Karakteristik kepribadian guru Karakter Manusia

40 a memiliki kepribadian sebagai pendidik dan sebagai manusia model bangsanya b guru selalu menunjukan hubungan yang baik dengan murid, guru lain, kepala sekolah, dan personal lainnya c kepemimpinan yang baik dapat tumbuh dalam diri anak didik bila guru mampu menunjukan bahwa ia mampu menjadi pemimpin yang baik.

E. Kerangka Berpikir

Guru merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa. Perasaan senang atau tidak senang terhadap performa guru matematikanya mempengaruhi minat siswa tersebut untuk mempelajari matematika. Semakin erat hubungan kognitif dan psikologis antara guru dengan siswanya maka semakin tinggi pula korelasi antara karakter guru matematika dengan minat belajar siswanya tersebut. Jika kesukaan siswa terhadap guru matematikanya diimbangi dengan meningkatnya minat siswa tersebut untuk belajar matematika, maka dapat dikatakan hubungan tersebut merupakan korelasi positif. Di lain pihak, jika kesukaan siswa terhadap guru matematikanya tidak diimbangi dengan meningkatnya minat belajar siswa tersebut, maka dapat dikatakan hubungan tersebut merupakan korelasi negatif. 41

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dihitung secara kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mendeskripsikan korelasi antara karakter guru matematika dengan minat belajar siswa kelas X dan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan TKR dan Teknik Pendingin dan Tata Udara TPTU SMKN 54 Jakarta Pusat pada mata pelajaran matematika.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SDN Sumur Batu 03 lokasi sementara kelas X dan SDN Sumur Batu 04 lokasi sementara kelas XI yang berada di kompleks SDN Sumur Batu, Jalan Sumur Batu Utara – Kemayoran – Jakarta Pusat. Lokasi sebenarnya SMKN 54 berada di Jalan Bendungan Jago No.53 Serdang – Kemayoran – Jakarta Pusat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 3 minggu, dimulai pada tanggal 29 April 2013 sampai dengan tanggal 17 Mei 2013. 42 Namun sebelumnya terlebih dahulu peneliti telah melakukan observasi pada sekolah tersebut. Observasi sekolah dilaksanakan pada tanggal 2 April - 5 April 2013. Tujuan observasi awal adalah untuk mengetahui situasi dan gambaran awal tentang kondisi lingkungan dan warga sekolah tersebut.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa SMKN 54 Jakarta Pusat kelas X dan kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan TKR dan Teknik Pendingin dan Tata Udara TPTU. Guru matematika yang ditugaskan di sekolah tersebut berjumlah 4 orang. Satu orang mengampu pada 6 rombongan belajar kelas XII, dan 3 orangnya lainnya masing –masing ada yang mengampu di 7 rombongan belajar kelas X, 5 rombongan belajar kelas XI, dan 5 rombongan belajar yang terdiri dari 2 kelas X dan 1 kelas XI. Rincian pembagian kelas tersebut sebagai berikut: Tabel 3.1. Rincian pembagian kelas untuk mata pelajaran matematika di SMKN 54 Jakarta Pusat tahun ajaran 20122013 No. Nama Guru Kelas X Kelas XI Kelas XII 1. Ibu Maria Anastasia - - • TKR 1 • TKR 2 • TKR 3 • TKR 4 • TPTU 1 • TPTU 2 43 No. Nama Guru Kelas X Kelas XI Kelas XII 2. Ibu Dyah P. - • TKR 1 • TKR 2 • TKR 3 • TPTU 1 • TPTU 2 - 3. Ibu Ari S. • TKR 2 • TKR 3 • TKR 2 • TKR 3 • TKR 4 - 4. Bapak H. Suwondo • TKR 1 • TKR 4 • TPTU 1 • TPTU 2 - • TKR 1 • TKR 4 • TPTU 2 Karena penelitian ini dilaksanakan setelah UN, maka yang menjadi subjek penelitian adalah 3 guru matematika yang mengampu di kelas X dan kelas XI. Ketiga guru tersebut terdiri dari seorang bapak dan seorang ibu yang sudah berstatus PNS pengalaman mengajar mereka sudah lebih dari 20 tahun, serta seorang ibu yang masih berstatus sebagai tenaga honorer dfi sekolah tersebut namun sudah memiliki pengalaman 5 tahun mengajar. Ada kesamaan dari ketiga guru tersebut dalam menilai tingkat minat belajar siswa di sekolahnya. Menurut mereka minat belajar siswa di sekolah tersebut terhadap mata pelajaran matematika tergolong sangat rendah. Untuk menyikapi hal tersebut, ketiga guru mempunyai ide yang hampir sama yakni membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan. Metode cooperatif learning menjadi pilihan mereka untuk membangkitkan semangat belajar siswa. Selain itu, diskusi kelas atau diskusi kelompok menjadikan siswa menjadi aktif bertanya. Penggunaan 44 humor yang proporsional juga menjadikan suasana dalam kelas menjadi lebih ringan. Walaupun demikian, masih banyak juga siswa yang kurang antusias karena konsep pikiran mereka yang sudah mengultimatum matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, bahkan ada yang menilai bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak penting. Oleh karena itu, selain menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas, tiap guru di sekolah tersebut termasuk guru-guru matematika juga melakukan pendekatan personal terhadap siswa-siswanya di sekolah. Sementara itu, sampel siswa yang akan diteliti berasal dari tiap rombongan belajar kelas X 5 rombongan belajar dan kelas XI 4 rombongan belajar. Sampel diambil secara acak yang dipilih dari 3 kelas yang mewakili tiap guru yang akan diteliti. Rincian sampel yang diambil adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Rincian sampel guru-siswa yang diambil No. Nama Guru Kelas Jumlah Siswa 1. M 3 • X TKR 1 • X TKR 4 • X TPTU 2 24 21 26 2. M 2 • XI TPTU 1 • XI TKR 1 • XI TKR 2 23 21 21 3. M 1 • XI TKR 4 • X TKR 2 • X TKR 3 24 23 20

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 10 17

HUBUNGAN ANTARA TEACHING STYLE (GAYA MENGAJAR GURU) DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Hubungan Antara Teaching Style (Gaya Mengajar Guru) Dengan Minat Belajar Matematika Pada Siswa SMK Muhammadiyah 4 Wonogiri.

0 2 19

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional

0 2 21

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlonggo,

0 3 16

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS IV SD Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa SD Kelas IV SD Negeri 1 Srobyong UPTD Dikpora Kecamatan Mlo

3 18 15

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan Minat Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika.

0 1 15

Pengaruh Permainan Matematika Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

1 6 6

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENATA PRODUK PADA SMKN 16 JAKARTA PUSAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

Korelasi antara karakter guru matematika dengan minat belajar siswa SMKN 54 Jakarta Pusat pada mata pelajaran matematika - USD Repository

0 3 214