Bahan Bakar Gas Bahan Bakar

222 Pembangkitan Tenaga Listrik Sumber Djiteng Marsudi, hal. 138 Kandungan Hidrokarbon Minyak Mentah Aromatis Nephthane Methane Basis Kimia Minyak Solar Destilasi 1. Minyak Mentah dari Dossor 12,4 62,1 25,5 Methane -Nephthane 2. Minyak Parafin dari Grozny 13,5 47,6 38,9 Methane -Nephthane 3. Minyak Ringan dari Bibi Eibat 27,4 58.2 114,4 Aromatic -Nephthane Sumber Djiteng Marsudi, hal. 138

3. Bahan Bakar Gas

Bahan bakar gas 1313G yang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik umumnya gas bumi, yaitu gas yang didapat dari dalam bumi yang berasal dari kantong gas yang hanya berisi gas yang dalam bahasa Inggris disebut natural gas, atau dari kantong gas yang ada di atas kantong minyak yang dalam bahasa Inggris disebut petroleum gas lihat Gambar III.61 A dan Gambar III.61 B. Tabel III.3 Struktur molekul hydrocarbon aliphatic Tabel III.4. Komposisi BBM Diesel Produk Soviet Menurut Tolstov Di unduh dari : Bukupaket.com Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 223 Bahan bakar cair dan bahan bakar gas adalah sama-sama persenyawaan hidrokarbon. Hanya saja gas dalam keadaan normal artinya pada sulm dan tekanan udara bebas berada dalam fase gas karena titik didihnya yang juga titik embunnya berada jauh di bawah O C. Agar dapat dengan mudah diangkut dalam jarak yang jauh, ada gas yang dicairkan dalam bejana bertekanan finggi seperti liquefied natural gas LNG dan elpiji liquefied petroleum gas LPG. Gas elpiji dalam tabung banyak digunakan sebagai bahan bakar keperluan rumah tangga di Indonesia. Gas LNG dari Indonesia diekspor, antara lain ke Jepang di mana di Jepang digunakan untuk pembangkitan tenaga listrik. Di Indonesia, pusat-pusat listrik yang menggunakan BBG umumnya dipasok melalui pipa. Pipa pemasok gas adalah milik perusahaan gas atau milik PERTAMINA. Instalasi pipa pemasok gas harus dilengkapi dengan pengatur tekanan, katup penyetop pasokan, pengukur pemakaian gas, saringan serta penangkap air dan kotoran. Pasokan gas bagi pusat listrik, misalnya bagi PLTU dan PUG, tekanannya sedikit mungkin harus konstan agar tidak menyebabkan nyala gas lidah api gas dalam ruang bakar terganggu yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan penyediaan tenaga listrik. Berbeda dengan pada pemakaian bahan bakar padat dan bahan bakar cair, pada pemakaian bahan bakar gas, tidak ada tempat penimbunan. Tetapi pada pemakaian gas, bahaya terjadinya kebakaran paling besar. Hal ini disebabkan oleh kebocoran gas tidak terlihat oleh mata. Pemakaian bahan bakar gas umumnya dinyatakan dalam standard cubiefoot SCF, di mana yang dimaksud dengan standard di sini adalah dalam keadaan suhu 60T Fahrenheit dan tekanan 30 inci air raksa Hg. Dalam pembangkitan tenaga listrik, sering digunakan besaran MMSCF, yaitu juta standard cubic foot. Karena keadaan di lapangan seringkali tidak sama dengan keadaan standard tersebut di atas, maka diperlukan rumus untuk mengkonversikan keadaan lapangan ke keadaan standard: p m - p n x 520 x V m 3-4 30t m + 460 Keterangan: V m =volume gas pada tekanan pm dan suhu tm [cubic foot = ft 3 ] p m =tekanan absolut gas pada alat pengukur [inci Hg] p n =tekanan uap air yang diambil dari tabel standar tekanan uap [inci Hg] t m .=suhu gas pada alat ukur [Fahrenheit] Di unduh dari : Bukupaket.com 224 Pembangkitan Tenaga Listrik Nilai p n bisa didapat dari Tabel III.5 yang menggambarkan sifat termodinamika dari uap. Tabel III.5 Hubungan Tekanan Uap dengan Suhu Suhu derajat F Tekanan inch Hg Keterangan 40 0,2478 45 0,3004 50 0,3626 55 0,4359 60 0,5218 65 0.6222 70 0,7392 75 0,8750 80 1,0321 85 1,2133 90 1,4215 95 1,6600 100 1,9325 105 2,2429 110 2,5955 1. Hubungan antara derajat Fahrenheit dan derajat Celcius: °C = °F-32 x 59 2. 1 inch = 2,54 cm Hg 3. 30 inci Hg praktis = 76 inch Hg, yaitu tekanan udara barometer di tepi pantai. Gambar III.61 A Kantong Gas Berisi Gas Saja Natural Gas Gambar III.61 B Kantong Gas Berada di atas Kantong Minyak Petroleum Gas Di unduh dari : Bukupaket.com Masalah Operasi pada Pusat-Pusat Listrik 225 Komposisi dalam volume Kcalkg Asal Densi T y Kg m3 CO H 2 CH 4 C 2 H 6 C 2 H 8 C 2 H 4 H 2 S C O 2 N2 H o H u Califomia USA 0,850 - - 86,8 7.2 4.3 0,5 - 10.900 9.860 Texas USA 0,775 - - 89,8 2,3 - a,2 7,7 8.930 8.030 Jerman Bentheim 0,754 - - 93.2 0.6 - - 6,2 8.960 8.060 Austria 0,751 - - 0,7 94.7 1.8 0,2 - - 1,2 9.380 8.440 Mali Cortemaggiore 0,766 - - 94,7 1,8 0.2 - - 1,4 1,2 9.380 8.440 Perancis Lacq. Raw 1,034 - - 69,52 3.2 1.42 - 15,30 9.60 - 8.740 7.900 Perancis Lacq. Pure 0,746 - - 95,9 3,2 0.5 - - - 0,4 9.780 8.800 Sahara Hassi WWI 0,928 - - 81,3 6,8 2,3 - - 0,5 4,8 11.040 9.990 USSR Saratow 0,772 - - 93,1 2,5 1,5 - - 0,6 2,3 9.640 8.680 Sumber Djiteng Marsudi, hal. 143 Dari uraian di atas, terlihat bahwa kebutuhan oksigen O 2 untuk pembakaran gas alam tergantung pada komposisinya. Seperti halnya pada bahan bakar minyak, komponen terbesar pada gas alam seperti terlihat pada Tabel III.6 adalah CH4 methane dan gas ini akan terbakar. Dibandingkan dengan batubara dan bahan bakar minyak, sebagai bahan bakar, gas alam relatif lebih bersih karena tidak membawa banyak unsur yang berasal dari dalam tanah yang dapat merusak alat-alat unit pembangkit, seperti silika, belerang, vanadium, kalium, dan natrium. Oleh karena. itu, unit pembangkit termal yang memakai gas bisa mempunyai selang waktu pemeliharaan yang lebih lama dibanding apabila memakai batubara atau memakai BBM.

K. Turbin Cross Flow