proteksi.
Dalam melakukan pentanahan, digunakan kabel serupa dengan kabel yang menghubungkan generator dengan rel. Dalam prakteknya, khusus
generator besar di atas 10 MVA dilakukan pencabangan untuk memberi daya ke transformator pemakaian sendiri.
Pencabangan pada saluran antara generator dan rel harus dihindari dan jika sangat diperlukan pelaksanaannya, dengan membuat rel kecil dalam
ruang khusus dan sebaiknya dihindari karena akan menimbulkan arus gangguan yang besar karena letaknya dekat dengan generator dan dapat
menimbulkan kerusakan fatal karena generator tidak dapat berproduksi.
D. Jenis-jenis Saklar Tenaga 1. Fungsi saklar