36
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar II.19 menunjukkan sistem excitacy tipe brushlees exciter system
Gambar II.19
Type brushlees exciter system
4. Contoh proses penguatan generator PLTA daerah Mendalan
Tujuan dari sistem penguatan generator adalah untuk mengendalikan output dari generator agar tetap stabil pada beban sistem yang berubah-
ubah. Sistem excitacy unit I dan II, III dan adalah berbeda yaitu pada letak saklar penguat medan.
PLTA Mendalan menggunakan generator sinkron 3 Phasa, kumparan jangkarnya terletak pada stator dengan hubungan bintang.
Sedangkan kumparan medan terletak pada rotor generator. Bila rotor berputar akan menimbulkan perpotongan antara kumparan medan
dengan stator winding sehingga menghasilkan Gaya Gerak Listrik GGL.
Pada prosesnya untuk menghasilkan tegangan pada generator utama memerlukan penguatan atau excitacy. Yaitu menggunakan transformator
arus Current Transformer
= CTPT Potential Transformer
= Transformator Tegangan Automatic Voltage Regulator AVR sebagai pemberi input bagi AVR. Selanjutnya perubahan arus dan tegangan yang
terukur oleh CTPT AVR digunakan untuk menggeser tahanan di dalam AVR sesuai besar kecilnya perubahan.
Perubahan nilai tahanan di AVR berpengaruh pada sistem penguatan atau excitacy secara keseluruhan sehingga output tegangan generator
akan tetap terjaga kestabilannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
37 a. Peralatan pendukung sistem excitacy
1 Pilot exciter Merupakan penguat pada generator utama adalah penguat dalam atau
penguat sendiri dengan jenis kumparan kompon panjang generator DC, Pemberi penguatan pertama pada main exciter.
Magnetnya berasal dari remanent magnet sisa-sisa magnet buatan 2 Juster Werstand
Tahanan geser yang berfungsi untuk mengatur tegangan output pilot exciter agar pada putaran nominal 1.500 rpm mencapai 110 volt DC
3 Shunt regelar Tahanan shunt untuk mengatur tegangan output AVR sebelum unit
paralel.
4 AVR Sebagai pengendali agar tegangan output generator selalu stabil
konstan dengan beban yang bervariasi
5 V V A Sebuah kontak penguatan
6 Main Exciter Sebagai penguat utama bagi generator setelah terlebih dahulu
mendapat arus penguatan dari pilot exciter.
7 CT PPT AVR Sebagai pengukur arus dan tegangan output dari generator yang
selanjutnya sebagai input bagi AVR bila unit sudah paralel atau sinkron.
b. Sistem penguatan generator unit I PLTA Mendalan
Gambar II.20.
Penguatan generator unit I PLTA Mendalan
Shunt Regulator
AVR
Main Excitacy
VVR
Pilot Excitacy
Main Generator
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
Pembangkitan Tenaga Listrik
Pada putaran normal turbin-generator, pilot exciter yang merupakan generator arus searah penguat dalam kompon panjang menghasilkan
tegangan dan arus yang dapat diatur oleh tahanan lihat Gambar II.21.
Tegangan dan arus searah tersebut pada awalnya dibangkitkan oleh fluk residu yang tersimpan pada belitan kompon stator pilot exciter dengan
penambahan tingkat kecepatan akan menghasilkan arus-tegangan sampai dengan titik kritis pada putaran tertentu.
Gambar II.21.
Gambar pengawatan sistem penguatan generator unit I PLTA di daerah Mendalan Sumber PLTA Mendalan
Tegangan-arus yang dihasilkan oleh pilot exciter merupakan tegangan penguatan untuk generator main exciter, generator main exciter adalah
generator arus searah shunt dengan penguatan terpisah.
Penguatan pada generator utama disuplai oleh main exciter melalui saklar penguat medan. Pada awal pengoperasian unit pembangkit,
setelah turbin-generator pada putaran nominal 750 Rpm pengisian tegangan main generator dilakukan dengan memutar penuh hand wheel
shunt regullar searah jarum jam menurunkan harga resistansi sampai dengan batas minimum yang sebelumnya memasukkan saklar penguat
medan VVA.
Pada tegangan output generator ± 6 KV, selanjutnya memutar voltage regullar dengan arah yang sama dengan shunt regullar sampai dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
39 arah yang sama dengan shunt regullar sampai dengan output generator
menunjuk 6 KV. Pada output tegangan generator tersebut merupakan langkah awal untuk
persiapan paralel unit dengan jaring-jaring secara manual. c. Pengaturan tegangan otomatis Generator sinkron 3 phasa
Pengaturan Tegangan Otomatis Generator sinkron 3 phasa menggunakan Tipe Elektro Mekanik AVR Brown Cie AVR - BBC .
Gambar II.22
Prinsip kerja AVR Brown Cie
Di PLTA Mendalan Pengaturan tegangan otomatis AVR menggunakan tipe elektro mekanik AVR Brown Cie. AVR ini terdiri dari dua sektor
hambatan P yang diperlengkapi alur kontak bentuk lingkaran. Kontak- kontak ini dapat berputar maju dan mundur, sehingga hambatan R dapat
diperbesar dan diperkecil.
Jika tegangan generator naik,maka kopel yang dibangkitkan oleh tromol T menjadi kuat, sehingga P bergerak kekanan dan akibatnya hambatan
diperbesar. Dinamo exciter penguatannya diperkecii,sehingga tegangan generator turun ke normal. Bila tegangan generator turun kurang dari
normal, maka terjadi proses sebaliknya.
Contoh jenis motor DC ditunjukkan pada Gambar II.23 dan II.24.
Di unduh dari : Bukupaket.com
40
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar II.23
Bagian-bagian generator DC dengan 2 kutub
Gambar II.24
Generator DC shunt 4 kutub
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
41
Gambar II.25
Bagian-bagian generator DC 100 kW, 250V, 4 kutub, 1275 rpm Courtesy of General Electric Company USA
Gambar II.26
Generator DC 2 kutub dengan Penguatan tersendiri
Di unduh dari : Bukupaket.com
42
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar II.27
a Generator shunt dengan penguatan sendiri
b Diagram skema generator shunt
Gambar II.28
a Generator kompon panjang berbeban b Skema diagram generator kompon
Di unduh dari : Bukupaket.com
Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkit Listrik
43
a b
c Gambar II.29
a Generator abad 20 awal b Generator portabel pandangan samping
c
Generator portabel pandangan sudut
B. Rel Busbar